Keterlibatan Anak dengan Lingkungan Bantu Membangun Generasi Peduli Alam

Jumat, 14 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Ekosistem lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak.

DARA | Banyak studi menunjukkan bahwa berada di lingkungan alami memiliki dampak positif yang signifikan pada kesehatan manusia, termasuk anak-anak.

Profesor Ekologi dan Kurator Serangga di Universitas Cambridge, Edgar Turner menyoroti upaya pendidikan di Inggris yang sedang dilakukan untuk melibatkan anak -anak dalam penelitian tentang ekosistem. Tujuan utamanya adalah agar anak-anak lebih tertarik terhadap lingkungan.

“Kami melatih guru dan anak-anak untuk melakukan survei di sekitar sekolah. Misalnya, siswa dilatih untuk mengamati kupu-kupu, di mana spesies kupu-kupu lebih banyak ditemukan di lingkungan alami dibandingkan di lingkungan tertutup,” tuturnya dalam International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) Series 2025 di Bali Beach Convention, Bali, Rabu (12/02/2025).

Dalam proyek ini, siswa senior juga berperan sebagai mentor bagi junior mereka, membawa mereka keluar untuk melakukan survei. Hasilnya menunjukkan bahwa junior yang terlibat dalam aktivitas ini lebih bahagia, dan dampak positifnya cukup signifikan.

Turner mencatat bahwa di Inggris, sekitar 75% anak-anak tidak menghabiskan cukup waktu di luar rumah. Bahkan, 12% di antaranya belum pernah mengunjungi lingkungan alami lebih dari setahun.

Dia menekankan bahwa tingginya waktu yang dihabiskan di depan layar juga menjadi masalah yang semakin mengkhawatirkan. “Fenomena ini tidak hanya terjadi di Inggris, tetapi juga di seluruh dunia,” katanya.

Namun, meskipun ada tantangan ini, anak-anak tetap menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap alam. Turner berpendapat bahwa membangun kesadaran lingkungan sejak dini sangat penting.

“Anak-anak memiliki ketertarikan alami terhadap kupu-kupu, kepik, dan laba-laba. Keragaman spesies ini perlu dikenalkan kepada mereka agar mereka menyadari kontribusi mereka terhadap lingkungan,” tutur dia.

Dia juga menambahkan bahwa anak-anak yang berasal dari daerah pedesaan cenderung lebih menyadari dan peduli terhadap lingkungan dibandingkan dengan anak-anak yang tinggal di kota.

Dengan pendekatan yang tepat, Turner percaya bahwa anak-anak di Indonesia juga dapat mendapatkan manfaat dari keterlibatan yang lebih besar dengan alam. Harapannya ini dapat membentuk generasi yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap ekosistem lingkungan.

“Jika dibandingkan, anak pedesaan lebih menyadari lingkungan dibanding anak di kota. Mungkin ini bisa dilakukan di Indonesia,” tutup Turner.

Tentang ICOPE 2025

Konferensi Internasional Kelapa Sawit dan Lingkungan (ICOPE) 2025 adalah konferensi internasional yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali dan bertujuan menjadi platform ilmiah untuk pengembangan kelapa sawit berkelanjutan guna mengatasi tantangan lingkungan.

ICOPE diselenggarakan bekerja sama antara Sinar Mas Agribusiness and Food, World Wildlife Fund (WWF) Indonesia, dan CIRAD Prancis. ICOPE yang akan datang dijadwalkan akan berlangsung di Bali Beach Convention, Sanur – Bali, pada 12-14 Februari 2025.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web kami: www.icope-series.com dan dapatkan pembaruan terbaru dengan mengikuti Instagram ICOPE Series.***

Editor: denkur | Sumber: Rilis

Berita Terkait

Pasar Modal, Krisis Politik Ekonomi, dan Kebijakan: Analisis Prof Didik J Rachbini
Pastikan Keselamatan Angkutan Lebaran, KAI Divre II Sumbar Tes Narkoba Awak Perkeretaapian
Dudung Abdurrachman Buka Rakornas Desa 2025
Mudik, KAI Logistik Diskon Pengiriman Motor Hingga 25%
BNPT dan Kemendes PDT Siap Kolaborasi Ciptakan Desa Bebas Intoleransi dan Radikalisme
Polri Gelar Salat Gaib untuk Tiga Anggota yang Gugur dalam Tugas di Way Kanan
Sampoerna Academy Gelar STEAM Competition 2025, Dorong Inovasi Teknologi Hijau di Kalangan Siswa Indonesia
Readymix WSBP untuk Pemulihan Infrastruktur, WSBP Selesaikan Suplai Proyek Rekonstruksi Jembatan Palu IV
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 20 Maret 2025 - 09:42 WIB

Pasar Modal, Krisis Politik Ekonomi, dan Kebijakan: Analisis Prof Didik J Rachbini

Kamis, 20 Maret 2025 - 09:36 WIB

Pastikan Keselamatan Angkutan Lebaran, KAI Divre II Sumbar Tes Narkoba Awak Perkeretaapian

Rabu, 19 Maret 2025 - 05:09 WIB

Dudung Abdurrachman Buka Rakornas Desa 2025

Selasa, 18 Maret 2025 - 17:34 WIB

Mudik, KAI Logistik Diskon Pengiriman Motor Hingga 25%

Selasa, 18 Maret 2025 - 16:10 WIB

BNPT dan Kemendes PDT Siap Kolaborasi Ciptakan Desa Bebas Intoleransi dan Radikalisme

Berita Terbaru

HEADLINE

Satu Gol Debut Romeny, Namun Indonesia Dibantai Australia

Kamis, 20 Mar 2025 - 21:37 WIB

Agus Mulya Sutanto (tengah) saat memimpin rapat di hadapan para pengurus cabor (Foto: Istimewa)

BANDUNG UPDATE

Hadapi BK, KONI Bandung Barat Ngotot Minta Anggaran Rp15 Miliar

Kamis, 20 Mar 2025 - 17:06 WIB