“Jadi awalnya ini dari kebutuhan masyarakat akan pemeriksaan swab PCR secara cepat namun harganya terjangkau. Kenyataannya layanan itu perlu beberapa hari.”
DARA| BANDUNG – Institut Pembangunan Jawa Barat (Injabar) meluncurkan Padjadjaran K-Lab yang menyediakan fasilitas swab PCR secara cepat dengan harga terjangkau. Peluncuran Padjadjaran K-Lab itu dilaksanakan di Klinik Layanakan Kesehatan Unpad, Kota Bandung, Kamis (29/4/2021).
Padjadjaran K-Lab hasil kolaborasi Injabar bersama LG Internasional dan Universitas Padjadjaran.
Untuk diketahui, Injabar adalah salah satu lembaga publik yang didirikan untuk menjadi Lembaga Kepakaran yang merupakan perpanjangan tangan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dan salah satu satuan unit usaha di Unpad.
Direktur Injabar Keri Lestari mengatakan, salah satu keunggulan pemeriksaan swab PCR di Padjadjaran K-Lab yakni hasilnya bisa diketahui di hari yang sama dengan harga Rp 780.000 per tes. Padjadjaran K-Lab, kata Keri, dapat menampung 1000 tes per hari.
“Jadi awalnya ini dari kebutuhan masyarakat akan pemeriksaan swab PCR secara cepat namun harganya terjangkau. Kenyataannya layanan itu perlu beberapa hari. Kalau ingin cepat harganya tinggi sehingga kami mencari solusi bagaimana caranya supaya layanan tersebut diberikan secara cepat namun juga harganya terjangkau,” tutur Keri.
Ia menambahkan, hasil tes bisa didapat lebih cepat karena menerapkan teknologi yang lebih efisien sehingga dapat memangkas waktu pemeriksaan.
“Kenapa bisa murah karena inovasinya dari sisi proses kita memilih alat yang lebih cepat sehingga durasinya lebih cepat, baik dari alat ekstraksi maupun PCR-nya. Tentu saja ini kolaborasi dengan LG Internasional karena dari sisi harga operasional dibuat seefisien mungkin,” jelasnya.
Keri pun membuka pintu bagi daerah lain yang memerlukan fasilitas pemeriksaan PCR dengan harga yang tentu lebih terjangkau.
“Kami sudah berkominikasi dengan Pak Gubernur jadi daerah yang memerlukan layanan swab massal seperti ini silakan dilakukan nanti sampelnya dikirim ke kami, insya Allah kami layani dalam waktu cepat dan harga yang lebih terjangkau khusus untuk Jabar,” kata Keri.
Sementara itu, Asisten Daerah Bidang Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Jabar, Dudi Sudrajat Abdurachim mengatakan, hadirnya inovasi tersebut memudahkan Pemprov Jabar dalam menyediakan layanan pemeriksaan PCR khususnya bagi daerah yang belum memiliki laboratorium.
Dudi tak menampik jika saat ini kapasitas laboratorium kesehatan daerah milik Jabar belum bisa memenuhi kebutuhan pengetesan harian.
“Kita punya Labkes tapi dalam situasi ini kan kekurangan kapasitasnya. Sebagaimana amanat Pak Gubernur, kita sudah membentuk Injabar salah satu implementasinya dalam persemian ini. Jadi kita sangat dukung,” ungkap Dudi.
Editor : Maji