Kepala BNPT: “Masa Pandemi, Radikalisme di Sosial Media Terus Meningkat”

Selasa, 5 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar (kanan) bersama Rektor IPDN, Dr. Hadi Prabowo pada saat mengisi stadium general di Kampus IPDN Jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa Barat, Senin (4/7/2022). (Foto Arsip IPDN/dara.co.id)

Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar (kanan) bersama Rektor IPDN, Dr. Hadi Prabowo pada saat mengisi stadium general di Kampus IPDN Jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa Barat, Senin (4/7/2022). (Foto Arsip IPDN/dara.co.id)

Potensi ancaman terorisme di Indonesia menempati urutan ke- 24 dari 162 negara, menurut Global Terrorism Index (GTI) 2022.


DARA – Demikian disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH saat mengisi stadium general di Kampus IPDN Jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa Barat, Senin (4/7/2022).

Boy Rafli mengangkat tema “Deteksi Dini Modus Perkembangan Gerakan Radikalisme”. Disampaikan kepada seluruh praja dan civitas akademika IPDN, baik secara luring maupun daring.

Secara gamblang, Boy Rafli menjelaskan kepada praja terkait perkembangan teror secara global dan regional, termasuk di dalamnya perkembangan teror dalam negeri seperti perkembangan kelompok-kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Negara Islam Indonesia, Separatis Terorisme Papua, Jamaah Ansharul Khilafah dan lainnya.

“Rilis dari United Nation pada masa pandemi radikalisasi di sosial media terjadi peningkatan, termasuk di Indonesia, 202 juta orang menggunakan internet dan 80% nya pemilik akun media sosial. Dari 80% pemilik akun medsos ini 60% adalah kalangan muda, itulah yang menjadi target kelompok jaringan terorisme global. Dimana teroris ini menghembuskan narasi-narasi kebencian kepada pemerintah,” tuturnya.

Menurut Boy Rafli, ketimpangan dalam pelayanan publik dan pelayanan oleh negara atau pemerintah menjadi pintu masuk untuk dibangunnya semangat permusuhan kepada negara. “Jaringan terorisme ini memiliki tujuan politik untuk mendelegitimasi kekuatan supra politik di pemerintahan masing-masing dan berharap bisa eksis di negara tersebut,” imbuhnya.

Boy Rafli juga kembali menegaskan praja IPDN untuk berhati-hati kepada dakwah atau kajian yang berkedok agama, namun di dalamnya terdapat ajaran-ajaran radikalisme atau terorisme yang disisipi.

“Praja calon pimpinan masa datang harus benar-benar dapat membedakan mana yang dakwah agama, mana yang benar-benar menjadi rencana penuh dengan kekerasan,” katanya.

Boy Rafli menjelaskan, jika sudah menghalalkan kekerasan berarti tidak mengacu pada agama manapun, karena semua agama tidak memperbolehkan adanya kekerasan, sedangkan kelompok teroris ini menggunakan agama untuk kepentingan politik agar mereka berkuasa.

Sementara itu, Rektor IPDN, Dr Hadi Prabowo, M.M kembali menegaskan kepada praja untuk betul-betul mencermati pembekalan yang diberikan oleh Kepala BNPT ini sebagai pedoman yang harus dipahami terutama terkait paham-paham atau kelompok-kelompok yang mendukung intoleransi, radikalisme dan terorisme.

“Adanya radikalisme dimulai dengan adanya intoleransi lalu menjadi ekstrimis dan berkembang menjadi terorisme. Hal ini tentunya harus menjadi kewaspadaan kita semua, apalagi sekarang ini selalu berkedok agama,” ujar Hadi.

Hadi juga sangat menyayangkan sekelompok oknum yang selalu membawa nama agama tertentu sebagai kedok atau media dari radikalisme dan terorisme.

“Jangan menjadikan agama sebagai kedok atau media dari radikalisme dan terorisme. Kita harus mampu memilih dengan baik pendakwah agama, sehingga kita bisa menangkal radikalisme. Intoleransi, radikalisme dan terorisme adalah musuh bangsa Indonesia, karena hal ini sangat bertentangan dengan ideologi dan konsesus dasar negara, ini juga merupakan musuh agama,” tuturnya

Masih menurutnya, masyarakat Indonesia dan praja pada khususnya jangan terlena meskipun pemahaman kita terkait radikalisme berada di posisi 63,44% tapi kita tetap harus waspada kepada gerakan-gerakan radikalisme.

“Kita terutama praja harus terus memperkuat jati diri bangsa, karena praja adalah garda terdepan bangsa dan juga diharapkan dapat menjadi kader terdepan di dalam upaya penanggulangan terorisme, radikalisme dan intoleransi,” tutur Hadi.

Hadi juga terus mengingatkan seluruh praja IPDN untuk memupuk jiwa kebangsaan dan nasionalisme, tidak memperdebatkan perbedaan agama, kuasai ilmu pengetahuan dan pemahaman terhadap agama sesuai tuntunannya.

“Jangan sampai terjebak pada statement atau pemikiran bahwa terorisme itu ada pada satu agama. Terorisme adalah musuh semua agama. Harus kita lawan bersama. Kita harus mampu mengembangkan dan memelihara kebhinekaan dengan toleransi dan anti kekerasan serta perkuat iman dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.

Antusiasme praja IPDN terhadap materi yang disampaikan cukup tinggi, terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan baik dari praja yang mengikuti secara luring maupun daring. Diantaranya terkait apa saja upaya yang dapat dilakukan oleh praja dalam mengedukasi masyarakat agar tidak terpengaruh oleh paham radikal, apa tindakan yang harus dilakukan apabila melihat radikalisme di medsos dan lain sebagainya.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Boy menjelaskan bahwa praja harus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan tetap memegang teguh semangat nasionalisme dan cinta kepada negara.

Editor: denkur

Berita Terkait

Yes, Bandung Barat Kembali Peroleh WTP Hasil LHP BPK RI
Tim Gabungan Amankan Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal di Bandung Barat
Jaga Keseimbangan Ekosistem Perairan, Bupati Bandung Barat Tebar Ratusan Ribu Benih Ikan di Waduk Cirata
Sejumlah Pelanggaran Ditemukan Pemkot Bandung Segel Lahan Palaguna
Terkait Perubahan Penerapan DTKS ke DTSEN, Pemkab Bandung Barat Tunggu Regulasi Teknis
Banyusari Desa Pertama yang Membentuk Koperasi Merah Putih
SMPB Tingkat SMP di Bandung Barat Menerima 17.070 Siswa
Dua Pelajar Bandung Barat Ikut Seleksi Paskibraka Tingkat Jabar, Begini Harapan Bakesbangpol Bandung Barat
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 23 Mei 2025 - 20:06 WIB

Yes, Bandung Barat Kembali Peroleh WTP Hasil LHP BPK RI

Jumat, 23 Mei 2025 - 15:01 WIB

Tim Gabungan Amankan Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal di Bandung Barat

Jumat, 23 Mei 2025 - 14:58 WIB

Jaga Keseimbangan Ekosistem Perairan, Bupati Bandung Barat Tebar Ratusan Ribu Benih Ikan di Waduk Cirata

Jumat, 23 Mei 2025 - 09:16 WIB

Sejumlah Pelanggaran Ditemukan Pemkot Bandung Segel Lahan Palaguna

Kamis, 22 Mei 2025 - 13:35 WIB

Terkait Perubahan Penerapan DTKS ke DTSEN, Pemkab Bandung Barat Tunggu Regulasi Teknis

Berita Terbaru

Drs H Djamu Kertabudi, MSi

OPINI

Bandung Barat Raih Kembali Opini Terbaik

Sabtu, 24 Mei 2025 - 15:32 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Kabupaten Sukabumi Raih Opini WTP ke 11 dari BPK

Sabtu, 24 Mei 2025 - 09:48 WIB

Jeje Ritchie Ismail, Ketua DPRD KBB, Muhammad Mahdi sejumlah pejabat KBB serta BPK RI Perwakilan Jabar saat menerima opini WTP. (Doc.Prokopim)

BANDUNG UPDATE

Yes, Bandung Barat Kembali Peroleh WTP Hasil LHP BPK RI

Jumat, 23 Mei 2025 - 20:06 WIB

CATATAN

PENEMBAKAN WASHINGTON Palestina di Gerbang Pengakuan

Jumat, 23 Mei 2025 - 18:15 WIB