Suherman berharap, dengan adanya bantuan ini bisa meningkatkan pelayanan dari klinik Darul Arqam bagi masyarakat dari berbagai strata, bukan hanya di kalangan Muhammadiyah saja.
DARA| GARUT– Klinik Darul Arqam, Desa Ngamplangsari, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut mendapatkan hibah sebesar Rp 520 juta lebih untuk biaya renovasi dan pengadaan peralatan kesehatan dari Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang di Indonesia, Selasa (30/3/2021).
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Garut, Suherman, mewakili Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengapresiasi langkah dari Pondok Pesantren Darul Arqam yang bisa melakukan kerja sama dengan pemerintah Jepang.
“Ya tentu yang pertama kami mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi langkah pondok pesantren Darul Arqam melakukan lompatan yang luar biasa sehingga bisa bekerja sama dengan pemerintah jepang. Dan akhirnya pemerintah jepang memberikan kepercayaan kepada pimpinan pondok darul arqom untuk memberikan bantuan peralatan kesehatan,” ujarnya, Selasa (30/3/2021).
Suherman berharap, dengan adanya bantuan ini bisa meningkatkan pelayanan dari klinik Darul Arqam bagi masyarakat dari berbagai strata, bukan hanya di kalangan Muhammadiyah saja.
“Tetapi juga masyarakat umum, sehingga betul-betul berfungsi peningkatan pelayanan kesehatan,” ucapnya.
Sekretaris III Kedubes Jepang untuk Indonesia, Kimura Yusuke, mengatakan, alasan mengapa pihaknya memilih Klinik Darul Arqam untuk diberikan hibah berupa peralatan kesehatan karena ada beberapa alkes (alat kesehatan) yang belum memadai.
“Karena fasilitas sama peralatan kesehatan di Klinik Darul Arqam itu belum memadai, oleh karena itu kami memilih Klinik Darul Arqom,” katanya.
Menurut Kimura, saat ini peralatan kesehatan di Klinik Darul Arqam sudah memadai sehingga masyarakat bisa mendapatkan fasilitas yang lebih baik dari sebelumnya.
“Setelah saya lihat fasilitas sama alat kesehatan yang di Darul Arqam itu sudah cukup memadai sehingga masyarakat Garut juga mungkin dapat fasilitas yang lebih bagus daripada sebelumnya. Pemerintah Jepang juga selanjutnya juga mau terus mengurus, mau membantu untuk masyarakat Indonesia,” ucapnya.
Sementara, Kepala Klinik Darul Arqam, dr. Sakinah Ginna, menuturkan, pada awalnya pihaknya mengajukan RAB (Rancangan Anggaran Biaya) sebesar 1,3 sampai 1,4 miliar rupiah. Ia juga mengatakan bahwa proses penerimaan proposal tidaklah mudah.
“Adapun hibah yang kami ajukan itu pada awalnya kami itu mengajukan RAB itu sebesar 1 juta yen jadi sebesar 1.3 sampai 1.4 M rupiah, dan setelah proposal itu masuk di 2018 kemudian ada proses penerimaan proposal, proposal kami diterima dan itu ternyata tidak mudah, jadi ada proses visitasi dulu di 2019,” ujarnya.
Sakinah menyebutkan, bahwa proposal dari Klinik Darul Arqam diterima diakhir tahun 2019, antara lain untuk renovasi klinik dan pengadaan peralatan kesehatan.
“Sampai akhirnya di-acc (diterima) di akhir 2019, proposal kami diterima dari dana 1,1 (Miliar Rupiah) itu yang di-acc-nya itu 524.685.763 rupiah, dan itu untuk renovasi klinik dan pengadaan peralatan kesehatan, yang lebih besarnya memang itu untuk pengadaan alkes (alat kesehatan),” katanya.
Sakinah berharap, dengan adanya bantuan hibah ini klinik kesehatan dapat memberikan manfaat dan pelayanan kesehatan yang lebih luas. Tidak hanya untuk warga pesantren namun juga untuk masyarakat lainnya.
“Jadi alhamdulillah sekali dengan ada bantuan hibah ini sarana prasarana dan peralatan kesehatan di klinik itu semakin lengkap, dan mudah-mudahan kami berharap dapat memberikan lagi syiar yang lebih luas, dan pelayanan kesehatan yang lebih luas, tidak hanya untuk warga pesantren tapi untuk masyarakat lainnya,” ucapnya.
Editor : Maji
Discussion about this post