Kurangi Kematian Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir dengan Cathlab

Jumat, 6 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Kemenkes

Foto: Kemenkes

Penyakit jantung bawaan merupakan penyebab kematian tersering dari seluruh kelainan bawaan. Terjadi sekitar 8 dari 1000 kelahiran hidup.


DARA | Pelayanan kateterisasi dan radiologi intervensi (Cath Lab) bayi dan anak Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional (PKIAN) RS Anak dan Bunda Harapan Kita diresmikan Menteri Kesehatan Budi G Sadikin, Kamis (29/12/2022).

Melalui layanan ini diharapkan dapat mengurangi Kematian Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir.

Penyakit jantung bawaan merupakan penyebab kematian tersering dari seluruh kelainan bawaan. Terjadi sekitar 8 dari 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian terjadi dalam 6 bulan pertama kehidupan, dan 80% kematian terjadi pada usia 1 tahun.

”Sekitar 12.500-15.000 bayi baru lahir kena penyakit jantung bawaan kelainan jantung bawaan. Sementara kapasitas operasi baru 1.600 maksimal setahun. Jadi ini adalah salah satu upaya untuk mencegah anak-anak kita meninggal karena tidak bisa tertangani karena tidak ada alat dan dokter spesialisnya,” ujar Menkes Budi, seperti dikutip dari laman resmi Kemenkes, Jumat (6/1/2023).

Layanan Cathlab sendiri saat ini sedang disiapkan di 514 Kabupaten/kota dan diprioritaskan untuk pemasangan ring jantung, karena penyakit jantung menjadi penyebab kematian paling tinggi di Indonesia dengan beban pembiayaan paling tinggi. Lebih dari 200 ribu orang meninggal tiap tahun dengan biaya lebih dari Rp9 Triliun.

Upaya ini, lanjut Menkes merupakan bagian dari transformasi kesehatan khususnya pada pilar Kedua, yaitu transformasi layanan kesehatan rujukan.

Direktur PKIAN RSAB dr Ockti Palupi Rahayuningtyas, MPH, MH.Kes mengatakan dengan operasionalnya layanan Cathlab, maka perawatan bayi baru lahir dengan PBJ di NICU dapat dipangkas dari yang sebelumnya membutuhkan waktu perawatan selama dua bulan, menjadi hanya 10 hari.

”Dengan adanya cath lab, bayi lahir bisa langsung dilakukan kateterisasi pada usia bayi 7 hari, sehingga outcome lebih baik dan cepat. Waktu Perawatan di nicu juga lebih singkat,” ujar dr. Ockti.

Layanan Cathlab akan mulai beroperasi pada januari 2023 setelah mendapatkan izin Bapeten.

”Kedepannya Cath lab akan dikembangkan untuk radiologi intervensi anak untuk prosedur diagnostik dan terapi minimal invasif dengan dibantu modalitas NICU lain seperti USG CT Scan, MRI,” lanjut dr. Ockti.

Editor: denkur

Berita Terkait

DK PWI Gelar Rakornas di HPN 2025 Riau: Integritas itu Semangat
HPN 2025 Banjarmasin, Ketum PWI Hendry Ch Bangun : Pers Harus Peduli Ketahanan Pangan
Seminar Kalsel Gerbang Logistik Pembuka HPN 2025 Banjarmasin
Integritas Pers dan Kekerasan pada Wartawan, Jadi Bahasan Diskusi Forum Pimred SMSI
Dialog bersama RRI Pekanbaru, Ketua PWI Riau Bahas Kesiapan HPN 2025 di Riau
Puluhan Foto dan Karikatur Terbaik Karya Insan Pers Dipamerkan di HPN 2025 Riau
Pererat Hubungan dengan Warga, Satgas Ops Damai Cartenz Beri Imbauan Kamtibmas di Yalimo
Indramayu Jadi Lokasi Pertama Sosialisasi Direktorat Tindak Pidana PPA dan PPO Bareskrim Polri
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 Februari 2025 - 23:12 WIB

DK PWI Gelar Rakornas di HPN 2025 Riau: Integritas itu Semangat

Jumat, 7 Februari 2025 - 20:33 WIB

HPN 2025 Banjarmasin, Ketum PWI Hendry Ch Bangun : Pers Harus Peduli Ketahanan Pangan

Jumat, 7 Februari 2025 - 20:18 WIB

Seminar Kalsel Gerbang Logistik Pembuka HPN 2025 Banjarmasin

Jumat, 7 Februari 2025 - 17:28 WIB

Integritas Pers dan Kekerasan pada Wartawan, Jadi Bahasan Diskusi Forum Pimred SMSI

Kamis, 6 Februari 2025 - 22:03 WIB

Dialog bersama RRI Pekanbaru, Ketua PWI Riau Bahas Kesiapan HPN 2025 di Riau

Berita Terbaru

NASIONAL

Seminar Kalsel Gerbang Logistik Pembuka HPN 2025 Banjarmasin

Jumat, 7 Feb 2025 - 20:18 WIB