Ledakan dasyat mengguncang Beirut, Libanon, Selasa petang kemarin. 70 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 4.000 orang terluka. Namun, jumlah korban diprediksi masih akan bertambah, seiring proses evakuasi yang hingga kini masih dilakukan.
DARA | JAKARTA – Ledakan itu cukup besar. Mengakibatkan gempa lokal dengan magnutudo 3,5. Suara dentumannya terdengar hingga Siprus, 200 kilometer di lepas laut Mediterania.
Kepala Badan Keamanan Libanon, Abbas Ibrahim, mengatakan ledakan itu diduga kuat berasal dari sebuah gudang yang menyimpan bahan dengan daya ledak tinggi yang disita dari sebuah kapal beberapa tahun lalu.
Menurut Gubernur Beirut, Marwan Abboud, ledakan itu mengingatkannya pada peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang saat Perang Dunia II.
“Peristiwa ini mirip dengan apa yang terjadi di Jepang, di Hiroshima dan Nagasaki. Dalam hidup saya, saya belum pernah melihat kehancuran dengan skala besar seperti ini. Ini adalah bencana nasional,” ujar Abboud, seperti dikutip dara.co.id dari CNNIndonesia, Rabu (5/8/2020).
Sebelum ada ledakan, kebakaran hebat terjadi di sebuah gudang yang menjadi sumber ledakan. Berdasarkan sejumlah video yang tersebar di media sosial, kepulan asap pekat terlihat membumbung tinggi ke langit Beirut beberapa detik kemudian ledakan besar terdengar sampai ke seluruh penjuru Beirut.
Ledakan terdengar bersamaan dengan gelombang asap berbentuk jamur yang langsung menyapu wilayah sekitar sumber ledakan hingga puluhan kilometer.
Guncangan yang berasal dari kawasan pelabuhan itu menimbulkan suasana mencekam di ibu kota. Kaca rumah penduduk dan bangunan di sebagian Beirut terutama dekat sumber ledakan pecah dan terbakar.
Masih dikutip dari CNNIndonesia, ledakan bahkan terdengar hingga Nicosia yang terletak di bagian timur Pulau Siprus yang berjarak 240 kilometer dari asal ledakan.
Abboud langsung mengunjungi lokasi ledakan beberapa jam setelah ledakan terjadi. Berbicara di belakang puing dan kepulan asap bangunan, Abboud sempat menangis saat memaparkan kejadian dan kronologi ledakan.
Meski begitu, ia bersama aparat keamanan Libanon belum bisa memastikan penyebab ledakan. Namun, Abboud mengatakan sumber ledakan berasal dari sebuah gudang di dekat pelabuhan Beirut yang menyimpan “bahan peledak besar”.
Ia mengatakan 10 petugas pemadam kebakaran Beirut hilang tak lama setelah ledakan berlangsung. Abboud menuturkan 10 petugas pemadam kebakaran itu dikerahkan untuk mematikan kebakaran gudang dan tak lama ledakan terjadi.
“Kami belum tau penyebabnya (ledakan). Yang jelas ada kebakaran terjadi dan (petugas pemadam kebakaran) datang untuk memadamkan api, lalu ledakan terjadi dan mereka hilang. Kami sedang mencari mereka,” ujar Abboud.***
Editor: denkur | sumber: CNNIndonesia