Keutamaan Shalat Jumat

Jumat, 28 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: Acehsatu.com

Ilustrasi: Acehsatu.com

SETIAP hari kita sholat lima waktu, dari Subuh ke Dzuhur. Terus menerus berputar tiada henti. Tapi sebenarnya sepekan sekali sholat kita ditutup pada hari Jumat. Dimana Allah akan menghapus dosa-dosa kita yang sepekan itu. Allah itu sangat penyayang tak hanya dosa setiap pekan yang dihapus, Allah juga menghapus dosa tahunan dengan Ramadhan dan idul fitri, dosa-dosa kita dibersihkan.

Maka jika masih ada juga orang yang masuk neraka bisa dibilang “terlalu”. Karena apabila manusia telah menaati perintah Allah dengan menjauhi dosa-dosa besar maka ia tak punya dosa lagi. Karena dosa-dosanya setiap pekan dan tahun telah dihapus oleh Allah. Kecuali ia memang melakukan dosa besar seperti berzina maka harus di rajam atau dicambuk, mencuri maka harus potong tangan, dan syirik maka ia harus bertobat.

Maka laksankan lah sholat Jum’at. Disanalah dosa-dosa kita akan digugurkan dan jangan sekali-kali menyepelekan hari Jum’at apalagi tidak melaksanakan sholat Jum’at bagi laki-laki yang tidak ada uzur yang syari. Rasullulah dalam riwayat Muslim bersabda”Sungguh suatu kaum berhenti dari meninggalkan sholat Jum’at atau sungguh Allah akan mematri hati mereka, kemudian mereka berubah menjadi orang-orang yang lalai.

Seperti yang terkandung dalam Al Quran Surat Albaqaroh ayat 7 :

Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, da­n penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. 

Sesungguhnya Sholat Jum’at itu istimewa, Sesungguhnya Rasulullah pun bersabda apabila salah seorang diantara kamu sekalian mendatangi shalat Jum’at maka hendaklah ia mandi (riwayat bukhari dan muslim). Hadis ini memberikan dalil sesungguhnya disarankan untuk mandi sebelum sholat Jum’at.  Namun untuk orang-orang yang kerja yang tidak memungkinkan ia untuk mandi saat akan solat Jum’at maka sebaiknya saat ia mau berangkat kerja Ia niatkan mandi untuk sholat jumat.

Sebenarnya afdolnya memang menjelang sholat Jumat namun Islam memang meringankan karena tak mungkin pegawai bisa dizinkan untuk mandi. Namun masalahnya ada pada faedah mandinya, jika kita masuk ke masjid dan belum mandi maka tak membuat nyaman teman sebelahnya, Padahal Islam mengajarkan untuk cinta kebersihan. Dalam Riwayat Abu Daud At Turmudzi, Nabi bersabda “barang siapa yang wudhu dihari Jumat maka ia sudah menunaikan kefarduan sholat Jumat, sebaik-baiknya fardu maka sholat jumat. Namun mandi  itu lebih utama, karena mandi itu adalah yang utama, itu sunah namun tidak sampai wajib.

Pahala Sholat Jumat Sama Seperti Pahala Berkurban

Sholat jamaah yang paling tinggi derajatanya pun adalah sholat jamaah Jumat, baru sholat jamaah Subuh kemudian. Dan sangat disarankan bagi laki-laki yang tidak memiliki uzur seperti sakit atau diperjalanan jauh untuk mempersiapkan sholat Jumat diawal waktu. Karena para Malaikat pada hari jumat berada di pintu-pintu masjid dan mencatat siapa-siapa yang datang. Siapa yang datang lebih awal mendapat keutamaan lebih banyak daripada yang belakangan. Jadi sayang sekali jika ada orang yang saat azan jumat berkumandang dia baru mau ke masjid. Bahkan ada yang masih ngobrol dengan teman-teman kantornya. Apalagi saat khatib sedang khutbah tidur. Sudah tak akan dapat apa-apa. Padahal pahala sholat jumat sama seperti pahala berkurban,

“Jika tiba hari Jum’at, maka para Malaikat berdiri di pintu-pintu masjid, lalu mereka mencatat orang yang datang lebih awal sebagai yang awal. Perumpamaan orang yang datang paling awal untuk melaksanakan shalat Jum’at adalah seperti orang yang berkurban unta, kemudian yang berikutnya seperti orang yang berkurban sapi, dan yang berikutnya seperti orang yang berkurban kambing, yang berikutnya lagi seperti orang yang berkurban ayam, kemudian yang berikutnya seperti orang yang berkurban telur. Maka apabila imam sudah muncul dan duduk di atas mimbar, mereka menutup buku catatan mereka dan duduk mendengarkan dzikir (khutbah).” (HR. Ahmad)

 

Editor: denkur

Artikel ini diambil dari Ma’had Daarul Muwahhid

 

Berita Terkait

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan, Peserta Kongres Ketua Definitif Hasil konferensi Bukan Plt yang Ditunjuk
Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional
Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa
Angkat Potensi Rasa Nusantara, Bright Gas Kembali Hadirkan Bright Gas Cooking Competition 2025
Rapat Perdana Panitia Kongres PWI 2025: Visi Disatukan, Suasana Dijaga
Enervon Active Sukses Gelar Pesta Energi melalui Cardio Karaoke Party bersama Winky Wiryawan
KCCI Sukses Gelar Festival Oullim Korea di Jakarta dan Medan
Disaksikan Prabowo–Putin, Menkomdigi Perkuat Diplomasi Digital Lewat MoU dengan Rusia
Berita ini 22 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 17:18 WIB

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan, Peserta Kongres Ketua Definitif Hasil konferensi Bukan Plt yang Ditunjuk

Rabu, 25 Juni 2025 - 12:15 WIB

Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:48 WIB

Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:42 WIB

Angkat Potensi Rasa Nusantara, Bright Gas Kembali Hadirkan Bright Gas Cooking Competition 2025

Selasa, 24 Juni 2025 - 21:00 WIB

Rapat Perdana Panitia Kongres PWI 2025: Visi Disatukan, Suasana Dijaga

Berita Terbaru

JABAR

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:29 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:18 WIB