DARA | PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui Cabang Garut menggelar program Klasterisasi Batik Tulis Garutan dengan tema “Pelatihan Literasi Bisnis dan Digital tentang Pemasaran Produk”. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong para pengrajin batik tulis naik kelas melalui pendekatan pemberdayaan berbasis komunitas.
Dalam pelatihan yang dilaksanakan di Garut pada 18 Juli 2025 tersebut, sebanyak 26 nasabah hadir, di mana mereka mendapatkan pembekalan seputar pemasaran digital dan literasi bisnis guna memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing produk.
Program ini menjadi bagian dari komitmen PNM untuk tumbuh bersama nasabah dan memperkuat sektor ultra mikro yang berbasis kearifan lokal.
Dalam kegiatan tersebut, para nasabah mendapatkan pelatihan langsung dari Rizky Ananda selaku Founder & CEO PT Miun Sinergi Nusantara, yang memaparkan pentingnya pemahaman dasar teknologi digital dan strategi pemasaran media sosial.
Selain itu, nasabah juga diberikan pendampingan usaha, akses permodalan, dan jejaring bisnis. Melalui pendekatan klasterisasi, PNM ingin membangun ekosistem usaha batik yang saling mendukung dan berkelanjutan, serta tetap menjaga nilai budaya lokal sebagai identitas utama.
Pemimpin PNM Cabang Garut, Sumawinata, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat para pengrajin batik tulis yang terus mempertahankan budaya sambil beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Hal ini juga, menurutnya, selaras dengan misi PNM untuk selalu memberikan modal finansial, intelektual, dan sosial kepada para nasabah untuk mengembangkan usahanya.
“PNM akan terus hadir mendampingi nasabah agar semakin berdaya dan mandiri. Semangat yang ditunjukkan para perajin Batik Tulis Garutan menjadi inspirasi bahwa pelaku usaha ultra mikro pun bisa naik kelas melalui proses belajar, jejaring, dan kolaborasi,” ujar Sumawinata, Rabu (23/7/2025).
PNM optimis bahwa program klasterisasi ini menjadi langkah konkret dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi kerakyatan di daerah.
Melalui kolaborasi antara literasi bisnis dan budaya lokal, PNM ingin terus menjadi bagian dari perjalanan nasabah dalam mengembangkan usaha yang lebih modern, adaptif, dan kompetitif.
“Harapannya, pemberdayaan berbasis klaster ini dapat menjadi model yang mampu direplikasi di berbagai daerah lain untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera,” ujar Sumawinata.
Editor: denkur