Ojeg dan Stunting. Ada Apa?

Kamis, 24 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Wakil Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat, Lina Ruzhanul, menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada sosialisasi Omaba di Aula TP PKK Provinsi Jabar, Kota Bandung, Kamis (24/10/19). Foto: Humas Jabar

Wakil Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat, Lina Ruzhanul, menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada sosialisasi Omaba di Aula TP PKK Provinsi Jabar, Kota Bandung, Kamis (24/10/19). Foto: Humas Jabar

Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat gencar menyosialisasikan Omaba. Program tersebut ditargetkan mampu menurunkan angka stunting di daerah ini.

 

 

DARA | BANDUNG – Kasus gizi buruk atau malnutrisi menjadi ancaman serius bagi anak-anak di Indonesia. Gizi buruk tidak hanya berpengaruh pada pertumbuhan fisik, melainkan juga mempengaruhi pertumbuhan otak anak.

“Bayi yang terpapar malnutrisi akan lebih mudah terserang kasus degeneratif seperti diabetes, obesitas, dan lainnya,” kata  Menurut Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Lina Ruzhanul, kepada Pokja III kabupaten/kota se-Jawa Barat, dalam sosialisasi Ojeg Makanan Balita (Omaba), di Aula Sekretariat TP PKK Provinsi Jawa Barat, Kamis (24/10/19).

Menurut data dari persatuan ahli gizi Jawa Barat tahun 2017, lanjut dia. kasus kurang gizi di Jawa Barat berada di angka 29,2 persen. “Angka ini masih melebihi ambang batas yang ditetapkan WHO yaitu 22 persen,” ujarnya.

Faktor penyebab stunting atau malnutrisi, menurut Lina, karena kurang asupan gizi, pernikahan muda, dan kurang pengetahuan atau pendidikan orang tua. Ketiga faktor tersebut dipengaruhi oleh faktor ekonomi atau kesejahteraan.

Saat ini, di Jabar tercatat masih ada 1,1 juta keluarga prasejahtera alias sebanding dengan 8,87 persen dari 12,6 juta keluarga yang ada. “Sehingga diharapkan sosialisasi Omaba ini dapat memacu wilayah lain untuk menerapkan di wilayahnya masing-masing, sehingga akan tercapai Jawa Barat bebas stunting,” kata Lina.

Program Omaba diinisiasi Ketua TP PKK Kelurahan Cisaranten Kidul, Vita Fatimah, enam tahun lalu. Dari konsep awal membelanjakan dana CSR untuk susu formula kepada keluarga penderita gizi buruk, Omaba diubah menjadi makanan langsung santap agar lebih efektif dan diantar ke rumah para anak gizi buruk dengan menggunakan alat transportasi berupa sepeda motor.***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Hadiri Sidang Paripurna Dewan Bandung Barat, Kang Dedi Disambut Histeris Warga
Waspada! Nyamuk Malaria tak Kenal Batas Negara
Atlet NPCI Harumkan Nama Bandung Barat di Kancah Internasional
Hari Jadi Bandung Barat ke-18, Jeje Ritchie Ismail Ajak ASN Persembahkan Kado Terbaik
Tegas, Ketua PWI Kabupaten Bandung Larang Wartawan “Main Mata” dalam SPMB
Jelang Hari Jadi KBB ke-18, Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat Ziarah ke Makam Para Pendiri Bandung Barat
OYO Bagi-Bagi Diskon Menginap Hingga 75 Persen Selama Periode Libur Sekolah
Terus Kembangkan Suplai ke Timur Indonesia, WSBP Selesaikan Pengiriman Produk Square Pile Proyek Kantor Majelis Rakyat Papua
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 21:39 WIB

Hadiri Sidang Paripurna Dewan Bandung Barat, Kang Dedi Disambut Histeris Warga

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:33 WIB

Waspada! Nyamuk Malaria tak Kenal Batas Negara

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:09 WIB

Atlet NPCI Harumkan Nama Bandung Barat di Kancah Internasional

Kamis, 19 Juni 2025 - 12:17 WIB

Hari Jadi Bandung Barat ke-18, Jeje Ritchie Ismail Ajak ASN Persembahkan Kado Terbaik

Rabu, 18 Juni 2025 - 18:24 WIB

Tegas, Ketua PWI Kabupaten Bandung Larang Wartawan “Main Mata” dalam SPMB

Berita Terbaru