DARA|BANDUNG-Perkebunan dan komoditas perkebunan berperan dalam penyediaan lapangan kerja dan sumbangsih bagi Produk Domestik Bruto (PDB). Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian, Ir Bambang menyatakan penyediaan lapangan pekerjaan di komoditi perkebunan melibatkan 22,69% juta jiwa tanaga kerja dan pekebun.
“Dilihat dari sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian, komoditas perkebunan berkontribusi sebesar 34% terhadap PDB Nasional. Di triwulan II tahun 2018, kontribusi perkebunan pada PDB mencapai 384,22 triliun rupiah,” katanya, pada acara Puncak Hari Perkebunan ke-61 Tingkat Nasional tahun 2018 di Halaman Gedung Sate Senin (10/12/2018).
Pada kesempatan itu Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa secara simbolis membagikan bantuan dua juta benih kopi dan varietas tembakau unggulan Jabar. Pemberian bibit kopi secara simbolis kepada tiga kelompok tani (gapoktan) Jawa Barat, diantaranya Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Garut.
Soal populeritas kopi Jawa Barat ini menurut Iwa, dalam beberapa tahun terakhir, berkembang pesat bahkan sudah sampai level dunia. Hal ini mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk terus secara kreatif memperkenalkan kualitas kopi Jawa Barat.
“Ini merupakan potensi yang harus terus dikembangkan. Dalam beberapa tahun terakhir komi Jawa Barat berhasil meraih penghargaan bergengsi di dunia. Salah satunya dua tahun lalu meraih skor Tertinggu dalam event festival kopi di Atlanta, Amerika Serikat,” papar Iwa.
Indonesia saat ini berada diperingkat empat produsen kopi dunia dengan jumlah produksi sebesar 600.000 ton atau sekitar 6,6% dari produksi kopi dunia. Masih kalah dari Vietnam yang menduduki peringkat dua produsen kopi dunia dengan produksi 1,53 juta ton atau sekitar 16% dari produksi kopi dunia.
Sama seperti kopi, Iwa juga mengatakan industri tembakau merupakan salah satu sektor strategis domestik yang memiliki daya saing tinggi dan terus memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
“Hal ini membuktikan bahwa unit pengembangan dan peneitian di industri perkebunan kita berhasil. Sumbangan sektor yang dikategorikan sebagai kearifan lokal ini meliputi penyerapan tenaga kerja, pendapatan negara melalui cukai serta menjadi komoditas penting bagi petani dari hasil perkebunan berupa tembakau dan juga cengkeh,” tambahnya.
“Dengan ini tentunya kami mendukung bantuan bibit 2 juta benih kopi dan varietas tembakau unggulan Jabar. Semoga dengan adanya bantuan ini, standar kopi dan tembakau yang ada di Jawa Barat bisa meningkat,” harap Iwa.
Senada dengan Iwa, Dirjen Perkebunan Kementrian Pertanian, Bambang menyampaikan bahwa komoditas perkebunan berperan dalam penyedia lapangan pekerjaan dengan keterlibatan 22,69% juta juwa tanaga kerja dan pekebun.
“Dilihat dari sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian, komoditas perkebunan berkontribusi sebesar 34% terhadap PDB Nasional. Di triwulan II tahun 2018, kontribusi perkebunan pada PDB mencapai 384,22 triliun rupiah,” jelasnya.
“Di Hari Perkebunan ini tentu perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak, sinergi dan percepatan akselarasi untuk peningkatan pembangunan perkebunan Nasional,” tambah Bambang.
Dengan pemberian bibit ini diharapkan dapat dimanfaatkan menjadi peluang bisnis yang lebih prospektif dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan petani, sehingga nantinya perkebunan Indonesia bisa semakin berjaya.
Bahan Kabiro Humas Jabar : Sonny Adisudarma
Editor : Aldinar