Nelayan Santolo Tergulung Ombak, Ditemukan

Selasa, 24 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim SAR gabungan membawa jenazah Ujang (47), nelayan Pantai Santolo Garut yang tewas setelah perahunya terbalik digulung ombak. Foto: dara.co.id/Beni

Tim SAR gabungan membawa jenazah Ujang (47), nelayan Pantai Santolo Garut yang tewas setelah perahunya terbalik digulung ombak. Foto: dara.co.id/Beni

DARA | GARUT — Tim SAR menemukan korban kecelakaan perahu nelayan terbalik di Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa barat, Senin (23/9/2019) malam. Korban bernama Ujang (47), ditemukan pada hari kedua operasi pencarian kecelakaan perahu nelayan Sundari Jaya.

Ujang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. “Korban semalam ditemukan pukul 21.42 WIB. Sudah meninggal saat ditemukan,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Deden Ridwansah, Selasa (24/9/2019).

Jenazah korban langsung dibawa ke Puskesmas Cikelet. Rencananya jenazah dimakamkan hari ini oleh pihak keluarga.

Pencarian Ujang melibatkan sejumlah tim dari Basarnas, BPBD Garut, Polsek Cikelet, Polair Santolo,TNI AL Santolo, Syahbandar Santolo, Damkar Santolo, dan nelayan setempat.

Sebelumnya, perahu nelayan Sundari Jaya terbalik pada Minggu (22/9/2019) sekitar pukul 04.35 WIB  Perahu tersebut berisi dua orang nelayan. “Perahunya jenis congkreng. Ada dua kru di kapal nelayan itu. Mereka baru pulang melaut lalu kapalnya dihantam ombak besar,” ujar Kasatpolair Polres Garut, Tri Andri.

Tri menyebut, dua nelayan dalam perahu tersebut yakni Iip (25) dan Ujang (47). Iip berhasil menyelamatkan diri, sedangkan Ujang hilang tergulung ombak.

“Perahunya mau berlabuh ke dermaga Santolo. Tapi saat dekat pelabuhan tergulung besarnya ombak,” katanya.

Kedua nelayan tersebut merupakan warga komplek nelayan Banyuasih. Tri menyebut kondisi ombak di pantai selatan Garut cukup tinggi. Pihaknya pun sudah mengingatkan kepada nelayan untuk tak melaut. ***
Wartawan: Beni | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Bahas Dua Poin Penting, Komisi I DPRD Kota Sukabumi Gelar Rapat Kerja dengan Dishub
Bupati Sukabumi Ikuti Rakor Kepala Daerah Bersama Mendagri dan KDM
Bapenda Jabar Perkuat Sinergi dengan Kabupaten Kota untuk Optimalisasi PAD
Sampah Liar 30 Ton di Kedawung Dibersihkan, Pemkab Cirebon Ancam Warga Denda Rp500 Ribu
Dibalik Meriahnya Piala Presiden Ada Cerita Sukses Nasabah PNM Mekaar
Di Sukabumi Aturan Jam Masuk Sekolah Belum Bisa Diterapkan, Begini Penjelasan Bupati dan Pihak Disdik
Hari Pertama Operasi Patuh Lodaya 2025, Pelanggaran Menurun, Polres Garut Fokus pada Teguran Edukatif
KKJB 2025 Digelar, Targetkan Transaksi Langsung Rp15 Miliar

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 20:08 WIB

Bahas Dua Poin Penting, Komisi I DPRD Kota Sukabumi Gelar Rapat Kerja dengan Dishub

Rabu, 16 Juli 2025 - 20:03 WIB

Bupati Sukabumi Ikuti Rakor Kepala Daerah Bersama Mendagri dan KDM

Rabu, 16 Juli 2025 - 16:45 WIB

Bapenda Jabar Perkuat Sinergi dengan Kabupaten Kota untuk Optimalisasi PAD

Rabu, 16 Juli 2025 - 10:36 WIB

Sampah Liar 30 Ton di Kedawung Dibersihkan, Pemkab Cirebon Ancam Warga Denda Rp500 Ribu

Selasa, 15 Juli 2025 - 17:23 WIB

Dibalik Meriahnya Piala Presiden Ada Cerita Sukses Nasabah PNM Mekaar

Berita Terbaru

CATATAN

PUING GAZA “Bias Kognitif” Israel ke Hamas

Rabu, 16 Jul 2025 - 17:57 WIB