Kisah Nyi Roro Kidul Sang Penguasa Laut Selatan

Minggu, 7 Mei 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nyi Roro Kidul (Foto: iNewsTasikmalaya/Ist)

Nyi Roro Kidul (Foto: iNewsTasikmalaya/Ist)

Pantai Selatan Jawa punya legenda. Nyi Roro Kidul, perempuan cantik yang disebut-sebut sebagai penguasa atau Ratu di Laut Selatan Samudra Hindia tersebut.


DARA | Legenda itu sudah muncul sejak abad ke-16. Konon, Nyi Roro Kidul adalah putri Kerajaan Sunda Pajajaran.

Nyi Roro Kidul digambarkan sebagai sosok wanita cantik dan bergaun hijau. Dinobatkan sebagai Ratu dari para lelembut atau makhluk gaib.

Dikisahkan, Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram Islam pergi mencari bantuan ke penguasa laut selatan serta penguasa Gunung Merapi, ketika kerajaannya akan diserang Kerajaan Pajang.

Bantuan tersebut pun direstui. Gunung api meletus dan mengalirkan lahar hingga menggagalkan rencana pasukan Kerajaan Pajang. Panembahan Senopati juga mendapat dukungan dari Nyi Roro Kidul.

Berdasarkan Babad Tanah Jawi, sebelum mendirikan kerajaan, Panembahan Senopati melakukan semedi.

Semedi tersebut membuat hawa panas yang menyebabkan gelombang besar. Akhirnya Nyi Roro Kidul sang penguasa pantai selatan menemui Panembahan Senopati dan memintanya berhenti karena gelombang tersebut mengganggu rakyatnya.

Nyi Roro Kidul berjanji ke Panembahan Senopati untuk membantu mendirikan Kerajaan Mataram Islam.

Menurut Peneliti LIPI Eko Yulianto, gelombang besar itu metafora tsunami raksasa yang pernah terjadi di Selatan Jawa.

Eko mengatakan itu merupakan kecerdasan politik Panembahan Senopati dalam mengemas kejadian alam yang benar-benar terjadi untuk mendapatkan legitimasi politik.

Eko menemukan, terjadi gempa bumi pada 5 Januari 1699 di Jawa. Gempa tersebut kemungkinan besar berasal dari jalur subduksi di selatan Jawa. Terdapat waktu-waktu yang sesuai antara temuannya itu dengan kisah percintaan Nyi Roro Kidul dan Panembahan Senopati.

Gelombang besar dan gunung meletus di Jawa diperkirakan terjadi sekitar 400 tahun lalu. Hal tersebut berdasarkan penelitian jejak bencana. Berarti hal ini sesuai dengan peristiwa penyerangan Kerajaan Pajang terhadap Panembahan Senopati pada 1584.

Kemudian Panembahan Senopati bertemu dengan Nyi Roro Kidul. Akhirnya terjadi peristiwa gunung meletus dan tsunami yang menyebabkan Kerajaan Pajang kalah.

Larangan Berpakaian Hijau

Konon, jika ada pengunjung yang nekat menggunakan pakaian hijau, maka oleh Nyi Roro Kidul akan ditarik ke dalam istana gaibnya dan dijadikan salah satu pelayannya.

Dalam ilmu pengetahuan, air laut memang tampak berwarna biru. Tetapi dasar laut yang terdiri atas karang, rumput laut, hingga pasir yang terkena sinar matahari akan membuat air laut berubah terlihat keruh hingga berwarna kehijauan.

Warna pantai laut selatan berbeda dengan warna laut lainnya yang kebanyakan berwarna biru bersih. Pantai selatan didominasi oleh ombak laut yang tinggi, serta besar dengan didominasi warna hijau.

Maka ketika ada pengunjung yang terseret ombak serta menggunakan pakaian hijau, hal ini tentu akan menyulitkan tim SAR dalam pencarian.

Orang Hilang Pantai selatan Jawa dikenal sebagai pantai yang berbahaya. Di pantai selatan sering kali orang hilang ketika berenang di laut. Masyarakat meyakini bahwa hilangnya pengunjung tersebut karena Nyai Roro Ratu Kidul.

Namun, fakta kenapa banyak orang hilang di pantai selatan ini dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan. Dunia sains mengenal adanya fenomena yang disebut sebagai rip current atau arus pecah. Arus yang mematikan ini dapat ditemukan di laut dengan ombak besar seperti di pantai selatan Jawa. Arus pecah dapat terjadi akibat dua gelombang atau lebih yang bertemu serta menerjang bibir pantai.

Melansir Jurnal Oseanografi pada 2015 yang diterbitkan oleh Universitas Diponegoro, rip current bergerak dari pantai menuju laut dan dapat terjadi setiap hari dengan kondisi bervariasi, mulai dari kecil hingga paling berbahaya.

Rip current dalam kondisi paling bahaya dapat menyeret orang ke tengah laut. Ombak rip current lebih mematikan 10 kali lipat karena dapat mengintai manusia secara tak terlihat. Rip current mempunyai arus yang superkuat dan cepat. Kecepatannya dapat mencapai 29 kilometer per jam atau 8 meter per detik.

Apabila seseorang masuk serta terjebak dalam rip current, maka orang tersebut akan sulit diselamatkan.

Editor: denkur | Sumber: iNewsTasikmalaya.id

Berita Terkait

Hadiri Sidang Paripurna Dewan Bandung Barat, Kang Dedi Disambut Histeris Warga
Waspada! Nyamuk Malaria tak Kenal Batas Negara
Presiden Prabowo akan Jalani Sejumlah Agenda di St. Petersburg
Atlet NPCI Harumkan Nama Bandung Barat di Kancah Internasional
Asia Menjadi Pusat Investigasi Terbesar Terhadap Industri Telur Global
Mayat Pria di Samping Pangkalan Ojek Pasar Andir Bayongbong Garut Gegerkan Warga
Tegas, Ketua PWI Kabupaten Bandung Larang Wartawan “Main Mata” dalam SPMB
Terus Kembangkan Suplai ke Timur Indonesia, WSBP Selesaikan Pengiriman Produk Square Pile Proyek Kantor Majelis Rakyat Papua
Berita ini 29 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 21:39 WIB

Hadiri Sidang Paripurna Dewan Bandung Barat, Kang Dedi Disambut Histeris Warga

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:33 WIB

Waspada! Nyamuk Malaria tak Kenal Batas Negara

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:15 WIB

Presiden Prabowo akan Jalani Sejumlah Agenda di St. Petersburg

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:09 WIB

Atlet NPCI Harumkan Nama Bandung Barat di Kancah Internasional

Kamis, 19 Juni 2025 - 12:49 WIB

Asia Menjadi Pusat Investigasi Terbesar Terhadap Industri Telur Global

Berita Terbaru

MANCANEGARA

Satu Abad Pers Revolusionder Vietnam: Wartawan Juga Prajurit

Jumat, 20 Jun 2025 - 09:52 WIB