Di bawah terik matahari, diantara pasir putih Pantai Pangandaran, Atalia Praratya larut dalam keceriaan.
DARA | Bersama para pengurus Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Barat (Jabar) lainnya, ia cukup patuh mengikuti instruksi pemandu acara.
Loncat sana, loncat sini, terkadang ia harus berdesakan melakukan berbagai gerakan. Selintas tidak ada yang menyangka kalau Atalia, merupakan orang cukup berpengaruh di Gerakan Pramuka Jabar.
Sedikitpun ia tidak rikuh, sekalipun badannya kesenggol. Cukup serius melakukan gerakan-gerakan jebakan, yang dipandu acara pembawa acara permainan tersebut.
Seperti diketahui, Atalia Praratya adalah Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jabar periode 2020-2025.
“Hari ini, kita melaksanakan gathering dengan kegiatan capacity building, untuk menunjukan kita senantiasa kompak. Di sini tidak ada yang membedakan, siapa kita dan apa jabatan kita. Kita ini harus kompak,” ujar Atalia.
Ia mengaku bahagia berada di tengah-tengah para Pengurus Kwarda Jabar, pengurus Bumi Perkemahan Kiarapayung Jatinangor serta pengelola Hotel Bumi Kitri, yang menjadi bagian Kwarda Pramuka Jabar tersebut.
Menikmati suasana di Pangandaran dengan pemandangan yang indah secara bersama, memiliki kesan tersendiri baginya.
Ia bersyukur bisa berkumpul bersama dalam konten yang berbeda di tempat wisata tersebut. Para pengurus, menyempatkan diri datang jauh-jauh ke Pangandaran, demi menjalin kekompakan.
Ia juga menyebutkan, gathering secara besar-besaran di masa kepemimpinannya baru pertama kali dilaksakan. Sebelumnya acara serupa, paling-paling hanya per komisi atau per bidang.
“Saya terkejut, teman-teman dari Bandung tadi datang, tidak kelihatan lelah. Padahal semalaman berada di perjalanan,” ucap istri mantan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil ini.
Terlepas dari kegiatan hari ini, Atalia memaparkan jika gerakan Pramuka harus tetap digalakan, sebagai gerakan pembentukan karakter bangsa.
Ada beberapa hal penting yang cukup serius saat ini, tengah dialami NKRI. Salah satunya, tentang isu lingkungan yang harus disikapi oleh seluruh komponen masyarakat, termasuk anggota Pramuka.
“Sesuai arahan pak Pj Gubernur, agar kita bisa fokus dua hal. Pertama masalah persampahan dan kedua masalah bullying,” beber Atalia.
Oleh karena itu, ia meminta agar anggota Pramuka menjadi garda terdepan untuk mengatasi persoalan persampahan.
Bisa melaksanakan pengelolaan sampah secara baik dan benar, ataupun melakukan gerakan yang bersinggungan dengan lingkungan.
Begitu juga dengan isu bullying, hendaknya anggota Pramuka bisa menciptakan suasana harmonis di lingkungan masing-masing.
“Jangan sampai terjadi lagi kasus bullying yang mengakibatkan jatuhnya korban. Anggota Pramuka harus berperan aktif, untuk menciptakan suasana yang harmonis di lingkungannya masing-masing,” tuturnya.
Editor: denkur | Keterangan gambar: Atalia Praratya saat mengikuti game di Pantai Pangandaran (Foto: Heni/dara)