Kasus Kekerasan Seksual di Cianjur Tinggi di Tengah Serangan Corona

Rabu, 29 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (net)

Ilustrasi (net)

“Kasus kekerasan dan pelecehan seksual tinggi di tengah pandemi ini. Hampir setiap hari ada laporan, baik yang langsung laporan resmi atau laporan biasa,” ujar AKP Nicky Ramdhany.

DARA | CIANJUR – Kasus pelecehan seksual di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih mendominasi dibandingkan tindak kriminal jalanan di tengah situasi pandemi virus corona (Covid-19).

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Nicky Ramdhany mengatakan, hampir setiap hari ada laporan yang diterima pihak kepolisian dari setiap wilayah se-Kabupaten Cianjur terkait kekerasan seksual. Korban dari kasus pelecehan seksual kebanyakan anak di bawah umur.

“Kasus kekerasan dan pelecehan seksual tinggi di tengah pandemi ini. Hampir setiap hari ada laporan, baik yang langsung laporan resmi atau laporan biasa,” ujar Nicky seperti dilansir dari detik.com, Rabu (28/4/2020).

Bahkan lanjut dia, kasus pelecehan seksual lebih tinggi dibandingkan kasus tindak kriminal jalanan seperti pencurian sepeda motor (curanmor), pencurian dengan kekerasan (curas), ataupun lainnya.

“Untuk jumlahnya masih di rekap totalnya, yang jelas pada Maret dan April ini ada peningkatan untuk (kasus) pelecehan seksual, melebihi tindak kriminal jalanan,” ungkapnya.

Kasus pelecehan seksual oleh guru Mts di Kecamatan Campakamulya menjadi salah satu kasus yang terjadi di Kabupaten Cianjur di tengah wabah Corona.

Kendati pelecehan lebih rawan ketimbang tindak kriminal di tengah pandemi, Polres Cianjur tetap akan memantau potensi tindak kriminal.

“Yang pelecehan akan kami proses, apalagi kalau kaitannya dengan anak di bawah umur. Tapi kami tidak akan mengabaikan tindak kriminal jalanan,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur, Lidya Indiyani Umar, mencatat sudah ada lima kasus pelecehan seksual terhadap anak yang ditanganinya.

Kasus tersebut merupakan yang sudah diproses hukum lebih lanjut oleh Polres Cianjur. “Kasus pelecehan seksual tetap terjadi di tengah pandemi. Itu berdasarkan laporan yang masuk, bisa saja di setiap Polsek di Cianjur juga ada laporan,” tuturnya.

Menurut Lidya, kasus pelecehan seksual bisa terjadi dimana dan kapan saja. Namun yang terpenting untuk pencegahan ialah peran serta orang tua dalam menjaga dan mengedukasi anaknya.

Selain itu, untuk korban perlu diberi bimbingan dan pendampingan secara intens agar psikologi anak bisa membaik pasca menjadi korban pelecehan atau kekerasan seksual.***

Berita Terkait

Hari Jadi ke=80 Pemprov Jabar, KDM Konsisten Bakal Tindak Pertambangan Ilegal
Jelang HUT ke-80 RI Gasibu Ditutup Sementara, Begini Penjelasannya
DPRD dan Pemkab Sukabumi Sepakati Penyesuaian APBD 2025
DPRD Kabupaten Sukabumi Mengucapkan Selamat Hari Pramuka 2025
Lumbung Gizi, Harapan Baru Perbaikan Gizi dan Ketahanan Pangan di Desa Wangunsari ‎
DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Rapat Gabungan dengan Tim TAPD, Bahas Perubahan APBD 2025
Kadis KUKM Kabupaten Sukabumi Sebut UMKM Pilar Ekonomi Daerah
Cegah Korupsi Dana BOS, Dewan Pendidikan Garut Gelar Penyuluhan Hukum

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 21:13 WIB

Hari Jadi ke=80 Pemprov Jabar, KDM Konsisten Bakal Tindak Pertambangan Ilegal

Kamis, 14 Agustus 2025 - 21:03 WIB

Jelang HUT ke-80 RI Gasibu Ditutup Sementara, Begini Penjelasannya

Kamis, 14 Agustus 2025 - 18:11 WIB

DPRD dan Pemkab Sukabumi Sepakati Penyesuaian APBD 2025

Kamis, 14 Agustus 2025 - 11:33 WIB

Lumbung Gizi, Harapan Baru Perbaikan Gizi dan Ketahanan Pangan di Desa Wangunsari ‎

Kamis, 14 Agustus 2025 - 10:52 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Rapat Gabungan dengan Tim TAPD, Bahas Perubahan APBD 2025

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

DPRD dan Pemkab Sukabumi Sepakati Penyesuaian APBD 2025

Kamis, 14 Agu 2025 - 18:11 WIB