PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat resmi menandatangani kerjasama strategis yang memungkinkan KAI mengelola tanah Kasultanan.
DARA | Kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat layanan transportasi kereta api yang mendukung mobilitas masyarakat Yogyakarta sekaligus mendukung DIY sebagai daerah tujuan wisata.
Dituangkan dalam dua perjanjian, yakni perjanjian induk yang ditandatangani Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura mewakili Kasultanan dan selaku Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan KAI mewakili KAI.
Perjanjian induk ini berdasarkan kesepahaman para pihak terkait penggunaan tanah Kasultanan dalam rangka layanan publik di bidang perkeretaapian.
Perjanjian induk tersebut selanjutnya disepakati para pihak yang dituangkan dalam perjanjian pelaksanaan yang ditandatangani Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan Datu Dana Suyasa mewakili Kasultanan dan EVP Daop 6 Yogyakarta mewakili KAI.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan kerjasama ini bentuk komitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Yogyakarta.
“Melalui pemanfaatan aset tanah ini, kami berharap dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah, integrasi antar moda yang memudahkan masyarakat dalam beraktivitas, dan mendukung pariwisata yang menjadi salah satu sektor penting di Yogyakarta,” kata Didiek dalam rilis yang diterima redaksi, Rabu (13/8/2025).
Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan komitmennya untuk mendukung kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Yogyakarta.
“Kerjasama ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memperkuat infrastruktur transportasi di Yogyakarta, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat nyata dalam hal kemudahan akses dan kualitas layanan kereta api,” ujar Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Pada kesempatan terpisah, Vice President Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan selama periode Semester I 2025 (Januari-Juni), KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mencatat telah melayani 3.533.664 pelanggan, angka yang tumbuh 8% dibandingkan dengan semester I tahun 2024 yang mencatat sebanyak 3.268.806 pelanggan. Rinciannya terdiri dari 3.214.621 pelanggan KA Jarak Jauh dan 319.043 pelanggan KA Lokal.
“Jumlah pelanggan KA Jarak Jauh Daop 6 Yogyakarta pada semester I Tahun 2025 tumbuh 3% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang melayani sebanyak 3.122.422 pelanggan. Sedangkan untuk KA Lokal, kinerja semester I Tahun 2025 ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan yakni 118% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang melayani sebanyak 146.384 pelanggan,” ujar Anne.
Commuter Line Yogyakarta, yang dikelola oleh KAI Commuter berperan penting dalam mendukung aktivitas harian masyarakat.
Pada Semester I 2025, Commuter Line Yogyakarta melayani 4.413.690 pelanggan, meningkat 17,25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024. Layanan ini mempermudah perjalanan para pekerja, pelajar, dan mahasiswa yang setiap harinya menggunakan kereta api untuk beraktivitas di sekitar wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Selain itu, KA Bandara YIA yang menghubungkan Yogyakarta dengan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) yang dikelola oleh KAI Bandara juga mengalami peningkatan signifikan. Pada Januari–Juli 2025, KA Bandara YIA tercatat melayani 1.620.339 pelanggan, meningkat 30,63% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.
Layanan ini tidak hanya mempermudah wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, tetapi juga mendukung sektor pariwisata yang terus berkembang pesat. Yogyakarta, sebagai salah satu destinasi wisata utama Indonesia, semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik dan internasional, yang turut memperkuat perekonomian lokal.
Kerjasama pemanfaatan tanah Kasultanan ini adalah langkah strategis untuk memperkuat infrastruktur transportasi yang tidak hanya mendukung mobilitas masyarakat Yogyakarta, tetapi juga memperkuat sektor pariwisata yang terus berkembang.
Dengan dukungan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, KAI dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan memperluas akses transportasi publik yang pada akhirnya akan memperlancar perjalanan masyarakat dan wisatawan.
Khusus untuk dua stasiun favorit yaitu Lempuyangan dan Yogyakarta, KAI memproyeksikan volume penumpang pada tahun 2029 akan mengalami pertumbuhan signifikan. Stasiun Lempuyangan diperkirakan akan melayani sekitar 2.459.217 pelanggan, sementara Stasiun Yogyakarta diproyeksikan mencapai 5.097.324 pelanggan.
Proyeksi ini sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) KAI, yang mencerminkan potensi pertumbuhan dan pentingnya penguatan infrastruktur untuk mengakomodasi lonjakan permintaan yang akan datang.
“Pemanfaatan aset tanah untuk pengembangan transportasi publik akan meningkatkan kenyamanan dan memperlancar mobilitas masyarakat. Layanan KAI Group di Yogyakarta juga berkontribusi pada kemajuan ekonomi lokal melalui sinergi dan integrasi antar moda transportasi yang lebih efisien,” tutur Anne.
Editor: denkur