Masyarakat Indonesia tak Suka jadi Obyek Pembangunan

Jumat, 25 Januari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas Jabar

Foto: Humas Jabar

DARA | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyebutkan, pada dasarnya masyarakat Indonesia tidak suka hanya jadi obyek pembangunan. Karena itu partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam pembangunan.

“Mereka ingin jadi subyek, diwadahi, dan berpartisipasi. Jadi intinya kita harap semua undang-undang di Indonesia memuat roh partisipasi karena itu ciri khasnya orang Indonesia. Itu masukan saya di FGD ini,” katanya, saat membuka Focus Group Discussion (FGD) para anggota DPD RI dari 9 provinsi terkait penyusunan daftar inventarisasi materi RUU tentang partisipasi masyarakat, di Bandung, Kamis (24/1/19).

Lebih jauh ia menyatakan, penta helix merupakan teori partisipasi yang terdiri atas unsur ABCGM (Akademisi, Bisnis, Community, Government, Media). “Partisipasi ini ada teorinya. Jadi aktor perubahan itu sekarang namanya teori penta helix ABCGM.”

Contoh partisipasi akademisi menurut Emil, yaitu saat ini banyak masyarakat yang ingin berpartisipasi membangun Indonesia melalui ilmunya. Tapi terhambat oleh aturan yang akhirnya hanya menjadi sebuah buku penelitian.

“Contohnya saya akan bikin problem statement Jabar, ada 10 masalah, Unpad mau menyumbang apa? Itu contoh partisipasi penta helix akademisi,” ujar dia.

Pada unsur bisnis yang memiliki kekuatan capital power atau uang, perlu dirangkul oleh pemerintah agar bisnisnya tidak berorientasi pada keuntungan saja. “Melainkan harus ada sila ke-5 nya. Orang kaya silakan makin kaya. Tapi orang miskinnya harus kebawa-bawa maka gini rasio akan kecil. Contohnya 2 bulan lalu saya dirikan forum CSR BUMN Jabar.”

Begitu juga dengan unsur community, government, dan media, intinya adalah masyarakat akan senang bila dirinya menjadi bagian dari pembangunan. Jadi, menutut dia lagi,  pada dasarnya orang Indonesia itu senang diajak ngobrol, senang merasa bagian yang mendisain masa depannya.

“Tapi kita pengambil keputusan sering kali tidak bisa membuat ruang itu,” katanya.***

Berita Terkait

Universitas Paramadina Soroti Tantangan dan Solusi Koperasi Merah Putih
Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia
Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik
Wartawan Senior Wina Armada Sukardi Tutup Usia
Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI
KAI Divre IV Tanjungkarang Tambah Stasiun Pelayanan Pembatalan Tiket KA Secara Offline
LRT Jabodebek Layani 139 Ribu Pengguna Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam 1447 H
Tren Hidup Sehat dan Ngopi di 2025: Gaya Hidup yang Semakin Berkembang di Indonesia

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 22:28 WIB

Universitas Paramadina Soroti Tantangan dan Solusi Koperasi Merah Putih

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:48 WIB

Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:43 WIB

Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik

Kamis, 3 Juli 2025 - 18:39 WIB

Wartawan Senior Wina Armada Sukardi Tutup Usia

Rabu, 2 Juli 2025 - 19:35 WIB

Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI

Berita Terbaru

CATATAN

PERDAMAIAN MENTAH Trump “Nihil” Tekan Netanyahu

Minggu, 13 Jul 2025 - 09:17 WIB

BANDUNG UPDATE

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Sabtu, 12 Jul 2025 - 15:41 WIB