Sabtu, 13 Agustus, 2022
dara.co.id
  • HOME
  • NEWS
    • MANCANEGARA
    • JABAR
    • BANDUNG UPDATE
    • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • WANITA
    • TIPS
    • BUSANA
    • KULINER
  • HIKMAH
    • JUMAT BAROKAH
    • KAJIAN
    • TAREH
    • MUTIARA HADIST
  • EDUKASI
    • SEKOLAH
    • EKSKUL
    • DISDIK
  • EKONOMI
  • HUKRIM
  • HIBURAN
    • MUSIK
    • PARIWISATA
    • FILM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • MANCANEGARA
    • JABAR
    • BANDUNG UPDATE
    • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • WANITA
    • TIPS
    • BUSANA
    • KULINER
  • HIKMAH
    • JUMAT BAROKAH
    • KAJIAN
    • TAREH
    • MUTIARA HADIST
  • EDUKASI
    • SEKOLAH
    • EKSKUL
    • DISDIK
  • EKONOMI
  • HUKRIM
  • HIBURAN
    • MUSIK
    • PARIWISATA
    • FILM
No Result
View All Result
dara.co.id

Kampanye Perlu Mencerdaskan Rakyat

Oleh: M Syafrin Zaini

mm Wartawan Amalia khaerunnisa
1 Desember 2018
CATATAN
0

Jika ada pertanyaan apa yang Anda ingat seusai Pemilihan Umum, Legislatif, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Pemilihan Presiden. Saya bisa memastikan jawaban terbanyak  adalah pernyataan para calon presiden saat masa kampanye yaitu “Tampang Boyolali” Politisi Sontoloyo, dikompori, atau politisi gendoruwo

Masa kampanye khususnya para Capres dan Cawapres sudah berlangsung sejak September lalu. Lontaran pernyataan hingga kini masih belum ada pernyataan yang mengarah pada adu gagasan. Perdebatan kedua kubu masih terbatas pada lontaran-lontaran yang saling menyindir yang lebih tendensi pada pelemahan karakter masing-masing calon. Belum terlihat pernyataan yang mengarah pada adu gagasan. Tak lebih hanya saling mengolok-olok.

BACA JUGA

foto: kemedes.go.id

Haji, Qurban dan Monolog

2 Juli 2022
Maya Cornelia Santi

Opini: Pentingnya Kompensasi Manajemen

30 Juni 2022

Perolokan diantara elite partai pendukung dan bahkan diantara Capres, yakini saja tak bakal memberikan nilai tambah bagi kecerdasan rakyat. Rakyat dalam konsep sosial hanya mendapat sajian tontonan yang akan merangsang emosi kemarahan dan saling curiga. Padahal di sisi ceruk paling dalam, rakyat berharap mendapat pendidikan politik yang sehat dan mencerdaskan.

Lontaran sindiran yang nyinyir hadir di ruang publik  yang boleh jadi meresahkan. Rakyat sebagai penerima informasi  apapun kelas sosialnya,  mereka berhak mendapat pendidikan politik dari kampanye ini dan bukan semata istilah yang membuat kegaduhan.

Dalam kampanye Pilpres seyogyanya masing-masing kubu menghadirkan perdebatan yang menguntungkan rakyat. Jelaskan kepada rakyat bagaimana kita mengatasi masalah yang ada dan bagaimana bangsa ini ke depan. Jangan hadirkan ke ruang publik ‘politik kompor gas’ yang sewaktu-waktu bisa meledak.

Jika boleh menilai, munculnya sindirian yang nyinyir ke ruang publik tidak serta merta datang dengan sendirinya. Semua punya andil, baik masyarakat, Jokowi dan Prabowo, dan politisi kedua kubu.

Sejujurnya masyrakat kini nyaris tak mendapat nilai apapun dari sirtuasi itu. Rakyat hanya mendapat rasa kecewa dan marah. Pertanyaanya apakah situasi ini sengaja diciptakan oleh kedua kubu Capres/Cawapres?

Sepertinya kita patut kembali pada kultur rakyat Indonesia yang multikultur. Apakah mungkin atau bisa rakyat Indonesia – semua suku– yang toleren menghadirkan olok-olok yang dapat mengusik kemarahan. Rakyat Indonesia semua suku terkenal ramah, toleran dan tidak mau menyinggung satu sama lainya. Namun fakta yang terjadi saat ini lontaran pernyataan yang memancing rasa marah kerap kita dengar dalam berbagai sajian acara televisi ataupun panggung event politik yang sengaja digelar.

Sebut saja Capres adalah bapak rakyat. Jika begitu, janganlah kemudian menumbuhkan rasa seperti teori oedipus complex yang menyatakan bahwa anak lelaki menaruh benci pada ayahnya, atau seperti pada hasil penelitian psikologi di Kepulauan Trobriand Papua Nugini yang menyatakan anak laki-laki membenci paman dari pihak ibunya.

