Krisis Ekonomi Saat Ini Lebih Parah dari 1998, Muhadjir: Pelaku UMKM Remuk Duluan

Kamis, 7 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (lektur.id)

Ilustrasi (lektur.id)

“Dulu tahun 98, 97 krisis ekonomi kita tidak separah sekarang, karena waktu itu hanya pelaku ekonomi besar saja yang kena dampak sangat fatal, karena mereka ketergantungan terhadap bahan baku impor kemudian kurs dolar dengan Rupiah terjun bebas,” kata Muhadjir Effendy.


DARA | JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan krisis ekonomi yang terjadi saat ini di Indonesia imbas pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) lebih parah dari krisis ekonomi yang terjadi pada 1998.

Menurut Muhadjir, saat krisis 1998 hanya pelaku ekonomi besar saja yang merasakan dampak paling fatal. Berbeda ketimbang saat ini yang hampir merata hingga pelaku ekonomi kalangan menengah ke bawah.

“Dulu tahun 98, 97 krisis ekonomi kita tidak separah sekarang, karena waktu itu hanya pelaku ekonomi besar saja yang kena dampak sangat fatal, karena mereka ketergantungan terhadap bahan baku impor kemudian kurs dolar dengan Rupiah terjun bebas,” kata Muhadjir seperti dilansir CNN Indonesia, Kamis (7/5/2020).

Muhadjir melanjutkan, pada 1998, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ada di Indonesia masih perkasa. Namun saat ini, menurut dia, justru para pelaku UMKM yang ambruk terlebih dahulu.

“Tapi sekarang sebaliknya justru UMKM yang paling remuk duluan, karena tiba-tiba mereka tidak bisa berjualan, tidak ada lagi daya beli masyarakat, tiba-tiba ambruk,” ujarnya.

Dirinya mengatakan, penataan ekonomi di Indonesia harus dilakukan secara perlahan-lahan selepas pandemi virus corona. “Jangan sampai menjurus ke arah resesi atau depresi ekonomi yang berbahaya terhadap masa depan kita,” pungkas Muhadjir.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Miliki Satu Juta Rute, Pos Indonesia Jadi Backbone Industri Kurir Nasional
Ekonomi Asia Tenggara di Tengah Disrupsi Global: Indonesia Harus Menjadi Pelopor, Bukan Pengikut
Rektor Paramadina Prof. Didik J. Rachbini: Krisis Multi-Dimensi Peluang Emas bagi Indonesia di Tengah Dinamika Geo-Politik Global
Layanan PosIND: 142 Ribu Pensiunan Baru Bisa Ambil Dana Pensiun TASPEN di Kantorpos
Pos Indonesia Komitmen Dukung Logistik Koperasi Desa Merah Putih
Pos Indonesia dan BPKH Jalin Kerja Sama, Perkuat Layanan Haji dengan Sistem Logistik Terintegrasi
PT Kaffah Sentral Indonesia Lahirkan Inovasi Tepung Praktis untuk Kue dan Roti Berkualitas Premium
Pos Indonesia Dukung Program Nasional Koperasi Merah Putih

Berita Terkait

Rabu, 6 Agustus 2025 - 09:13 WIB

Miliki Satu Juta Rute, Pos Indonesia Jadi Backbone Industri Kurir Nasional

Jumat, 18 Juli 2025 - 11:22 WIB

Ekonomi Asia Tenggara di Tengah Disrupsi Global: Indonesia Harus Menjadi Pelopor, Bukan Pengikut

Senin, 7 Juli 2025 - 10:50 WIB

Rektor Paramadina Prof. Didik J. Rachbini: Krisis Multi-Dimensi Peluang Emas bagi Indonesia di Tengah Dinamika Geo-Politik Global

Kamis, 3 Juli 2025 - 14:52 WIB

Layanan PosIND: 142 Ribu Pensiunan Baru Bisa Ambil Dana Pensiun TASPEN di Kantorpos

Rabu, 2 Juli 2025 - 11:12 WIB

Pos Indonesia Komitmen Dukung Logistik Koperasi Desa Merah Putih

Berita Terbaru