Tanggal kadaluarsa sering tidak terperhatikan. Lupa, itu alasan kuatnya. Ini yang terjadi terhadap karyawan rumah sakit …
DARA | CIANJUR — Sejumlah karyawan RSUD Sayang, Cianjur, Jawa Barat mengalami gejala mual, pusing, dan muntah. Diduga mereka yang tengah jaga malam itu keracunan susu kadaluarsa, Sabtu (28/9/2019) dini hari.
Berdasarkan informasi, peristiwa itu terjadi setelah karyawan di rumah sakit milik Pemkab Cianjur itu menerima jatah snack bagi karyawan yang sedang melaksanakan tugas jaga malam (shift 3). Susu merk Indomilk yang diberikan kepada para karyawan itu diduga telah kadaluarsa.
“Pemberian jatah snack ini memang rutin diberikan manajemen rumah sakit kepada karyawan yang melaksanakan shift tiga. Selain susu, ada juga mie instan siap seduh. Semua karyawan memang mendaptkan jatah semuanya,” kata salah seorang karyawan RSUD Cianjur yang enggan disebutkan namanya, karena takut mendapatkan sanksi dari manajemen jika menyampaikan informasi tersebut ke media, Sabtu (28/9/2019).
Dia mengungkapkan, belum dapat memastikan berapa jumlah karyawan yang mengalami keracunan akibat mengkonsumsi susu kemasan kadaluarsa itu.
“Belum dapat dipastikan berapa orang yang diduga alami keracunan. Tapi yang pasti ada satu orang yang masih di rawat di IGD. Informasinya karyawan di bagian depo farmasi,” ujarnya.
Susu kemasan yang diberikan kepada karyawan itu, menurut dia, rata-rata telah kadaluarsa sekitar satu hingga dua bulan. “Susunya sudah kadaluarsa satu bulan lalu pada Agustus. Bahkan, ada juga yang expair di bulan April,” ujarnya.
Kejadian itu, lanjut dia, membuat karyawan geram dan berencana akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. “Pihak manajemen memang telah sewenang-wenang, belum hak uang intensif kita yang ditunggak selama hampir tiga bulan. Sekarang, kita diberi susu kadaluarsa, di mana hati nurani manajemen rumah sakit,” katanya.
Sementara itu, karyawan RSUD Sayang lainnya, menuturkan, kejadian serupa tidak hanya terjadi kali ini. Tapi saat bulan puasa lalu juga, jatah sahur untuk karyawan tidak layak makan atau basi.
“Dulu juga pada bulan puasa dikasih mananan buat sahur, tapi asal, makanannya basi,” ujar dia.
Dia menyebutkan, pemberian jatah susu kemasan bagi karyawan itu diberikan sekitar pukul 21.00 WIB. Sebagian ada yang langsung mengonsumsinya ada juga yang tidak.
“Baru setelah pukul 04.00 WIB, sejumlah karyawan mengeluh pusing, mual dan muntah. Sampai ada yang harus diinfus,” katanya.
Hingga berita ini ditayangkan belum ada keterangan resmi dari pihak Rumah Sakit Sayang Kabupaten Cianjur.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan