Sepanjang tahun 2023, Kementerian ESDM telah memasang 20.546 unit PJUTS.
DARA | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia meresmikan pemasangan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) di Desa Kandangmukti, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Kamis (8/8/2024).
Kasubdit Pengawasan Pembangunan Direktorat Perencanan dan Pembangunan Infrastruktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Agung Feinuddin, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus menjalankan program pemanfaatan energi surya untuk penerangan jalan.
Agung menyebutkan, sepanjang tahun 2023, Kementerian ESDM telah memasang 20.546 unit PJUTS atau setara dengan menerangi jalan sepanjang 1.027 km tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
“Program pemasangan PJUTS sebagai salah satu solusi efisiensi tenaga listrik untuk penerangan yang difokuskan pada jalan kelurahan, kecamatan, dan utamanya yang sulit dijangkau jaringan PLN,” ujarnya, Kamis (8/8/2024).
Dengan demikian, lanjutnya, Kementerian ESDM RI sejak tahun 2015 sampai dengan sekarang telah memasang sekitar 111.233 unit PJUTS atau menerangi sebanyak 5.562 km.
Agung berharap, program ini tidak hanya memberikan manfaat dalam hal efisiensi energi, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan keamanan dan pengembangan perekonomian masyarakat setempat.
Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga dan merawat PJUTS yang telah dipasang.
“Agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, berharap peresmian ini menjadi langkah awal untuk terus mengembangkan infrastruktur energi yang ramah lingkungan di Kabupaten Garut dan daerah lainnya di Indonesia.
Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Nurdin Yana menyambut baik inisiatif ini sebagai langkah efektif dalam mendukung kebutuhan penerangan jalan di wilayah Garut.
“Kabupaten Garut membutuhkan sekitar 32 ribu unit penerangan jalan umum (PJU), namun hingga saat ini baru sekitar 3 ribu PJUTS yang diterima dari bantuan Kementerian ESDM,” katanya.
Nurdin juga menyoroti beban biaya sekitar Rp2 miliar lebih yang harus ditanggung pemerintah daerah untuk operasional PJU konvensional, sehingga penggunaan PJUTS yang hemat energi dan ramah lingkungan menjadi pilihan yang tepat.
“Bahkan Bu Dirjen juga menyarankan agar pemasangan listrik PJU itu konteksnya konsepnya PJU TS (atau) tenaga surya yang berbicara,” ujarnya.
Nurdin menyebutkan, bahwa PJUTS yang saat ini telah diserahkan kini telah menjadi tanggung jawab dari Pemerintah Kabupaten Garut.
Pihaknya berharap agar ada pelatihan terkait perawatan PJUTS untuk memastikan keberlanjutan penggunaannya dalam jangka panjang.
“Strateginya kita mohon kita nanti ke Ibu Dirjen ESDM agar diberikan pelatihan pada kita, sehingga kami yang bergerak, dengan demikian secara efektif dan efisien,” katanya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk turut serta dalam merawat fasilitas PJUTS agar tidak menjadi beban tambahan bagi pemerintah.
Berkat adanya bantuan ini, lanjut Nurdin, banyak masyarakat yang memberikan respon positif, di mana masyarakat yang beraktivitas khususnya pada malam hari bisa mendapatkan penerangan.
“Alhamdulillah dengan adanya penerangan sehingga bisa nyala, bahkan Pak Haji Dony mengatakan ini sebetulnya listrik Allah, karena tidak tahu siapa yang menyalakan siapa yang mematikan,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI, Dony Maryadi Oekon, yang juga hadir dalam acara tersebut, menegaskan bahwa program PJUTS ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meringankan beban pemerintah daerah dan masyarakat, terutama dalam hal penerangan jalan yang tidak bergantung pada listrik konvensional.
Sejak dimulai pada tahun 2015, program ini telah memasang PJUTS di hampir 3.000 titik di Kabupaten Garut, namun kebutuhan PJU di daerah tersebut masih cukup besar, yakni sekitar 21 ribu unit.
“Karena ini membantu beban pemerintah daerah dan juga membantu masyarakat yang paling utama adalah penerangan jalan yang betul-betul tidak menggunakan listrik,” katanya.
Dony juga menyampaikan rencana untuk mengadakan program pembinaan terkait perawatan PJUTS yang sudah dipasang, mengingat beberapa unit yang dipasang sejak tahun 2015 sudah mengalami kerusakan.
“Nah ini yang kita betul-betul pikirkan bagaimana ke depannya lampu-lampu yang sudah kita pasang kita rawat dengan anggarannya seperti apa, ini yang sedang coba kami kondisikan,” katanya.***
Editor: denkur