Moci adalah makanan khas Sukabumi. Di tangan KPU Kota Sukabumi Moci menjadi lebih dari pada sekadar makanan. Ini penjelasannya …
DARA | SUKABUMI — KPU Kota Sukabumi menjadi percontohan sosialisasi dan pendidikan politik keliling. Sosialisasi menggunakan kendaraan yang dinamakan Mobil Cerdas Demokrasi (Moci) ini, pertama di Indonesia.
“Kendaraan ini dijadikan percontohan untuk KPU kota dan kabupaten di tanah air. Saya sudah beritahukan hal ini ke KPU RI,” kata Komisioner KPU Jawa Barat, Idham Kholik, seusai peluncuran Moci di depan Balaikota Sukabumi, Minggu (03/11/2019) pagi.
Idham mengapresiasi peluncuran program tersebut. Meski di tengah keterbatasan dana, KPU Kota Sukabumi masih bisa berinovasi.
“Kami minta, 26 KPU kota dan kabupaten di Jawa Barat untuk membuat hal yang sama,” katanya.
Ia menuturka, sosialisasi bukan hanya saat memasuki tahapan pemilu, melainkan sepanjang tahun. Alasannya, berkaitan dengan kualitas demokrasi.
Menurut dia, kualitas demokrasi tidak lepas dari partisipasi pemilih saat pemilu. “Mudah-mudahan demokrasi kita semakin matang dan kedewasaan berdemokrasi masyarakat semakin baik dan KPU Kota Sukabumi bisa mempelopori dengan sebaik-baiknya,” ujar Idham.
Seusai meresmikan Moci, Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, berharap, program baru ini mampu meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Sukabumi. Pesta demokrasi juga semakin berkualitas pada pemilu mendatang.
“Ini inovasi yang baik. KPU Kota Sukabumi dalam meningkatkan sosialisasi dengan cara berbeda,” katanya.
Ia menjelaskan, meskipun pelaksanaan pesta demokrasi di Kota Sukabumi waktu masih sangat lama, sosialisasi terus dilakukan. Penyadaran politik dan kesantunan dalam berdemokrasi harus terus disosialisasikan.
“Mudah-mudahan mampu memberikan kesantunan dalam berpolitik. Perbedaan itu suatu yang alamiah, mari sama-sama di tengah perbedaan yang ada kita bersatu dan berkolaborasi,” ujar Fahmi.
Kendaraan lama yang direnovasi tersebut dilengkapi satu set komputer berisikan literasi pemilu, daftar pemilih tetap (DPT). Selain itu, juga buku-buku tentang pemilu dan demokrasi di Indonesia.
”Kami ingin, kesadaran berdemokrasi semakin tinggi. Partisipasi peserta pemilu sebesar 86,12 persen pada Pemilu 2019 bisa melesat lebih tinggi lagi,” katanya.***
Wartawan: Hanif | Editor: Ayi Kusmawan
Discussion about this post