Kemenko PMK: Perguruan Tinggi Mitra Pemerintah dalam Mengatasi Kemiskinan

Rabu, 25 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Seskemenko PMK) Andie Megantara menyampaikan pidato kunci pada Kuliah Umum Menuju Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024, di Bale Sawala Gedung Rektorat Universitas Padjajaran, di Jatinangor, Bandung, pada Selasa, (24/10/2023). (Foto: Ist)

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Seskemenko PMK) Andie Megantara menyampaikan pidato kunci pada Kuliah Umum Menuju Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024, di Bale Sawala Gedung Rektorat Universitas Padjajaran, di Jatinangor, Bandung, pada Selasa, (24/10/2023). (Foto: Ist)

“Masalah kemiskinan itu sangat luas, sangat kompleks, dan bersifat kedaerahan, tidak mungkin bisa disamakan antara kondisi di pulau Jawa dengan luar Jawa,” ujar Andie. “Sementara kelemahan kita adalah menggunakan instrumen yang sama, padahal dengan jumlah bantuan yang sama memiliki nilai yang berbeda antara di pulau Jawa dengan di Papua,” tambahnya.

DARA| Pemerintah terus berupaya untuk mencapai target penghapusan kemiskinan ekstrem di 2024


Penanda tanganan Nota Kerja Sama antara Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan Universitas Padjajaran (Foto: Ist)

. Dalam mewujudkan target tersebut, pemerintah selalu dihadapkan dengan tantangan-tantangan yang memerlukan solusi penyelesaian yang efektif dan inovatif.

Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perguruan tinggi, guna mendapatkan perspektif baru untuk penghapusan kemiskinan ekstrem di masing-masing daerah.

Hal ini disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Seskemenko PMK) Andie Megantara saat menyampaikan pidato kunci pada Kuliah Umum Menuju Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024, di Bale Sawala Gedung Rektorat Universitas Padjajaran, di Jatinangor, Bandung, pada Selasa, (24/10/2023).

Andie menjelaskan, permasalahan kemiskinan bersifat multidimensional dan tiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda. Sementara itu, kebijakan pemerintah yang diterapkan dalam menanggulangi kemiskinan dan menghapuskan kemiskinan ekstrem dilakukan melalui pendekatan yang sama untuk seluruh daerah di Indonesia. Dalam buku ”Poor Economic: A Radical Rethinking of the Way to Fight Global Poverty” yang ditulis oleh dua pemenang Penghargaan Nobel di Bidang Ekonomi dari MIT (Massachusetts Institute of Technology), disebutkan bahwa banyak kebijakan penanggulangan kemiskinan pemerintah menghadapi permasalahan karena tidak didasari oleh pemahaman yang realistis terhadap logika yang digunakan masyarakat miskin dalam menetapkan pilihan-pilihan hidup mereka.

“Masalah kemiskinan itu sangat luas, sangat kompleks, dan bersifat kedaerahan, tidak mungkin bisa disamakan antara kondisi di pulau Jawa dengan luar Jawa,” ujar Andie. “Sementara kelemahan kita adalah menggunakan instrumen yang sama, padahal dengan jumlah bantuan yang sama memiliki nilai yang berbeda antara di pulau Jawa dengan di Papua,” tambahnya.

Sehingga menurut Andie, pemerintah menyadari tidak bisa bekerja sendirian mengatasi kemiskinan. Untuk itu, perguruan tinggi merupakan salah satu pihak yang perlu dilibatkan untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan dan menghapuskan kemiskinan ekstrem.

Andie menegaskan perguruan tinggi memiliki kemampuan dalam memahami karakteristik daerah serta memiliki para ahli dari berbagai disiplin ilmu. Sehingga, pemerintah berharap perguruan tinggi mampu memberikan perspektif baru dalam menanggulangi kemiskinan.

Selain itu, Andie juga mendorong perguruan tinggi melibatkan mahasiswa untuk terjun langsung mengatasi masalah kemiskinan, baik dalam program penelitian maupun pengabdian masyarakat. “Program Merdeka Belajar dan KKN diarahkan ke desa-desa miskin jadi mampu mendorong Masyarakat bisa lebih Sejahtera,” ujar Andie.

Berdasarkan data BPS pada tahun 2022 Provinsi Jawa Barat memiliki tingkat kemiskinan ekstrem 1,86%, sedangkan merujuk data bulan Maret 2023 tingkat kemiskinan Provinsi Jawa Barat menunjukan angka 7,62%. Dengan kondisi data tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen dalam menurunkan kemiskinan maupun kemiskinan ekstrem melalui 3 strategi penghapusan kemiskinan ekstrem yaitu program pengurangan beban pengeluaran masyarakat, program peningkatan pendapatan dan program pengurangan jumlah kantong kemiskinan.

 

 

 

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran Nunuy Nur Afifah menjelaskan, kolaborasi dan sinergi perguruan tinggi dan pemerintah merupakan hal yang tepat. Karena perguruan tinggi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, telah membantu individu keluar dari kemiskinan, menciptakan inovasi dalam menanggulangi kemiskinan, dan mendukung masyarakat yang memerlukan bantuan.

Kegiatan kuliah umum ini diikuti oleh seluruh civitas akademika Universitas Padjajaran secara daring ataupun luring dengan menghadirkan narasumber Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Nunung Nuryartono; Analis Keuangan Pusat dan Daerah Ahli Muda Kementerian Keuangan Yadi Hadian; Perencana Muda Bappeda Provinsi Jawa Barat Supradi serta Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran Nunuy Nur Afiah.

Bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan Kuliah Umum, Kemenko PMK juga melakukan penandatanganan naskah Kerjasama dengan Universitas Padjajaran sebagai wujud nyata kolaborasi penanggulangan kemiskinan ekstrem.

 

Editor: Maji

Berita Terkait

Universitas Paramadina Soroti Tantangan dan Solusi Koperasi Merah Putih
Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat
Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia
Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik
Geger di Mapolresta Cirebon! Puluhan Polisi Mendadak Dites Urine, Ada Apa?
KH Abbas Abdul Jamil Didorong Jadi Pahlawan Nasional, Pemkab Cirebon Optimis dan Bangga
Breaking News, Longsor di Bojonggenteng Sukabumi Tewaskan Seorang Remaja
Wisatawan Asal Cimaung Kabupaten Bandung Tenggelam di Pantai Sayang Heulang Garut

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:57 WIB

Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:48 WIB

Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:43 WIB

Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:38 WIB

Geger di Mapolresta Cirebon! Puluhan Polisi Mendadak Dites Urine, Ada Apa?

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:30 WIB

KH Abbas Abdul Jamil Didorong Jadi Pahlawan Nasional, Pemkab Cirebon Optimis dan Bangga

Berita Terbaru

CATATAN

PERDAMAIAN MENTAH Trump “Nihil” Tekan Netanyahu

Minggu, 13 Jul 2025 - 09:17 WIB

BANDUNG UPDATE

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Sabtu, 12 Jul 2025 - 15:41 WIB

BANDUNG UPDATE

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:20 WIB