KALEIDOSKOP TIMNAS ‘Perigee’ dan ‘Apogee’ Coach STY

Sabtu, 28 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

OLEH: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR

KURUN 2024. Sepak bola Indonesia, memberi stimulasi yang menjanjikan. Pikiran publik nasional, terasah oleh gaya intelektual dan seniman sepak bola Eropa. Indah, cantik, dan “delicious”.
Sepak bola adalah “nabi”! Hampir semua orang membicarakan sepak bola. Setelah Timnas Indonesia maju ke putaran ke-3 Pre-World Cup 2026, atau setelah Timnas U-23 maju ke semifinal Piala Asia 2024.
Jangan khianati publik! Sungguh-sungguhlah mengelola sepak bola nasional. Jangan “wasting time”. Rasa cinta dan penabian sepak bola, bukanlah omong kosong. Atau sekadar ‘gimmick’. Apa buktinya?
Kekalahan Jay Idzes-Marselino Ferdinan-Calvin Verdonk dkk atas Jepang dengan skor telak 0-4 di “matchday” ke-5. Tidak membuat publik surut, marah, atau emoh “maning” mendukung pembinaan sepak bola nasional.
Realitas, plus-minus. Sepak bola kita tengah menuju “Bulan”. Untuk sampai titik terdekat orbit Bulan dengan bumi (perigee), harus ada pesawat dengan waktu tempuh 72 jam. Apollo XI bersama Neil Armstrong dan Edwin Aldrin telah membuktikan.
Titik “perigee” , lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, sudahlah cukup. Tak usah bermimpi sampai ke orbit “apogee”, titik orbit terjauh bumi ke Bulan. Tak perlu bermimpi untuk lolos ke-16 besar, atau 24 besar (format baru 48 Tim).
Berputar di lingkaran “elips”, yaitu kurva yang tegak lurus pada dua sumbu simetris. Menjadikan Timnas Indonesia makin bersinar terang.
Mengejutkan dunia sudah cukup. Jangan sampai orang lebih mengenal Bali ketimbang Indonesia. Caranya, lolos dulu ke Piala Dunia. Karenanya, semua pemain Indonesia, harus simetris.
Simetris, di mana semua pemain memiliki kemampuan setara, di semua lini. Mulai dari pertahanan, gelandang, dan penyerang dalam posisi “on fire”, hidup dengan “possesion ball” yang menawan.
Tuntasnya naturalisasi penyerang FC Utrecht Elo Romeny, semakin meyakinkan “coach” Shin Tae Yong (STY) versus Australia di “matchday” ke-6 dan “away” (tandang) pada 20 Maret 2025.
Dua pemain muda lain: Dion Markx dan Tim Geypens, yang juga akan rampung seperti Ole Romeny. Diharapkan mampu menjadi “substituted” bagi lini belakang dan sayap Timnas.
Titik “apogee” adalah titik terjauh prestasi Timnas Indonesia. Sejauh ini, pesawat ruang angkasa seperti Apollos XI belum sampai ke sana. Neil Armstrong baru di titik “perigee”, titik awal permukaan bulan. STY, cukup sampai “perigee” dulu, cukup lolos ke World Cup 2026 (AS-Kanada-Meksiko).
Saya kurang sependapat, hasil pertandingan ekuivalen dengan prestasi. Kegagalan Timnas U-22 di Piala AFF 2024, sebenarnya anomali. Melihat permainan Ahmad Maulana dkk, terbersit satu harapan. Tim ini, sudah jadi dan tinggal memetik hasil di saat yang tepat.
Setidaknya, tiga pemain: Ahmad Maulana, Viktor Dethans, dan penjaga gawang Cahya Supriadi, merupakan bibitnyang bisa di bawa kebPiala Dunia. Seandainya Jay Idzes dkk, mampu memenangkan dua pertandingan ‘home’ melawan Aussie (Australia) dan Bahrain.
Dedikasi “coach” Shin Tae Yong, dan silabus pembinaan Timnas sudah memadai. Dua Sosok terdahulu: Tonny Pogacnick dan Anatoly Polosin, untuk menyebut mereka yang telah berdedikasi menukangi Timnas Indonesia.
Ketua Umum PSSI juga mengakui, pelatih STY adalah sosok yang punya komitmen dan berdedikasi. STY juga pelatih yang memiliki “harga diri”, tidak bisa di intervensi dalam banyak hal, terutama yang menjadi domainnya sebagai pelatih.
Menang atau kalah adalah proses. Yang diinginkan publik adalah fundamental program. Kalah dan menemukan sebab kekalahan, Itu lebih baik. Daripada menang, beruntung karena lawan bermain buruk.
Mengibaratkan titik terdekat orbit “perigee” (jarak bumi ke Bulan), dan titik terjauh “apogee” (jarak bumi ke Bulan). Adalah satu metode untuk melihat perjalanan prestasi STY dalam membangun sepak bola Indonesia.
“Coach” Shin Tae Yong, sesungguhnya adalah pelatih yang sudah tepat. Untuk kondisi sepak bola Indonesia. Ibarat membangun dari dasar. STY, butuh waktu.
Mengganti pelatih, bukan solusi. Percayakah, hari ini STY kita ganti. Besoknya, banyak negara yang menginginkannya.

Berita Terkait

Cek Disini, 26 Pemain Timnas Indonesia U-20 Yang Dipanggil Jelang Piala Asia 2025
Mandiri U-20 Challenge Series 2025 Ajang Uji Coba Timnas Indonesia Jelang Piala Asia
Simak Nih, Profil Dua Asisten Pelatih Patrick Kluivert di Skuad Timnas Indonesia
Cek Disini, Enam Momen Perkenalan Patrick Kluivert, Nomor 3 Menarik untuk Dinanti
METAMORFOSIS INDONESIA Skema dan “Total Football” Kluivert
Media Belanda Beritakan Kedatangan Kluivert di Indonesia hingga Dukungan Nigel de Jong
HARGAI KEPUTUSAN PSSI Selamat Bekerja “Coach”Patrick!
PELATIH INDONESIA Kluivert & Warisan Rinus Michels
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 12:43 WIB

Cek Disini, 26 Pemain Timnas Indonesia U-20 Yang Dipanggil Jelang Piala Asia 2025

Minggu, 19 Januari 2025 - 12:34 WIB

Mandiri U-20 Challenge Series 2025 Ajang Uji Coba Timnas Indonesia Jelang Piala Asia

Senin, 13 Januari 2025 - 10:31 WIB

Simak Nih, Profil Dua Asisten Pelatih Patrick Kluivert di Skuad Timnas Indonesia

Senin, 13 Januari 2025 - 09:46 WIB

Cek Disini, Enam Momen Perkenalan Patrick Kluivert, Nomor 3 Menarik untuk Dinanti

Senin, 13 Januari 2025 - 09:22 WIB

METAMORFOSIS INDONESIA Skema dan “Total Football” Kluivert

Berita Terbaru