Motor tersebut alat peraga otomotif yang dititip di gedung dewan.
DARA | Puluhan sepeda motor milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memenuhi salah satu ruangan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KBB baru, lantai I di Jalan Terusan Padalarang-Cisarua.
Sementara itu, hari ini (Rabu, 28/5/2025), Sekretariat Dewan (Setwan) KBB mulai mengisi ruangan-ruangan di lantai I.
Kepala Bidang P3TKT pada Disnakertrans KBB, Dewi Andhani, mengatakan motor tersebut merupakan alat peraga otomotif yang dititip di Gedung Dewan. Jadi tidak bisa dipergunakan untuk operasional seperti sepeda motor biasnya.
Disnakertrans belum memiliki gedung Badan Latihan Kerja (BLK), sehingga sementara ini barang tersebut dititip di gedung dewan.
Ia juga menyebutkan, jumlah sepeda motor sebagai alat peraga otomotif itu berjumlah 90 unit, terdiri dari 18 jenis, dengan masing-masing 5 unit.
“Insha Allah mulai besok akan diangkut dipindahkan ke gedung dewan lama (Jalan Raya Tagog Padalarang). Pokoknya, Senin (2/6/2025) sudah kosong (ruangan yang dipergunakan sepeda motor),” ujar Dewi, saat ditemui di Ngamprah. Rabu (29/6/2025).
Bandung Barat hingga kini belum memiliki tempat penyimpanan alat peraga BLK, menjadi persoalan tersendiri. BLK yang berada di daerah Lembang kata Dewi, kondisinya tidak memungkinkan untuk menyimpan barang-barang mengingat kondisinya dalam keadaan rusak.
“Waktu ada gempa beberapa tahun lalu, bangunan bagian belakang roboh. Jadi nggak bisa kalau kita simpan barang-barang berharga di tempat itu,” tutur Dewi.

Bahkan untuk kegiatan pelatihan selama ini, BLK memanfaatkan ruangan lantai dasar Mesjid As-Shidiq di Komplek Perkantoran KBB-Ngamprah.
Itupun hanya beberapa alat peraga lainnya yang bisa disimpan di tempat tersebut, untuk kemudian dipergunakan sebagai sarana pelatihan.
Menurut Dewi, selain sepeda motor alat peraga otomotif, Disnakertrans Bandung Barat memiliki alat peraga pelatihan lainnya seperti untuk bidang tata boga sebanyak 16 jenis, alat peraga design grafis 7 jenis, alat peraga pelatihan las 6 jenis dan peralatan perbengkelan 7 jenis.
“Itu anggarannya Bangub (Bantuan Gubernur) tahun 2024. Total Bantuan untuk pengadaan barang itu Rp10,9 miliar,” ujarnya.
Selain sepeda motor alat peraga otomotif, alat peraga lainnya sudah mulai dipergunakan. Alasan hingga saat ini, sepeda motor alat peraga otomotif masih orsinil, lantaran belum ada BLK dengan fasilitas representatif.
“Waktu kita mengajukan anggaran untuk sepeda motor ini pada tahun 2023, karena kita berharap BLK Lembang bisa dipergunakan. Tapi kenyataannya di tengah perjalanan pengajuan, kondisi fisik bangunan belakangan ini tidak memungkinkan lagi dipakai,” kata Dewi.
Pihaknya tengah mengajukan pembangunan BLK pada tahun depan dengan rencana memanfaatkan lahan milik Pemda KBB di sekitar Desa Cilame.
“DED-nya sudah ada, mudah-mudahan saja anggaran yang kita ajukan bisa di-acc. Sesuai DED, anggaran yang dibutuhkan untuk bangunan BLK ini sekitar Rp20 miliar,” katanya.***
Editor: denkur