NASA Berencana Ungkap Misteri Terciptanya Alam Semesta

Senin, 18 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NASA baru saja mengumumkan proyek baru dalam misi luar angkasanya. Kali ini, badan antariksa Amerika Serikat itu membuat misi luar angkasa yang ditujukan khusus untuk memahami asal mula kehidupan dan alam semesta.

Dikutip dari Engadget, Senin (18/2/2019), misi ini akan memanfaatkan teleskop baru yang diberi nama Spectro-Photometer for the History of the Univers, Epoch of Reionization dan Ices Explorer atau disingkat SPHEREx.

Rencananya, teleskop ini akan diluncurkan pada 2023. NASA sudah mengalokasikan dana sekitar US$ 242 untuk pengembangan proyek ini yang digunakan selama dua tahun, belum termasuk biaya peluncuran.

Nanti begitu SPHEREx mengorbit, satelit ini akan mengamati dan mengumpulkan data dari lebih 300 juta galaksi. Beberapa di antaranya bahkan memiliki jarak 10 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Selain itu, satelit akan memantau 100 juta bintang di Tata Surya selama enam bulan.

SPEHEREx akan mengadaptasi teknologi dari satelit Bumi dan pesawat luar angkasa Mars untuk memantau langit.
Adapun tujuan utama dari teleskop luar angkasa ini adalah mencari air dan molekul organik yang ada di seluruh Bima Sakti.

Tidak hanya itu, satelit ini juga akan mencari bahan-bahan penyusun kehidupan di tempat bintang yang baru lahir, termasuk planet yang baru terbentuk.

“Misi ini akan mengumpulkan harta karun berupa data unik untuk para astronom. Satelit ini akan peta galaksi yang sebelumnya belum pernah diketahui, jadi mengandung sidik jari dari saat pertama dalam sejarah alam semesta,” tutur Associate Administrator NASA Science Mission Thomas Zurbuchen.

Menurut Zurbuchen, misi ini diharapkan dapat mengungkap misteri besar dalam ilmu pengetahuan, mengenai penyebab alam semesta mengembang begitu cepat kurang dari hitungan nanosecond usai terjadi big bang.

NASA juga memiliki harapan misi ini dapat mendapatkan petunjuk cara alam semesta terbentuk dan berubah.
Tahun lalu, NASA juga mengumumkan akan meluncurkan sebuah pesawat luar angkasa tercepat guna mendekati bintang paling dekat dengan Bumi, yakni Matahari.

The Guardians melaporkan, dalam perjalanan menuju Matahari, Parker Solar Probe akan melintasi Venus dan berputar mengelilingi matahari sebelum akhirnya mendekati lapisan terpanas matahari, korona.

Misi ini disebut-sebut sebagai misi yang tidak ada duanya. Bagaimana tidak, untuk bisa meluncur ke luar angkasa, Parker Solar Probe membutuhkan energi 55 kali lebih banyak dibandingkan untuk perjalanan ke Mars.
Secara ukuran, Parker Solar Probe tidak lebih besar dari mobil keluarga. Pesawat ini akan bertengger di atas roket Delta IV Heavy yang memiliki tinggi 72 meter, lebar 15 meter, dan bisa menampung lebih dari 600 ton bahan bakar.

Dalam perjalanannya, Parker Solar Probe disebut-sebut bakal jauh lebih cepat dibandingkan objek buatan manusia yang pernah ada selama ini. Sekadar diketahui, pesawat ini akan meluncur ke Matahari dengan kecepatan 430.000 mil per jam (mph).

Setelah melintasi Venus pada akhir September, Parker Solar Probe akan mencapai matahari sekitar bulan November dan memancarkan data pertamanya pada Desember.***

Editor: denkur

Artikel ini pernah ditayangkan liputan6.com dalam judul yang sama, Senin (18/2/2019)

Berita Terkait

Hari Anak Nasional, LRT Jabodebek Menjadi Ruang Tumbuh Anak Lewat Edutrain
Pesan Indah Menteri Agama Nasaruddin Umar di Pernikahan Wakil Bupati Garut dengan Anak Dedi Mulyadi
Grand Final Puteri Tionghoa Indonesia 2025 Singing Competition Sukses Digelar, 10 Bintang Baru Siap Bersinar
Cek Disini, Survei Jakpat: Tren Kesehatan dan Konsumsi Kopi di tahun 2025
Buku “Jejak Si Penggembala Kerbau – Menggapai Kemilau”, Biografi Wartawan yang Jadi Pengusaha
Ekspresi Seni Ratusan Pelajar di Ruang Publik “Warna untuk Bumi” Ingkatkan Kita pada Krisis Iklim
Excel World Championship Indonesia (MEWCMicrosoftI) 2025 Dibuka: Buktikan dan Menangkan Tiket ke Las Vegas!
Peringati 70 Tahun KAA, Pos Indonesia Hadirkan Pameran Filateli di Bandung

Berita Terkait

Kamis, 24 Juli 2025 - 12:00 WIB

Hari Anak Nasional, LRT Jabodebek Menjadi Ruang Tumbuh Anak Lewat Edutrain

Kamis, 17 Juli 2025 - 12:16 WIB

Pesan Indah Menteri Agama Nasaruddin Umar di Pernikahan Wakil Bupati Garut dengan Anak Dedi Mulyadi

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:53 WIB

Grand Final Puteri Tionghoa Indonesia 2025 Singing Competition Sukses Digelar, 10 Bintang Baru Siap Bersinar

Kamis, 3 Juli 2025 - 14:12 WIB

Cek Disini, Survei Jakpat: Tren Kesehatan dan Konsumsi Kopi di tahun 2025

Senin, 23 Juni 2025 - 11:28 WIB

Buku “Jejak Si Penggembala Kerbau – Menggapai Kemilau”, Biografi Wartawan yang Jadi Pengusaha

Berita Terbaru

Dr Jamisten Situmorang, M.Pd

BANDUNG UPDATE

Lulusan SMK tidak Sebanding dengan Lapangan Kerja, Apa Kata Pengamat?

Jumat, 25 Jul 2025 - 17:24 WIB