DARA | JAKARTA – Keuangan partai politik yang tidak transparan, bisa memicu kadernya untuk korupsi, kata pengamat politik dari Universitas Gajah Mada (UGM) Mada Sukmajati.
“Hanya jabatan tertinggi seperti ketua dan bendahara yang mengetahui dana di partainya. Hal itu, bisa menimbulkan korupsi. Beberapa kasus korupsi itu melibatkan bendahara partai, tapi keuangan di tingkat nasional maupun daerah itu hanya ketua dan bendaharanya saja yang tahu. Wakil ketuanya saja banyak yang tidak paham, ini untuk apa, sisa berapa, dan ini menjadi ruang gelap,” ujarnya Mada dalam diskusi Tifa Foundation ‘Pembiayaan Gelap dan Korupsi Politik di Pemilu 2019 di Jalan KH. Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019).
Mada juga mengatakan parpol masih kerap bermain dengan uang, apalagi untuk menduduki jabatan yang strategis dalam partai. Beberapa pejabat menurutnya, sampai rela memberikan sogokan uang untuk mendapatkan jabatan tersebut. “Orang yang kaya, orang yang punya uang, orang bisa mengelola uang itu yang biasanya jadi pejabat partai,” ujarnya.***
Editor: denkur