Milenial Sebaiknya Tinggal di Desa, Namun Rezeki Kota

Senin, 22 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Ridwan Kamil saat melakukan Video conference dengan Bupati dan Walikota di Gedung Pakuan (Foto: Humas Pemprov Jabar)

Ridwan Kamil saat melakukan Video conference dengan Bupati dan Walikota di Gedung Pakuan (Foto: Humas Pemprov Jabar)

Tidak terlalu terimbas wabah corona, perekonomian bidang pertanian relatif. Konidisi itu berbeda dengan sektor jasa, penurunnya cukup tinggi.


DARA | BANDUNG – Sektor jasa itu menurun sekitar 4,8 persen. Kemudian, sektor industri dan manufaktur sebesar 4,2 persen. Sedangkan sektor pertanian hanya turun sekitar 0,9 persen.

“Hasil kajian ini menandakan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang tangguh selama Covid. Apalagi saat ini bisa dikombinasikan dengan sistem digital. Kita akan balik kanan lagi ke bidang pertanian dengan zaman 4.0. Ini masa depan Jabar,” Kata Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat jumpa pers di Makodam Siliwangi, seperti dikutip dara.co.id dari galamedianews.com, Senin (22/6/2020).

Dengan kondisi itu, Emil mengimbau milenial lebih baik tinggal di desa dengan rezeki kota dan bisnis mendunia. “Dengan tinggal di desa, jauh dari penyakit tapi dekat dengan rezeki, kira-kira begitu,” ujarnya.

Menurutnya, berdasarkan laporan minggu ini tingkat lalu lintas dan ekonomi sudah mendekati sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Artinya, pergerakan lalu lintas dan ekonomi sudah sangat tinggi.

Bahkan di beberapa titik sudah terjadi kemacetan. Ini menandakan sudah ada pergerak ekonomi. Diharapkan dengan kondisi ini di akhir tahun, ekonomi Jabar tidak terlalu terpuruk, paling turunnya sekitar 2-2,5 persen.

Selain itu, lanjutnya, di bidang pariwisata sudah ada beberapa daerah yang membuka destinasi wisatanya, tapi tetap dengan menjaga protokol kesehatan. Ia sempat meninjau beberapa destinasi wisata, seperti di Pangandaran dan Kab. Bandung Barat (KBB).

“Saya kira daerah dan pengelola wisata sudah menerapkan protokol kesehatan, seperti saat kedatangan dicek suhu,” ujar dia.

“Tiketnya juga sudah online, tempat anatrean diberi jarak, tempat duduk pun ada yang disilang merah atau kuning. Saat ini tinggal kepatuhan masyarakat saja,” ujarnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Kronologis Kasus Dugaan Korupsi Mobil Covid di Bandung Barat yang Menjerat Dua Pejabat Dinkes dan Satu Orang Pihak Ketiga
Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal di Belakang Kantor Pemda Bandung Barat Disita Bea Cukai
Tim Gabungan Sidak Pasar Panorama Lembang, Temukan Beras Premium Terindikasi Oplosan
Begini Pernyatan Bupati Garut Soal Temuan BPK, 13 Kecamatan Wajib Kembalikan Uang Negara Rp2,1 M
Breakingnews, Hasil Drawing Putaran 4 Piala Dunia, Indonesia di Grup B
Pesan Indah Menteri Agama Nasaruddin Umar di Pernikahan Wakil Bupati Garut dengan Anak Dedi Mulyadi
Bapenda Jabar Perkuat Sinergi dengan Kabupaten Kota untuk Optimalisasi PAD
Pemilik Tanah Terploting Kantor Pemkab Bandung Barat, Menanti Kepastian 15 Tahun

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 17:02 WIB

Kronologis Kasus Dugaan Korupsi Mobil Covid di Bandung Barat yang Menjerat Dua Pejabat Dinkes dan Satu Orang Pihak Ketiga

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:42 WIB

Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal di Belakang Kantor Pemda Bandung Barat Disita Bea Cukai

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:27 WIB

Tim Gabungan Sidak Pasar Panorama Lembang, Temukan Beras Premium Terindikasi Oplosan

Kamis, 17 Juli 2025 - 14:39 WIB

Breakingnews, Hasil Drawing Putaran 4 Piala Dunia, Indonesia di Grup B

Kamis, 17 Juli 2025 - 12:16 WIB

Pesan Indah Menteri Agama Nasaruddin Umar di Pernikahan Wakil Bupati Garut dengan Anak Dedi Mulyadi

Berita Terbaru