Kenali Gangguan Saluran Cerna Sebagai Gejala Alergi untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil

mm

Rabu, 13 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Angka kejadian alergi makanan pada anak di Indonesia khususnya alergi susu sapi (ASS) terus meningkat. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat angka kejadian ASS 2-7,5% dengan kasus tertinggi terjadi pada usia awal kehidupan si Kecil.


DARA – Gejala alergi umumnya bermanifestasi pada saluran pernapasan, kulit, serta saluran cerna. Gangguan di saluran cerna menjadi gejala alergi paling tinggi terjadi dengan persentase sebanyak 50-60% misalnya berupa konstipasi.

Orangtua memiliki peran penting dalam memahami dan mengenali gejala alergi pada si Kecil agar mendapat penanganan yang tepat sehingga asupan nutrisi anak tetap terpenuhi dan tidak menghambat tumbuh kembang anak.

Memahami hal tersebut, Danone Specialized Nutrition Indonesia mengadakan seminar digital dengan tema “Gejala Alergi Saluran Cerna VS Gangguan Saluran Cerna Fungsional: Cara Membedakannya”.

Kegiatan ini dilakukan guna memperkuat edukasi bagi para orangtua mengenai pentingnya mengenali gejala alergi terutama pada saluran cerna si Kecil dan penanganan yang tepat untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya agar si Kecil tumbuh menjadi anak hebat.

“Seminar digital ini merupakan bagian dari kegiatan Bicara Gizi yang rutin dilakukan oleh Danone Specialized Nutrition Indonesia sebagai sarana edukasi bagi para orangtua dengan berbagai topik nutrisi dan tumbuh kembang anak. Melalui topik hari ini, kami berharap para orangtua lebih memahami tentang pentingnya mengenali perbedaan gangguan saluran cerna sebagai gangguan fungsional atau karena alergi sebagai langkah pencegahan dini sehingga orangtua dapat mendukung proses tumbuh kembang si Kecil tetap optimal,” ujar Corporate Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi dr. Frieda Handayani Sp.A (K) menjelaskan bahwa saluran cerna pada anak masih rentan, antara lain karena organ saluran cerna belum berfungsi sempurna, oleh karenanya saluran cerna seringkali mengalami gangguan seperti konstipasi. Selain itu, gangguan saluran cerna pada anak juga dapat merupakan manifestasi alergi, seperti alergi susu sapi.

“Pada umumnya, orangtua sulit membedakan apakah gangguan saluran cerna yang dialami anak disebabkan karena gangguan fungsional atau merupakan manifestasi alergi. Padahal, penting sekali untuk dapat mengenali penyebab gangguan saluran cerna tersebut karena membutuhkan penanganan yang berbeda,” ujar Dr Frieda.

Gangguan saluran cerna yang disebabkan karena alergi, pada umumnya juga disertai dengan gejala alergi lainnya yang terjadi pada kulit ataupun saluran pernapasan.

Selanjutnya dr Frieda menambahkan: “gangguan saluran cerna dapat menyebabkan terganggunya asupan nutrisi pada anak sehingga bila tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan terhambatnya tumbuh kembang si Kecil. Sedangkan penyakit alergi dapat memberikan dampak negatif jangka panjang sehingga mengganggu kualitas hidup dan tumbuh kembang si Kecil. Oleh karena itu, tindakan promotif dan preventif sejak dini menjadi hal sangat penting untuk mengatasi penyakit alergi.”

Mom Influencer Binar Tika juga berbagi pengalamannya dalam menangani anak dengan ASS. “Sebagai orang tua saya selalu ingin memastikan asupan nutrisi terbaik bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak saya. Dalam masa pertumbuhan, anak saya sering mengalami reaksi seperti konstipasi. Saya menganggap reaksi tersebut hanya gangguan saluran cerna biasa dan normal terjadi mengingat sistem pencernaan pada anak belum optimal dan masih rentan. Namun, hal ini menjadi tidak wajar ketika reaksi terjadi secara berulang dengan jangka waktu yang cukup lama, dan gejala muncul setelah diberikan susu pertumbuhan berbahan protein sapi. Sebagai orangtua yang memiliki anak dengan ASS, akan sangat membantu jika ada alat yang dapat mendeteksi alergi saluran cerna, sehingga orangtua lebih waspada dan anak mendapat penanganan yang tepat.”

