Keteladan Asma` Binti Yazid Bin Sakan

Sabtu, 6 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Ahmad Taufik, Guru PAI SMP Negeri 1 Katapang (Foto: Ist)

Ahmad Taufik, Guru PAI SMP Negeri 1 Katapang (Foto: Ist)

Beliau adalah Asma` binti Yazid bin Sakan bin Rafi` bin Imri`il Qais bin Abdul Asyhal bin Haris al-Anshariyysh, al-Ausiyyah al-Asyhaliyah.


BELIAU seorang ahli hadis yang mulia, seorang mujahidah yang agung, memiliki kecerdasan, dien yang bagus dan ahli argumen, sehingga beliau menjuliki sebagai “juru bicara wanita”. Asma binti Yazid bin Sakan lahir pada masa jahiliyah di Makkah. Ayahnya seorang bangsawan dan terkenal sebagai pembawa bendera kaum Quraisy. Asma dibesarkan di keluarga yang kaya dan terpandang di kota Makkah.

Dia kemudian menikah dengan Ja’far bin Abi Thalib, seorang komandan perang Muslim yang termasuk di antara Ashabul Ushuwud. Dia mendorong suaminya untuk bergabung dengan Rasulullah dalam peperangan Badar meski itu berarti harus merelakan suami tercinta berpisah selama beberapa waktu. Dia juga terkenal karena kebaikan hatinya dan sering memberikan bantuan kepada kaum fakir miskin.

Diantara keistimewaan yang dimiliki oleh Asma` adalah kepekaan inderanya dan kejelian perasaannya serta kehalusan hatinya. Selebihnya dalam segala sifat sebagaimana yang dimiliki oleh wanita-wanita Islam yang lain yang telah lulus dari madrasah nubuwwah yakni tidak terlalu lunak (manja) dalam berbicara, tidak merasa hina, tidak mau dianiaya dan dihina, bahkan beliau adalah seorang wanita yang pemberani, tegar dan mujahidah. Beliau menjadi contoh yang baik dalam banyak medan peperangan.

Awal Keislaman

Asma` mendatangi Rasulullah ﷺ pada tahun pertama hijrah dan beliau belum berbai`at kepadanya dengan bai`at Islam. Rasulullah ﷺ membai`at para wanita dengan ayat yang tersebut dalam surat al-Mumtahanah. Yaitu firman Allah :
“Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatupun dengan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akn membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q,.s. al-Mumtahanah:12).

Bai`at dari Asma` binti Yazid adalah untuk jujur dan ikhlas, sebagaimana yang disebutkan riwayatnya dalam kitab-kitab sirah bahwa Asma` mengenakan dua gelang emas yang besar, maka Nabi SAW bersabda :

“Tanggalkanlah kedua gelangmu wahai Asma`, tidakkah kamu takut jika Allah mengenakan gelang kepadamu dengan gelang dari api neraka?”
Maka segerahlah beliau tanpa ragu-ragu dan tanpa komentar untuk mengikuti perintah Rasululah, maka beliau melepaskannya dan meletakkannya di depan Rasulullah.

Setelah itu Asma` aktif untuk mendengar hadist Rasulullah ﷺ yang mulia dan beliau bertanya tentang persoalan-persoalan yang menjadikan ia faham dalam urusan dien. Beliau pulalah yang bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang tata cara thaharah bagi wanita yang selesai haidh. Beliau memiliki kepribadian yang kuat dan tidak malu menanyakan sesuatu yang haq. Oleh karena itulah Ibnu Abdil Barr berkata: “Beliau adalah seorang wanita yang cerdas dan bagus diennya”.

Sang Juru Bicara

Beliau dipercaya oleh kaum muslimah sebagai wakil mereka untuk berbicara dengan Rasulullah tentang persoalan –persoalan yang mereka hadapi. Pada suatu ketika Asma` mendatangi Rasulullah dan bertanya : “Wahai Rasulullah , sesungguhnya saya adalah utusan bagi seluruh wanita muslmah di belakangku, seluruhnya mengatakan sebagaimana yang aku katakan dan seluruhnya berpendapat sesuai dengan pendapatku. Sesungguhnya Allah Ta`ala mengutusmu bagi seluruh laki-laki dan wanita, kemudian kami beriman kepadamu dan membai`atmu. Adapun kami para wanita terkurung dan terbatas gerak langkah kami. Kami menjadi penyangga rumah tangga kaum lelaki, dan kami adalah tempat melampiaskan syahwat mereka, kamilah yang mengandung anak-anak mereka, akan tetapi kaum lelaki mendapat keutamaan melebihi kami dengan shalat jum`at, mengantar jenazah dan berjihad. Apabila mereka keluar untuk berjihad kamilah yang menjaga harta mereka, yang mendidik anak-anak mereka, maka apakah kami juga mendapat pahala sebagaimana yang mereka dapat dengan amalan mereka?
Mendengar pertanyaan tersebut, Rasulullah menoleh kepada para sahabat dan bersabda : “Pernahkah kalian mendengar pertanyaan seorang wanita tentang dien yang lebih baik dari apa yang dia tanyakan?”.

