Tahun 2021, Seri Kuliah Umum Daring Humaniora (SKUDH) kembali hadir dengan tema yang beragam. Program ini digelar Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) sejak November 2020 lalu. Mendapatkan respons positif dari para peserta.
DARA – SKUDH pertama tahun 2021 menghadirkan pembicara Dwita Rizki Nientyas, seorang penerjemah buku.
Buku-buku berbahasa Korea yang pernah diterjemahkannya, antara lain “The Vegetarian” (karya Han Gang), “The Hole” (karya Hye-Young Pyun), “The Dog Who Dared to Dream” (karya Hwang Sun-mi), dan berbagai karya lain, termasuk juga komik.
Dalam kuliah umum, Dwita berbagi pengalamannya dalam proses menerjemahkan sebuah buku. Lalu, hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan penerjemahan. Juga bagaimana jika ingin menjadi seorang penerjemah.
Para peserta antusias menanyakan berbagai hal seputar profesi penerjemah, khususnya buku berbahasa Korea.
Salah satu pertanyaan yang banyak muncul adalah apakah untuk menjadi penerjemah harus berasal dari jurusan Bahasa dan Sastra Korea?
Dwita, yang juga lulusan dari jurusan Bahasa dan Kebudayaan Korea, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia menjelaskan, untuk menjadi penerjemah bisa dari latar belakang apa saja.
Seri kedua mengangkat tema: “Tendensi Budaya Korea dan Indonesia”, dengan narasumber Dr Yekyoum Kim. Seorang pembicara yang mendapatkan gelar Ph.D Southeast Asian Studies
(Anthropology) dari University of Hull, Inggris.
Saat ini, Dr Kim adalah pengajar di Busan University of Foreign Studies.
Dalam kuliah umumnya, ia menjelaskan tentang perbedaan ideologis antara budaya Korea dan Indonesia, hal-hal yang menurut Dr. Kim dipraktikkan secara adat dengan berbagai cara.
Dalam penjelasannya, Dr Kim juga melihat berdasarkan pengalaman pribadi, dimana ia menjelaskan dan membandingkan kecenderungan umum dalam praktik budaya.
Seri Kuliah Umum Daring Humaniora oleh KCCI masih akan berlanjut. Pada bulan Februari akan mengangkat tiga tema dari tiga pembicara.
Pada tanggal 13 Februari 2021 akan mengangkat tema “Mengenal Korea Lebih Dalam Melalui Novel Terjemahan” dengan pembicara Hyacinta Louisa, penerjemah di Penerbit Haru.
Kemudian 17 Februari 2021 menghadirkan pembicara Dr Evelyn Yang En Siem, pengajar di Hankuk University of Foreign Studies yang juga seorang penerjemah.
Kuliah umum oleh Dr Evelyn mengangkat tema: “Dunia Penerjemahan Bahasa Korea dan Indonesia-Pandangan Multikulturalisme”.
Dr Suray Agung Nugroho, dari Program Studi Bahasa & Kebudayaan Korea di Universitas Gadjah Mada, akan mengangkat tema “K-Culture, K-Pop, Islam, dan Nasionalisme di Indonesia” pada kuliah umum tanggal 23 Februari 2021.
Seluruh seri kuliah umum daring oleh KCCI terbuka untuk umum dan gratis. Untuk berpartisipasi maka perlu melakukan registrasi melalui tautan yang akan diinformasikan secara berkala melalui situs web dan media sosial KCCI.
Melalui Seri Kuliah Umum Daring Humaniora, KCCI berharap agar masyarakat Indonesia bisa lebih mengenal beragam hal tentang budaya Korea dari sudut pandang pertemuan dengan budaya Indonesia.***
Editor: denkur