DARA | JAKARTA – Kisah pilu dialami keluarga Jefri Simaremare (26) salah seorang korban tewas pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, tempo hari. Ibunda Jefri ternyata sudah punya firasat kalau anaknya itu akan menjadi korban kekejian KKB.
Dituturkan Tetti Marlina Simaremare, kakandung Jefri, saat nonton tivi ada berita tentang tragedi pembantaian di Papua dengan jumlah korban 31 orang. Entah kenapa ibu langsung berfirasat kalau Jefri juga turut menjadi korban.
Namun, kata Tetti, untuk menenangkan ibu, ia menelepon sepupunya yang ada di Papua untuk mengecek nama-nama korban. Sepupunyapun langsung mencari informasi ke kodam dan kodim setempat. Ternyata benar,Jefri salah seorang korban yang tewas.
Lalu, kenang Tetti, sebelumnya Jefri sempat mengutarakan untuk pulang kampung merayakan natal dan tahun baru bersama ibu dan keluarganya, sebab dia memang sudah lima tahun merantau di Papua. “Jefri ingin pulang kampung, tapi ternyata pulang untuk selamanya,”ujar Tetti menahan tangis.
Jefri merupakan salah satu korban pembunuhan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yigi, DistrikYall, Kabupaten Nduga, Papua, Minggu (2/12) lalu. Dia pekerja PTIstaka Karya yang sedang mengerjakan jembatan Trans Papua.
Jenazah Jefri diterbangkan dari Papua ke Makassar dan kemudian tiba di Bandara Kualanamu, Sabtu (8/12) pukul 07.10 WIB. Selanjutnya jenazah diberangkatkan dari Kualanamu ke rumah duka di Dusun I Desa Sei Belutu Kecamatan Bamban, Kabupaten Sergai, Sumut dengan menggunakan ambulans.***
Editor: denkur