Para sahabat menjawab, “Benar, kami belum pernah mendengarnya ya Rasulullah!”
Kemudian Rasulullah bersabda:

“Kembalilah wahai Asma` dan beritahukanlah kepada para wanita yang berada di belakangmu bahwa perlakuan baik salah seorang diantara mereka kepada suaminya, dan meminta keridhaan suaminya, mengikuti (patuh terhadap) apa yang ia disetujuinya, itu semua setimpal dengan seluruh amal yang kamu sebutkan yang dikerjakan oleh kaum lelaki”.

Maka kembalilah Asma` sambil bertahlil dan bertakbir merasa gembira dengan apa disabdakan Rasuslullah.

Wanita Pemberani

Dalam dada Asma` terbetik keinginan yang kuat untuk ikut andil dalam berjihad, hanya saja kondisi ketika itu tidak memungkinkan untuk merealisasikannya. Akan tetapi setelah tahun 13 Hijriyah setelah wafatnya Rasulullah hingga perang Yarmuk beliau menyertainya dengan gagah berani.

Keberanian dan ketegaran Asma paling tampak dalam sebuah insiden di perang Uhud. Saat itu, suaminya Ja’far termasuk dalam kelompok pasukan Islam yang gugur di medan perang. Saat Asma menyadari kematian suaminya, dia tetap bertahan dan menolak menangis sebagai bentuk kesabaran dan ikhtiar yang dilakukan sebagai muslimah. Dia bahkan memotong rambutnya secara drastis untuk menunjukkan kesedihannya setelah putra keduanya juga gugur dalam perang itu.

Asma binti Yazid bin Sakan memberikan banyak inspirasi dan pelajaran bagi kita semua, khususnya bagi wanita Muslim yang ingin menjadi pribadi yang tangguh dan penuh keberanian. Kita bisa belajar dari keteguhan hatinya dalam menghadapi cobaan hidup, serta sikap dermawannya untuk membantu orang lain. Semoga artikel ini bisa memberikan inspirasi bagi kita semua untuk mengambil teladan dari Asma binti Yazid bin Sakan dan menjadi wanita Muslimah pemberani seperti beliau.

Pada perang Yarmuk ini, para wanita muslimah banyak yang ikut andil dengan bagian yang banyak untuk berjihad sebagaimana yang disebutkan oleh al-Hafizh Ibnu Katsir dalam al-Bidâyah wa an-Nihâyah, beliau membicarakan tentang perjuangan mujahidin mukminin. Beliau berkata: “Mereka berperang dengan perang besar-besaran hingga para wanita turut berperang di belakang mereka dengan gagah berani”.

Dalam bagian lain beliau berkata: “Para wanita menghadang mujahidin yang lari dari berkecamuknya perang dan memukul mereka dengan kayu dan melempari mereka dengan batu. Adapun Khaulah binti Tsa`labah berkata:
Wahai kalian yang lari dari wanita yang bertakwa
Tidak akan kalian lihat tawanan
Tidak pula perlindungan
Tidak juga keridhaan

Beliau juga berkata dalam bagian lain: “Pada hari itu kaum muslimah berperang dan berhasil membunuh banyak tentara Romawi, akan tetapi mereka memukul kaum muslimin yang lari dari kancah peperangan hingga mereka kembali untuk berperang”.

Dalam perang yang besar ini, Asma binti Yazid menyertai kaum muslumin bersama wanita mukminat yang lain berada di belakang para Mujahidin mencurahkan segala kemampuan dengan membantu mempersiapkan senjata, memberikan minum bagi para mujahidin dan mengobati yang terluka diantara mereka serta memompa semangat juang kaum muslimin.

Akan tetapi manakala berkecamuknya perang, manakala suasana panas membara dan mata menjadi merah, ketika itu Asma` lupa bahwa dirinya adalah seorang wanita. Beliau hanya ingat bahwa dirinya adalah muslimah, mukminah dan mampu berjihad dengan mencurahkan dengan segenap kemampuan dan kesungguhannya.

Hanya beliau tidak mendapatkan apa-apa yang di depannya melainkan sebatang tiang kemah, maka beliau membawanya dan berbaur dengan barisan kaum muslimin. Beliau memukul musuh-musuh Allah ke kanan ke kiri hingga dapat membunuh sembilan orang tentara Romawi, sebagaimana yang dikisahkan oleh Imam Ibnu Hajar tentang beliau: “Dialah Asma` binti Yazid bin Sakan yang menyertai perang Yarmuk, ketika itu beliau membunuh sembilan tentara Romawi dengan tiang kemah, kemudian beliau masih hidup selama beberapa tahun setelah peperangan tersebut.

