Jelang akhir tahun, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan semakin menipis. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menambah 15 gedung tambahan untuk ruang isolasi pasien Covid-19.
DARA | BANDUNG – Demikian disampaikan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, saat mengikuti telekonferensi bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (RI) Luhut Binsar Pandjaitan bersama para menteri Kabinet Kerja, di Gedung Sate, Senin (14/12/2020).
Kepada Menko, Ridwan Kamil melaporkan strategi dan beberapa opsi lokasi gedung tambahan yang akan dipergunakan untuk isolasi mandiri pasien Covid-19, termasuk kemungkinan ada tambahan lagi dari TNI Angkatan Darat di mana Kantor Pusdik dan Secapa Kota Bandung akan dipinjam-pakai selama satu bulan.
Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar segera menganalisis rasio gedung tambahan dengan ketersediaan tenaga kesehatan.
Menurut Emil, jumlah gedung dengan sumber daya manusia (SDM) tidak seimbang. “Apabila ada kekurangan SDM, maka akan subsidi silang dengan kota/kabupaten yang kasusnya rendah,” ujar Emil.
Jika masih belum cukup juga, Komite Kebijakan Covid-19 Jabar akan meminta bantuan TNI/Polri untuk mengaktifkan tenaga kesehatannya.
“Apakah bisa dicover oleh nakes TNI/Polri,” ujarnya.
“Jabar ini luas jadi ada daerah yang bebannya rendah itu akan kita BKO ke daerah yang bebannya tinggi,” tambahnya.
Opsi terakhir, kata Emil, yakni mengaktifkan relawan yang telah direkrut dengan kemungkinan besar menambah lebih banyak relawan.
Dengan strategi matang dan berbagai opsinya, Emil yakin semuanya berjalan lancar, sehingga rasio keterisian tempat tidur bisa turun. Saat ini tingkat keterisian mencapai 75 persen.
“Mungkin minggu depan bisa turun dengan bertambahnya jumlah bed dan ruang isolasi mandiri,” ujarnya.***
Editor: denkur
Discussion about this post