Konferensi Internasional Lintas Agama, RI Gemakan Budaya Dialog

Kamis, 8 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Foto:viva)

(Foto:viva)

Dara| Ceko – Indonesia tidak akan lelah mendorong budaya dialog dalam mengatasi setiap ketegangan (konflik) di seluruh dunia. Ini akan menjadi komitmen Indonesia saat aktif lagi menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB mulai tahun depan.

Demikian sikap dari Delegasi Indonesia saat menghadiri Konferensi Internasional Lintas Agama dan Budaya di Republik Ceko, 7 November 2018. “Mediasi, dialog, dan bina perdamaian adalah kunci penyelesaian konflik,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik dari Kementerian Luar Negeri RI, Cecep Herawan, yang memimpin Delegasi Indonesia.

Dalam konferensi yang berlangsung di Ibu Kota Praha itu, Cecep menekankan, sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2019-2020,  Indonesia akan semakin aktif mendorong habit of dialogue dan kemitraan global untuk memperkuat ekosistem perdamaian dan stabilitas global dalam memerangi segala bentuk terorisme dan ekstremisme.

“Kerja sama yang lebih erat diperlukan antara pemerintah, civil society, media, pemimpin agama dan masyarakat di grass root dalam upaya menyelesaikan konflik-konflik agama, budaya, maupun global,” lanjut Cecep, seperti yang disiarkan oleh Direktorat Diplomasi Publik Kemlu RI hari ini.

Sejumlah ahli, akademisi, serta wakil dari kalangan diplomatik dan organisasi internasional dari beberapa negara lainnya seperti Ceko, Austria, Pakistan, Inggris, Jerman, Serbia, Kuwait, Turki, serta Uni Emirat Arab turut juga berpartisipasi pada Interfaith dan Intercultural Conference ini. Hadir pula mewakili Indonesia, sejumlah ahli dari unsur civil Society.

Mereka adalah Drs. Dadi Darmadi, M.A., Peneliti Senior pada The Wahid Institute dan Dosen Senior Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta; dan Rudi Sukandar Ph.D., Peneliti Senior pada The Habibie Center dan Dosen Senior pada London School of Public Relations, Jakarta.
 “Keterlibatan komunitas lokal/civil society dengan nilai-nilai kearifan lokalnya sangat penting dan dibutuhkan dalam penanganan konflik budaya/agama di Indonesia,” kata Dadi Darmadi pada sesi kedua konferensi bertema penyelesaian konflik dalam perspektif dunia Islam.

Sementara itu, Rudi Sukandar menekankan “pentingnya memprioritaskan pendekatan non-sekuriti dan keterlibatan pemuda dalam pencegahan dan penyelesaian konflik” pada sesi ketiga konferensi yang dihadiri lebih dari 150 orang yang terdiri dari akademisi, think thank, praktisi, korps diplomatik asing, dan media.

Selaku tuan rumah Wakil Menteri Luar Negeri Republik Ceko, Lukas Kaucky, menyampaikan apresiasi atas kehadiran pemerintah Indonesia untuk berbagi pengalaman terbaik (best practices) tentang inisiatif dan upaya Pemerintah Indonesia dalam mengelola keharmonisan di tingkat nasional maupun global. “Terutama perihal mediasi konflik Ronghingya, Afganisthan dan Palestina serta inisiatif bina perdamaian (peacebuilding) pada kerangka Peacebuilding Commission sejak 2006,” kata Kaucky.
 Pada konferensi yang terlaksana dalam 1 hari penuh tersebut, Indonesia menyampaikan pandangan mengenai penyelesaian konflik dari perspektif dunia Islam dan pentingnya kerjasama pemerintah dengan kalangan akar rumput dalam penyelesaian konflik di masyarakat.

Indonesia telah berpartisipasi aktif pada konferensi ini sejak pertama kali diselenggarakan pada April 2016. Konferensi internasional yang telah berlangsung produktif di Czernin Palace ini menekankan pentingnya dialog, komunikasi dan cara-cara damai seperti mediasi, serta bina perdamaian (peacebuilding) dalam penyelesaian konflik.
Konferensi yang sudah memasuki tahun ketiga ini terselenggara atas kerja sama Kementerian Luar Negeri Republik Ceko serta beberapa lembaga think thank, antara lain: Institute of International Relations Prague, Organisasi Kerja Sama Islam/Prague Group, dan Anna Lindh Foundation.

Interfaith and intercultural dialogue (IID) telah menjadi fitur tetap diplomasi soft power Indonesia sejak tahun 2004. Pemerintah Indonesia telah melakukan IID pada berbagai tingkatan, baik bilateral, regional maupun multilateral. Secara bilateral, Indonesia telah memiliki 31 negara mitra.

Pada tataran regional, Indonesia secara aktif mempromosikan dan menginisiasi kegiatan IID dalam kerangka ASEM, Asia Pasifik, ASEAN dan MIKTA. Sedangkan dalam kerangka global, Indonesia aktif pada United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC) dan Organisasi Konferensi Islam (OKI).***

Editor: Denkur

Berita ini pernah ditayangkan oleh viva.com

 

Berita Terkait

Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini
Suhu Madinah Panas, Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia
Siang Tadi, Taiwan Diguncang Gempa Dasyat dan Inilah Dampaknya bagi Indonesia
Inilah Peraih Piala Oscar 2024, Oppenheimer Terpilih sebagai Film Terbaik
Tampil Garang di PBB, Menlu Retno: Kemana Palestina Mengadu Jika PBB Gagal Menjalankan Resolusi yang Dibuatnya Sendiri?
Hati-hati! Indikasi Perang Dunia ke 3 Sudah Terlihat
Perang di Yaman, KBRI Pantau Nasib WNI
Gempa dan Tsunami Guncang Jepang, KBRI dan KJRI Buka Layanan Hotline
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 22 Juli 2024 - 14:14 WIB

Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini

Selasa, 21 Mei 2024 - 17:24 WIB

Suhu Madinah Panas, Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia

Rabu, 3 April 2024 - 20:35 WIB

Siang Tadi, Taiwan Diguncang Gempa Dasyat dan Inilah Dampaknya bagi Indonesia

Selasa, 12 Maret 2024 - 01:50 WIB

Inilah Peraih Piala Oscar 2024, Oppenheimer Terpilih sebagai Film Terbaik

Rabu, 24 Januari 2024 - 11:53 WIB

Tampil Garang di PBB, Menlu Retno: Kemana Palestina Mengadu Jika PBB Gagal Menjalankan Resolusi yang Dibuatnya Sendiri?

Berita Terbaru

Foto: miga/dara.co.id

BANDUNG UPDATE

Prakiraan Cuaca Bandung, Minggu 13 Oktober 2024

Minggu, 13 Okt 2024 - 07:32 WIB

CATATAN

“OBITUARI” & MEMORABILIA Perginya “Journalist” Setia

Sabtu, 12 Okt 2024 - 15:05 WIB