Asma` keluar dari peperangan dengan membawa luka di punggungnya dan Allah menghendaki beliau masih hidup setelah itu selama 17 tahun karena beliau wafat pada akhir tahun 30 Hijriyah setelah menyuguhkan kebaikan kepada umat.

Ada beberapa faktor yang membuat Asma binti Yazid bin Sakan menjadi sosok yang begitu berani di masa hidupnya. Salah satunya adalah keyakinannya yang kuat pada ajaran Islam, yang membuatnya siap untuk menghadapi segala tantangan dan cobaan dalam hidupnya. Selain itu, latar belakang keluarganya yang berada dan memiliki pengaruh di kota Makkah juga memberikan keberanian dan ketangguhan bagi Asma.

Asma juga memiliki sifat dermawan dan peduli pada sesama yang membuatnya berani membantu orang lain bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun. Hal tersebut dapat dilihat dalam tindakannya saat memberikan bantuan pada kaum fakir miskin.

Namun, yang paling mencolok dari keberanian Asma adalah keteguhannya dalam menghadapi situasi yang penuh dengan kesedihan dan penderitaan. Seperti dalam insiden di perang Uhud saat suaminya dan putranya gugur dalam perang, Asma tetap bisa menjaga sikap tenang dan bertahan meski sedang dilanda kesedihan yang mendalam.

Kesempurnaan dan keberanian Asma binti Yazid bin Sakan sebagai seorang muslimah tentusaja berkat Rahmat Allah yang melindungi dan memberikan petunjuk di setiap ujian hidup yang dihadapinya.

Semoga Allah merahmati Asma` binti Yazid bin Sakan dan memuliakan dengan hadis yang telah beliau riwayatkan bagi kita, dan dengan pengorbanan yang telah beliau usahakn, dan telah beramal dengan sesuatu yang dapat dijadikan pelajaran bagi yang lain dalam mencurahkan segala kemampuan dan susah demi memperjuangkan al-Haq dan mengibarkan bendera hingga dien ini hanya bagi Allah.

(Diambil dari buku Mengenal Shahabiah Nabi, dengan sedikit perubahan, penerbit Pustaka AT-TIBYAN, Hal. 172-176).

 

Editor: Maji| Penulis : Ahmad Taufik (Guru PAI SMP Negeri 1 Katapang).

 

Berita Terkait

Yes, Bandung Barat Kembali Peroleh WTP Hasil LHP BPK RI
Banyusari Desa Pertama yang Membentuk Koperasi Merah Putih
Pemprov Jabar Jamin Proses Pembelajaran SLBN A Pajajaran Lancar dan Aman
Pendaki asal Karawang yang Hilang di Gunung Cikuray Garut Ditemukan dalam Keadaan Selamat
Jeje Ritchie Ismail Ditetapkan Jadi Ketua DPD PAN Bandung Barat, Ajak Kader Jaga Soliditas
Ini Tantangan di Kota Bandung kata Atalia Praratya
Hallo Tenaga Non ASN Bandung Barat Tidak Lolos Seleksi PPPK Tahap 1 dan 2, Siap-siap Jadi Tenaga Paruh Waktu
Daftar 34 Motor Curian yang Diamankan Polresta Cirebon, “Siapa Tahu Milik Anda?
Berita ini 38 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 23 Mei 2025 - 20:06 WIB

Yes, Bandung Barat Kembali Peroleh WTP Hasil LHP BPK RI

Kamis, 22 Mei 2025 - 08:09 WIB

Banyusari Desa Pertama yang Membentuk Koperasi Merah Putih

Minggu, 18 Mei 2025 - 15:19 WIB

Pemprov Jabar Jamin Proses Pembelajaran SLBN A Pajajaran Lancar dan Aman

Jumat, 16 Mei 2025 - 23:03 WIB

Pendaki asal Karawang yang Hilang di Gunung Cikuray Garut Ditemukan dalam Keadaan Selamat

Jumat, 16 Mei 2025 - 22:59 WIB

Jeje Ritchie Ismail Ditetapkan Jadi Ketua DPD PAN Bandung Barat, Ajak Kader Jaga Soliditas

Berita Terbaru

Jeje Ritchie Ismail, Ketua DPRD KBB, Muhammad Mahdi sejumlah pejabat KBB serta BPK RI Perwakilan Jabar saat menerima opini WTP. (Doc.Prokopim)

BANDUNG UPDATE

Yes, Bandung Barat Kembali Peroleh WTP Hasil LHP BPK RI

Jumat, 23 Mei 2025 - 20:06 WIB

CATATAN

PENEMBAKAN WASHINGTON Palestina di Gerbang Pengakuan

Jumat, 23 Mei 2025 - 18:15 WIB

EDUKASI

USB YPKP Raih Akreditasi Unggul

Jumat, 23 Mei 2025 - 17:41 WIB

Tim Gabungan saat razia (Foto: Istimewa)

BANDUNG UPDATE

Tim Gabungan Amankan Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal di Bandung Barat

Jumat, 23 Mei 2025 - 15:01 WIB