MENGHADAPI kontestasi Pilkada Kabupaten Bandung 2020, diasumsikan PKS tengah menerapkan strategi “Brand image” dalam menjalankan marketing politiknya.
Artinya gebrakan PKS secara dini sudah menggadang-gadang bakal Calon Bupati Bandung beserta pasangannya. Sementara Partai lain belum melangkah sejauh itu.
Namun di media cetak (harian) hari ini sepertinya PKS kembali ke KM 0. Dimana PKS Kabupaten Bandung baru mengajukan empat bakal Calon Bupati ke DPW PKS Jabar untuk diteruskan ke DPP PKS. Keempat orang itu, Gun Gun Gunawan (Wakil Bupati), Netty Prasetiyani (DPR 19/2024), Adang Sudrajat (DPR), dan Diah Nurwitasari (DPRD Jabar). Yang lebih menarik ungkapan Ketua Umum PKS Kabupaten Bandung mengatakan bahwa “harapan dan target kami adalah bupati, namun kami juga melihat realitasnya nanti”.
Dengan demikian kontestasi politik kembali cair dan berbagai kemungkinan bisa terjadi, termasuk hubungan pasangan Golkar – PKS yang lagi “tegang tempat”, tidak menutup kemungkinan kembali “rukun’.
Sementara Ketua PDIP Jabar telah menginstruksikan bawahannya tingkat DPC Kabupaten/kota, agar saat penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah, harus terbebas dari paham radikal.
Menambahkan harus khatam Alquran dan khatam Pancasila. Karena hal ini menjadi pensyaratan formal, kiranya perlu dirinci secara tertulis apa yang dimaksud radikal/radikalisme, dan pemilahan nilai antara Alquran dan Pancasila, untuk menghindari multi tafsir.
Akhirnya dinamika politik Pilkada Kabupaten Bandung yang kian berkembang patut diikuti seksama oleh masyarakat Kabupaten Bandung.
*) Djamu Kertabudi adalah dosen Pascasarjana Universitas Nurtanio Bandung