Kilang Minyak Dihanjar Drone, Sri Mulyani Khawatirkan Dampaknya ke Ekonomi Indonesia

Rabu, 18 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: U.S. government/Digital Globe via/AP/Republika

Foto: U.S. government/Digital Globe via/AP/Republika

DARA | Dua kilang minyak milik Saudi Aramco dan Khurais di Yaman hancur diserang drone alias pesawat nirawak. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengkhawatirkan berdampak pada perekonomian Indonesia.

Menurutnya, pengaruh serangan itu terhadap pasokan minyak mentah dari Arab Saudi diprediksi berdampak pada negara-negara yang selama ini mendapat suplai minyak, termasuk Indonesia.

“Sudah terlihat harga minyak internasional meningkat tinggi hanya dalam sehari. Nanti kita lihat apakah dampak ini bersifat permanen atau sementara,” kata Sri Mulyani di Jakarta, kemarin, Selasa (17/9/2019).

Sri Mulyani menegaskan, pihaknya terus memantau perkembangan kinerja neraca perdagangan, terutama neraca migas. Hal ini mengingat neraca migas Indonesia masih mengalami defisit hingga bulan lalu. “Kita lihat setiap bulan perkembangan dari pasar regional, pasar global apa yang menimbulkan faktor positif, dan seterusnya maka kita lihat trennya,” ujarnya.

Sri Mulyani mengatakan, melonjaknya harga minyak mentah dunia jadi bukti adanya faktor ketidakpastian dari perekonomian global. Mulai dari kebijakan pemerintah negara-negara lain terkait isu politik, geopolitik, hingga kasus serangan terhadap pabrik minyak yang memengaruhi pasokan minyak mentah dunia.

Serangan drone itu terjadi Sabtu (14/9/2019) dini hari. Kilang minyak yang menjadi sasaran adalah milik Aramco dan berlokasi di Abqaif (7 juta barel per hari) dan Khurais (1,5 juta barel per hari). Kebakaran hebat terjadi hingga menghentikan setengah pasokan minyak Saudi.

Dalam sebuah pernyataan singkat di al-Masirah, stasiun televisi Yaman yang dikuasai kelompok Houthi, juru bicara juru bicara kelompok itu, Yahia Sarie, mengatakan, kelompoknya meluncurkan 10 drone setelah menerima dukungan intelijen dari dalam Arab Saudi. Ia memperingatkan, serangan akan semakin memburuk jika perang terus berlanjut.***

Dikutip dari Republika, Rabu (18/9/2019)

Editor: denkur

Berita Terkait

Universitas Paramadina Soroti Tantangan dan Solusi Koperasi Merah Putih
Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia
Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik
Wartawan Senior Wina Armada Sukardi Tutup Usia
Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI
KAI Divre IV Tanjungkarang Tambah Stasiun Pelayanan Pembatalan Tiket KA Secara Offline
LRT Jabodebek Layani 139 Ribu Pengguna Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam 1447 H
Tren Hidup Sehat dan Ngopi di 2025: Gaya Hidup yang Semakin Berkembang di Indonesia

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 22:28 WIB

Universitas Paramadina Soroti Tantangan dan Solusi Koperasi Merah Putih

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:48 WIB

Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:43 WIB

Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik

Kamis, 3 Juli 2025 - 18:39 WIB

Wartawan Senior Wina Armada Sukardi Tutup Usia

Rabu, 2 Juli 2025 - 19:35 WIB

Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI

Berita Terbaru