Ketika Para Tokoh Bandung Barat Berkumpul Suarakan Putera Daerah untuk Maju di Pilbup Nanti

Minggu, 9 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para tokoh Bandung Barat (Foto: Istimewa)

Para tokoh Bandung Barat (Foto: Istimewa)

DARA | Sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Massa (Ormas), Organisasi Kepemudaan (OKP) se-Kabupaten Bandung Barat (KBB) bersepakat untuk mengusung calon Bupati-Wakil Bupati Bandung Barat periode 2024-2029, asli putera daerah.

Hal itu mengemuka pada saat Musra (Musyawarah Rakyat Bandung Raya) yang bertajuk “Bade Kumaha Bandung Barat di Pilkada 2024?” di Balepare Kotabaru Parahyangan-Padalarang, Minggu (9/6/2024).

Salah seorang tokoh masyarakat yang menghadiri acara tersebut, Kustiwa Kartawiria mengatakan alasan harus putera daerah biar nantinya faham tentang kondisi Bandung Barat dengan segudang permasalahannya.

Selain itu, putera daerah bakal lebih faham dan mempunyai rasa tanggungjawab sehingga akan berusaha menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di KBB.

Sebaliknya jika mendatangkan calon dari daerah lain, tidak bakalan paham tentang karakteristik dan permasalahan Bandung Barat .

“Nggak menjamin, apalagi sekedar hanya ingin menjadi pemimpin daerah tidak jelas visi misinya dan tidak paham Bandung Barat. Dan tidak menjamin , KBB akan terlepas dari persoalan-persoalan yang ada pada saat ini,” tegasnya.

Ia menegaskan, jika Bandung Barat itu menghadapi segudang permasalahan , kondisinya jauh panggang daripada api dari tujuan pemekaran.

“Ini permasalahan saya tidak berbicara teknis dan data kalau ngomong dari hasil statistik dan sebagainya itu hanya kamuflase dari hitungan angka, tetapi dari esensi daripada permasalahan ini contoh dari konteks IPM dan sebagainya,” tuturnya.

Persoalan lainnya yang dihadapi Pemkab Bandung Barat adalah tata kelola pemerintahan yang tidak baik. Intinya mereka harus punya kesadaran dan kepatutan juga kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam tata kelola pemerintahan.

“Ini harus ada pemimpin yang mempunyai komitmen dan punya keberanian juga ketegasan untuk membenahi di lokasi sehingga mereka paham lagi dan menyadari bahwa kekuasaan itu bagian dari amanat publik artinya amat rakyat yang harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,” ujarnya.

Kustiwa mencontohkan, kasus yang terjadi akibat ketidakpatuhan terhadap perundang-undangan yang mengakibatkan efektivitas dan sistem penggunaan anggaran pun jadi ngaco.

“Awalnya Bandung Barat belum pernah gagal bayar. Sekarang menjadi gagal bayar, ini juga disebabkan oleh konspirasi antara eksekutif dan legislatif,” katanya.

Jika kondisi tersebut dibiarkan dan kita tidak ada kesadaran dari masyarakat tentang prioritas putera daerah ini, maka persoalannya tidak akan pernah selesai.

“Makannya kita sepakat komponen-komponen masyarakat di sini mengadakan musyawarah dan di rekomendasikan kepada seluruh partai mengusung putera daerah),” ujarnya.

Ia berharap, untuk calon Kepala Daerah ini hanya dilihat elektabilitas dan popularitasnya saja. Tetapi dia juga harus mengukur bagaimana seorang pemimpin kelapa daerah yang bisa memberikan solusi terhadap bergudang-gudang permasalahan yang ada di Bandung Barat ini.

“Kita tidak tendensius siapa yang harus jadi, tetapi harus betul-betul kita fahami putra daerah yang paham dan sadar pada saat sekarang,” katanya.

“Kalau cuman sekadar mau menjadi bupati tetapi tidak paham, bagaimana langkah yang harus ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan,” imbuhnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Dua Anak Disabilitas Ngaku “Happy” Magang di Disnaker Bandung Barat
Kronologis Kasus Dugaan Korupsi Mobil Covid di Bandung Barat yang Menjerat Dua Pejabat Dinkes dan Satu Orang Pihak Ketiga
Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal di Belakang Kantor Pemda Bandung Barat Disita Bea Cukai
Tim Gabungan Sidak Pasar Panorama Lembang, Temukan Beras Premium Terindikasi Oplosan
Pemilik Tanah Terploting Kantor Pemkab Bandung Barat, Menanti Kepastian 15 Tahun
MPLS SMA di Jabar Riang Gembira, Wagub Erwan: Tanamkan Kedisiplinan
Ratusan Warga Kecamatan Ciparay, Kab Bandung Terima Sertipikat Elektronik PTSL Gratis dari BPN
Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Berita Terkait

Jumat, 18 Juli 2025 - 17:52 WIB

Dua Anak Disabilitas Ngaku “Happy” Magang di Disnaker Bandung Barat

Kamis, 17 Juli 2025 - 17:02 WIB

Kronologis Kasus Dugaan Korupsi Mobil Covid di Bandung Barat yang Menjerat Dua Pejabat Dinkes dan Satu Orang Pihak Ketiga

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:42 WIB

Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal di Belakang Kantor Pemda Bandung Barat Disita Bea Cukai

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:27 WIB

Tim Gabungan Sidak Pasar Panorama Lembang, Temukan Beras Premium Terindikasi Oplosan

Rabu, 16 Juli 2025 - 16:37 WIB

Pemilik Tanah Terploting Kantor Pemkab Bandung Barat, Menanti Kepastian 15 Tahun

Berita Terbaru


Proses pemakaman Bripka Cecep Saepul Bahri di TPU Kampung Sukadana Gandok, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jumat (18/7/2025) malam.(Foto: andre/dara)

HEADLINE

Tembakan Salvo Iringi Kepergian Bripka Cecep Saepul Bahri

Sabtu, 19 Jul 2025 - 21:01 WIB