Melihat pentingnya deteksi dini gejala alergi saluran cerna pada si Kecil, Danone Specialized Nutrition Indonesia memperkuat komitmennya melalui inovasi berupa alat deteksi digital untuk membedakan gejala alergi dan gejala saluran cerna fungsional (FGID) pada si Kecil.

“Kami berkomitmen untuk mendampingi dan mendukung orang tua dalam masa proses tumbuh kembang si Kecil agar tetap optimal. Kami menghadirkan Allergy-Tummy Checker untuk mempermudah orangtua dalam
membedakan gejala gangguan saluran cerna yang disebabkan oleh alergi atau hanya gangguan saluran
cerna biasa. Dengan Allergy-Tummy Checker, nantinya para orangtua dapat mengetahui tata laksana yang diperlukan si Kecil untuk menghindari kondisi pemicu alergi, termasuk pada pemilihan nutrisi untuk si Kecil yang tidak cocok mengonsumsi susu sapi. Allergy-Tummy Checker dapat diakses di www.bebeclub.co.id mulai tanggal 1 November 2021,” ujar Gut and Allergy Care Manager Danone Indonesia Shiera Maulidya.

Tentang Danone Specialized Nutrition Indonesia

Portofolio bisnis Danone Specialized Nutrition terdiri dari nutrisi awal kehidupan (early life nutrition) dan nutrisi medis khusus (medical nutrition) yang bertujuan untuk membawa perubahan positif pada kesehatan dan kesejahteraan manusia pada masa-masa penting kehidupan melalui inovasi produk yang inovatif dan berbasis ilmiah.

Di Indonesia, Danone SN terdiri dari PT Nutricia Indonesia Sejahtera (Nutricia) dan PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada).

Nutricia berdiri sejak tahun 1987 dan Sarihusada sejak tahun 1954. Danone adalah salah satu perusahaan
makanan dan minuman terbesar di dunia yang memiliki misi memberikan kesehatan kepada sebanyak mungkin orang dan beroperasi di 160 negara dengan jumlah karyawan lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Kabulkan Aspirasi Penggemar Sepak Bola, Bupati Bandung Gelar Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan
Cek Disini, Update Data Gempa Bumi Garut
Bey Machmudin Tinjau Kondisi Korban Gempa Garut
Pemilihan Bupati Bandung, Calon Jalur Independen Harus Punya 172.589 KTP Dukungan
Pemilih Bupati Bandung 2024, Simak Tahapan dan Ketentuan Ini Jika Anda Mau Nyalon
Pelatih Uzbekistan Ketar-ketir Melawan Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23
Sekda Jabar Instruksikan Kepala Perangkat Daerah Mendata Dampak Gempa Garut
Diguncang Gempa, Puluhan Rumah di Garut Rusak, Terparah di Cilawu

Berita Terkait

Minggu, 28 April 2024 - 20:11 WIB

Kabulkan Aspirasi Penggemar Sepak Bola, Bupati Bandung Gelar Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan

Minggu, 28 April 2024 - 18:35 WIB

Cek Disini, Update Data Gempa Bumi Garut

Minggu, 28 April 2024 - 16:11 WIB

Bey Machmudin Tinjau Kondisi Korban Gempa Garut

Minggu, 28 April 2024 - 15:44 WIB

Pemilih Bupati Bandung 2024, Simak Tahapan dan Ketentuan Ini Jika Anda Mau Nyalon

Minggu, 28 April 2024 - 14:16 WIB

Pelatih Uzbekistan Ketar-ketir Melawan Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23

Minggu, 28 April 2024 - 12:24 WIB

Sekda Jabar Instruksikan Kepala Perangkat Daerah Mendata Dampak Gempa Garut

Minggu, 28 April 2024 - 11:14 WIB

Diguncang Gempa, Puluhan Rumah di Garut Rusak, Terparah di Cilawu

Minggu, 28 April 2024 - 11:02 WIB

Dampak Gempa Garut, Sejumlah Rumah di Ciamis Selatan Ambruk

Berita Terbaru

 Salah satu bangunan SD di Kabupaten Bandung yang rusak akibat gempa yang terjadi pukul 23.29 WIB, Sabtu (27/4/2024).(Foto: BPBD Kab. Bandung)

HEADLINE

Cek Disini, Update Data Gempa Bumi Garut

Minggu, 28 Apr 2024 - 18:35 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Bey Machmudin Tinjau Kondisi Korban Gempa Garut

Minggu, 28 Apr 2024 - 16:11 WIB