DARA | PANDEGLANG, BANTEN – Pembelian mobil dinas Bupati Pandeglang seharga Rp1,9 milyar mengundang reaksi berbagai kalangan. Mobil bermerk Land Cruise Prado itu, disebut sebut menambah kesejenjangan antara pemimpin dan rakyatnya.
Anggota DPRD Pandeglang Rika Kartikasari, menyatakan keberatan dengan pembelian mobil dinas baru Bupati Pandeglang tersebut. Rika Kartikasari menilai pembelian itu tidak masuk akal. Menurut dia, warga Pandenglang masih dalam suasana berduka pascatsunami, kemudian juga tingkat kemiskinan daerah yang masih tinggi.
“Kalau saya nggak nangkap logika berpikirnya. Di saat rakyat sedang susah pascatsunami, kasus Sindangresmi mencuat soal ada masyarakat ke puskesmas harus ditandu 3 kilometer tapi saat bersamaan bupati beli mobil dinas yang wah,” kata Rika saat dihubungi detikcom di Pandeglang, Banten, Selasa (12/3/2019).
Disebutkan Rika, mobil dinas yang sekarang masih digunakan bupati, menurutnya masih layak. Apalagi, pengadaan mobil dinas lama itu baru dibeli pada tahun 2016-2017.
“Pembelian mobil dinas baru dengan harga senilai itu, apa urgensinya,” kata anggota Komisi 2 DPRD Pandeglang ini.
Diperoleh keterangan alasan pembelian mobil dinas baru itu, untuk perjalanan dinas bupati ke daerah Selatan yang disebutkan bermedan berat.Ini menurut Rika tidak masuk akal.
Namun demikian lanjut Rika, karena sudah terlanjur dibeli, bupati diminta harus siap dengan konsekuensi. Karena itu Rika wanti wanti agar bupati lebih intensif turun ke lapangan dan bahkan ke daerah-daerah terpencil di Pandeglang.
Kabupaten Pandeglang merujuk data statistik di Pemprov Banten sampai saat ini masih berkategori wilayah tertinggal dibanding daerah lain di Banten. Pendapatan asli daerah (PAD) Pandeglang pada 2018 hanya Rp 205 miliar. Bahkan daerah ini mendapat predikat paling miskin dibanding tujuh kabupaten dan kota lainnya.
Karena iu, saat terdengar pembelian mobil dinas bupati seharga Rp1,9 milyar banyak pihak bereaksi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang Fery Hasanudin mengatakan mobil baru itu datang dari permintaan bupati dan atas pertimbangan staf. Selama ini Bupati hanya punya satu mobil dinas jenis Velfire.
“Ya namanya bupati kan untuk kepentingan protokoler. Latar belakangnya bupati kan punya mobil yang pendek itu ya, yang dulu itu (Velfire) dan wajarlah namanya dia selama itu, kan,” kata Fery kepada wartawan di gedung DPRD Pandeglang, Banten, Senin (11/3/2019).
Disebutkan mobil yang lama menyulitkan bupati ketika turun ke lapangan. Bahkan Bupati sering meminjam mobil milik Dinas Kominfo setiap kali mengunjungi daerah-daerah. ***