DARA | JAKARTA- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyambut baik penyelenggaran Pesta Rakyat Bikers Jakarta yang dirangkai dengan pelantikan pengurus Motor Besar Indonesia (MBI) DKI Jakarta. Ini merupakan bukti bahwa bikers Indonesia tidak hanya menyalurkan hobi berolahraga, tetapi sekaligus peduli terhadap rakyat.
“Dengan kegiatan pesta rakyat kita ingin merasakan apa yang dirasakan rakyat. Dengan pesta rakyat, kita ingin berbagi dan selalu dekat dengan rakyat. Pesta Rakyat di Rumah Rakyat!” ujar Bamsoet di acara Pesta Rakyat Bikers Jakarta di halaman komplek DPR RI, Minggu (27/01/19).
Acara dimulai dengan naik motor besar bersama atau rolling thunder dari Senayan City ke gedung DPR antara lain Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang dan sejumlah anggota DPR RI, serta ratusan bikers dari 186 club motor Indonesia.
“Kami sengaja ingin menunjukkan kepada masyarakat, kebersamaan dan kekompakan kami di parlemen. Walau kami berbeda partai dan berbeda pilihan di pilpres, namun kami ingin menyuarakan kesejukan di tengah-tengah tensi politik yang makin menghangat menjelang pemilu 17 April 2019 mendatang. Kami juga berharap para elit politik yang berada di luar parlemen juga ikut menyuarakan kesejukan.” Ujar Bamsoet dalam sambutannya sebagai ketua Dewan Pembina MBI.
Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini juga mengingatkan, sekecil apapun peran para bikers yang dilakukan untuk masyarakat pasti ada manfaatnya. Tuhan memberikan rezeki supaya kita peduli kepada sesama.
“Dalam sebagian harta dan kekayaan yang kita miliki ada hak orang-orang miskin dan mereka yang tidak mampu. Insya Allah kapan dan dimanapun bikers Indonesia akan selalu peduli dan cinta kepada masyarakat,” tutur Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina MBI Indonesia ini juga mengajak seluruh bikers untuk menjaga kesopanan serta ketertiban berkendara dan berlalulintas. Citra pengendara motor besar yang dinilai kerap ugal-ugalan dan arogan harus mampu dihapuskan. Bikers harus menjadi pelopor keselamatan berlalulintas.
“Para bikers juga harus menjadikan hobi bersepeda motor menjadi alat perekat persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa. Seperti ditunjukan hari ini, yaitu walau berbeda merek, tipe maupun kubikasi motor, para bikers tetap bisa berkumpul dan saling silaturahmi,” tegas Bamsoet.
Politisi Partai Golkar ini menambahkan, semangat brotherhood antar bikers tidak hanya ditunjukan saat di jalan saja. Tetapi harus diterapkan dalam kehidupan berbangsa bernegara.
“Saat ini perhatian seluruh rakyat Indonesia tertuju pada pesta demokrasi Pileg dan Pilpres 2018. Langit politik kita penuh sesak dengan informasi-informasi politik, baik yang mencerahkan maupun yang mengeruhkan suasana. Masyarakat Indonesia, khususnya para bikers Indonesia, sambil menyalurkan hobi bermotor juga wajib ikut mengajak warga membangun budaya politik yang sejuk dan damai,” terang Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menegaskan, Bangsa Indonesia perlu menghadirkan politik yang mempersatukan, bukan saling menjatuhkan. Politik yang memperkokoh kebersamaan, bukan politik yang menyulut permusuhan. Karena semua adalah bersaudara, sesama anak bangsa yang berasal dari satu rahim, yaitu Indonesia.
“Pesan ini saya sampaikan karena para bikers Indonesia adalah warga negara yang baik. Warga negara yang tau akan hak dan kewajibannya. Warga negara yang ingin berbuat untuk bangsa dan negaranya. Untuk itu jangan Golput,” kata Bamsoet.
Di akhir sambutannya, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini kembali melontarkan gagasan agar di setiap ruas jalan tol disediakan jalur khusus bagi pengendara motor, seperti jalan tol di Bali atau di jalan tol Suramadu. Karena, para pengendara motor memiliki hak yang sama seperti pengendara mobil untuk menikmati jalan tol.
”Dari gedung DPR ini saya menghimbau dan mengingatkan. Agar Pembangunan Infrastruktur jalan tol harus bisa juga dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Tidak hanya bagi pengendara atau pemilik kendaraan roda empat saja, tetapi juga dapat dinikmati oleh para pengendara atau pemilik kendaraan roda dua.” pungkas Bamsoet. (*)