Jika begitu haruskah para Capres dan Cawapres atau para Tim Suksesnya pada Pemilu ke depan memahami psikologi lintas budaya sehingga saat mereka “menjual” barang daganganya menggunakan perspektif kultural sosial yang multidimensional dan kemajemukan sosial. Ini di Indonesia perlu dilakukan. Jika tidak saya khawatir NKRI bisa terbelah gara-gara kampanye Pilpres yang tidak mengindahkan prinsip prinsip dan teori psikologi sosial yang komprehensip. ***

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Surat elektronik

Terkait

Previous Post

Pertemuan Trump – Jinping, Tentukan Nasib Perang Dagang

Next Post

Bahas Kilang Minyak Cilacap, Jusuf Kalla Bertemu Putra Mahkota Arab

Related Posts

foto: kemedes.go.id
CATATAN

Haji, Qurban dan Monolog

2 Juli 2022
Maya Cornelia Santi
CATATAN

Opini: Pentingnya Kompensasi Manajemen

30 Juni 2022
Ilustrasi : dara.co.id
CATATAN

Sekuler, Remang Remang

23 Mei 2022
Ilustrasi : Dara.co.id
CATATAN

Cemas

20 Mei 2022
Liwet (Foto: difa)
CATATAN

Kakaren Lebaran: Habis Ketupat Menyerbu Liwet

5 Mei 2022
Djamu Kertabudi, Pakar Hukum tata Negara Universitas Nurtanio
CATATAN

Penjabat Kepala Daerah

30 Maret 2022
Next Post
(Foto:CNN)

Bahas Kilang Minyak Cilacap, Jusuf Kalla Bertemu Putra Mahkota Arab

Discussion about this post

IKLAN
dara.co.id

Kehadiran dara.co.id (daulatrakyat), sebagai media pers yang sudah terverifikasi administrasi & faktual oleh dewan pers, mencoba memberikan pilihan atas kebutuhan informasi pembaca dari berbagai aspek. Aspek ekonomi, politik, traveling, seni budaya, bahkan berita atau informasi yang bersifat layanan publik dari mitra dara.co.id

ARSIP PERBULAN

  • Agustus 2022 (176)
  • Juli 2022 (520)
  • Juni 2022 (647)
  • Mei 2022 (571)
  • April 2022 (699)
  • Maret 2022 (566)
  • Februari 2022 (613)
  • Januari 2022 (815)
  • Desember 2021 (746)
  • November 2021 (583)
  • Oktober 2021 (656)
  • September 2021 (814)
  • Agustus 2021 (576)
  • Juli 2021 (663)
  • Juni 2021 (808)
  • Mei 2021 (648)
  • April 2021 (596)
  • Maret 2021 (678)
  • Februari 2021 (661)
  • Januari 2021 (700)
  • Desember 2020 (760)
  • November 2020 (818)
  • Oktober 2020 (778)
  • September 2020 (782)
  • Agustus 2020 (740)
  • Juli 2020 (952)
  • Juni 2020 (1024)
  • Mei 2020 (856)
  • April 2020 (1020)
  • Maret 2020 (1250)
  • Februari 2020 (1061)
  • Januari 2020 (485)
  • Desember 2019 (645)
  • November 2019 (633)
  • Oktober 2019 (646)
  • September 2019 (685)
  • Agustus 2019 (752)
  • Juli 2019 (681)
  • Juni 2019 (517)
  • Mei 2019 (607)
  • April 2019 (647)
  • Maret 2019 (635)
  • Februari 2019 (682)
  • Januari 2019 (681)
  • Desember 2018 (391)
  • November 2018 (406)
  • Oktober 2018 (104)

Berita Top Hari Ini

  • Pangkat Siapa yang Lebih Tinggi Brigadir J atau Bharada E ?, Simak Jenjang Kepangkatan di Tubuh Polri
    Pangkat Siapa yang Lebih Tinggi Brigadir J atau Bharada E ?, Simak Jenjang Kepangkatan di Tubuh Polri
  • Acara Silaturahmi Wajit Ambyar, Ini Sejumlah Tokoh yang Hadir
    Acara Silaturahmi Wajit Ambyar, Ini Sejumlah Tokoh yang Hadir
  • Inilah Lirik Lagu Serigala Berbulu Domba, Rita Sugiarto
    Inilah Lirik Lagu Serigala Berbulu Domba, Rita Sugiarto
  • Bupati Bandung Luncurkan Program BESTI, Ini Persyaratannya
    Bupati Bandung Luncurkan Program BESTI, Ini Persyaratannya
  • HP Ganti LCD, Ini Kelemahannya yang Wajib Anda Waspadai
    HP Ganti LCD, Ini Kelemahannya yang Wajib Anda Waspadai
  • Irjen Pol Fredi Sambo Jadi Tersangka, Motifnya Masih Didalami
    Irjen Pol Fredi Sambo Jadi Tersangka, Motifnya Masih Didalami
  • Begini Cara Menggunakan AirDrop di Android
    Begini Cara Menggunakan AirDrop di Android
  • MANAGEMENT
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA CYBER
  • Terms & Conditions

© 2022 dara.co.id

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • MANCANEGARA
    • JABAR
    • BANDUNG UPDATE
    • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • WANITA
    • TIPS
    • BUSANA
    • KULINER
  • HIKMAH
    • JUMAT BAROKAH
    • KAJIAN
    • TAREH
    • MUTIARA HADIST
  • EDUKASI
    • SEKOLAH
    • EKSKUL
    • DISDIK
  • EKONOMI
  • HUKRIM
  • HIBURAN
    • MUSIK
    • PARIWISATA
    • FILM

© 2022 dara.co.id