Kendalikan Pencemaran Sungai Cidadap, Kementerian LHK Beri Bantuan Biodigester Pada Perajin Tahu Bandung Barat

mm
Pabrik tahu milik Omin Hidayatulloh yang sudah mendapat bantuan Kementerian LHK RI (Foto: Istimewa)

Omin Hidayatulloh, salah seorang perajin tahu di Desa Gununghalu Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat menerima bantuan Biodigester dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).


DARA | Biodigester merupakan alat yang digunakan untuk mengubah limbah organik menjadi biogas.

Setelah mendapat bantuan satu paket alat Biodigester perajin tahu Gununghalu ini memanfaatkan limbah tahu untuk diolah menjadi biogas.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup KBB, Idad Sa’adudin mengatakan, Biodigester yang dimiliki warga Desa Gununghalu ini berkapasitas digester/Ipal 70 M3.

Setiap harinya, Omin berhasil mengolah kedelai sebanyak 1 ton.

Limbah dari pengolahan tahu yang selama ini dibuang ke aliran Sungai Cidadap, kini dimanfaatkan untuk sumber energi biogas.

“Alhamdulillah, berkat bantuan Biodigester dari Kementerian LHK ini, limbah tahu Pak Omin, bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan beberapa keluarga di sekitarnya,” ujar Idad di Ngamprah, Rabu (21/12/2022).

Namun, untuk proses pembuatan tahu tersebut masih tetap menggunakan kayu bakar dengan alasan tertentu.

Sebelumnya, pada tahun 2021 perajin tahu lainnya juga mendapat bantuan serupa dari Kementerian LHK.

Pihaknya mengajukan tiga perajin tahu untuk bantuan Biodigester ini, namun yang terealisasi baru dua pengajuan.

“Yang belum mendapat bantuan itu, terkendala dengan lahan. Karena salah satu persyaratan untuk pengajuan itu, ya harus dilahan sendiri,” jelasnya.

Menurutnya, bantuan Biodigester ini merupakan salah satu upaya pengendalian pencemaran limbah tahu terhadap Sungai Cidadap, untuk mensukseskan program Citarum Harum.

“Program inipun, sekaligus membantu perekonomian warga. Paling tidak, mereka tidak harus mengeluarkan biaya untuk beli gas elpiji,” ujarnya.

Editor: denkur

Tinggalkan Balasan