Lockdown bisa Putus Mata Rantai Corona, Bagaimana Nasib Masyarakat Kecil?

Kamis, 19 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Lockdown (Shutterstock)

Ilustrasi Lockdown (Shutterstock)

Adanya rencana lockdown dari Pemerintah sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona atau covid-19, dinilai oleh sejumlah pihak merupakan keputusan yang tepat bila nantinya dilakukan. Dengan begitu, bisa memutus mata rantai virus corona agar tidak semakin meluas.

DARA | BANDUNG – Tokoh Pemuda yang juga Sekretaris DPD Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Bandung, Dadang Risdal Azis mengatakan, jika memang lockdown akan diberlakukan di Indonesia, maka tentunya pemerintah harus menyiapkan anggaran yang besar.

“Karena yang akan terkena imbasnya tentu kebanyakan masyarakat kecil, bukan orang kaya. Sebab, bagi masyarakat mampu tidak akan berpengaruh dengan kebutuhan pokok, seperti beras dan lainnya. Sementara masyarakat miskin akan menjadi dilema karena harus berupaya untuk memenuhi kebutuhan mereka,” ujar Dadang saat ditemui di Masjid Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/3/2020).

Dadang mengakui, rencana lockdown itu bisa menjadi langkah agar penyebaran virus corona terputus. Tapi kata dia, pemerintah harus siap dengan konsekuensinya menyediakan anggaran untuk sembako bagi masyarakat kecil.

“Sekarang kalau masyarakat diharuskan diam di rumah karena lockdown, tentu harus mempersiapkan segala sesuatunya seperti beras dan lauk pauknya, termasuk kebutuhan lainnya,” katanya.

Sementara bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), jika lockdown benar diberlakukan maka akan mengakibatkan terhentinya pelayanan administrasi publik. Karena semua tugas dikerjakan di rumah dan hanya mengandalkan teknologi seperti media sosial.

“Sekarang saja diberlakukan sistem 3-1, 3 hari kerja, 1 hari libur, sudah menyebabkan pelayanan publik terganggu. Apalagi kalau diberlakukan lockdown,” tuturnya.

Menurutnya penyebaran virus corona ini merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB), yang mengakibatkan munculnya kepanikan di kalangan masyarakat Indonesia. Dari KLB ini muncul berbagai instruksi dan imbauan demi keselamatan masyarakat.

“Namun, saya meminta pemerintah bisa bersikap adil dalam menerapkan kebijakan dengan menjadikan kebutuhan dan kepentingan masyarakat kecil sebagai prioritas,” harapnya.***

 

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat
Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching
BPN Kabupaten Bandung Sambut Kunker Komisi II DPR RI, Iim Rohiman: Optimalkan Pelayanan untuk Tingkatkan PNBP
P4KBB Desak Pemkab Bandung Barat Bentuk Tim Apresial Pembebasan Lahan Fly Over Cimareme
Puluhan Akseptor Berhasil Jalani MOW Gratis, Hasil Kerja Sama RSIA GMP dan DP2KBP3A Bandung Barat
Resmi, Mohamad Rizal Setiadji Dilantik Jadi Ketua RW13 Dipatiukur
Program Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Diberikan, KDM: Jangan Bandel
Bupati Bandung Barat Berikan Reward pada Tiga Perangkat Daerah

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 15:41 WIB

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Sabtu, 12 Juli 2025 - 14:20 WIB

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Jumat, 11 Juli 2025 - 20:53 WIB

BPN Kabupaten Bandung Sambut Kunker Komisi II DPR RI, Iim Rohiman: Optimalkan Pelayanan untuk Tingkatkan PNBP

Jumat, 11 Juli 2025 - 17:19 WIB

P4KBB Desak Pemkab Bandung Barat Bentuk Tim Apresial Pembebasan Lahan Fly Over Cimareme

Kamis, 10 Juli 2025 - 13:08 WIB

Puluhan Akseptor Berhasil Jalani MOW Gratis, Hasil Kerja Sama RSIA GMP dan DP2KBP3A Bandung Barat

Berita Terbaru

CATATAN

PERDAMAIAN MENTAH Trump “Nihil” Tekan Netanyahu

Minggu, 13 Jul 2025 - 09:17 WIB

BANDUNG UPDATE

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Sabtu, 12 Jul 2025 - 15:41 WIB

BANDUNG UPDATE

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:20 WIB