Jokowi Kembali Lontarkan Istilah Politik, Setelah Sontoloyo Kini Genderewo

Sabtu, 10 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian ala Bung Tomo saat bersepeda di depan Gedung Sate yang juga kantor Gubernur Jawa Barat, Sabtu (10/11/2018) pagi. Jokowi lalu memamerkan pistol mainan yang disimpan ditasnya.(KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian ala Bung Tomo saat bersepeda di depan Gedung Sate yang juga kantor Gubernur Jawa Barat, Sabtu (10/11/2018) pagi. Jokowi lalu memamerkan pistol mainan yang disimpan ditasnya.(KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Dara| Bandung – Istilah politk “sontoloyo” baru saja mereda dari perhatian publik, kini kembali buming istilah baru yaitu politik “genderewo”. Dua istilah itu memang dilontarkan calon presiden nomor urut 01 yaitu Joko Widodo. Sontak menuai kritik sejumlah kalangan, termasuk dari kubu pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Jokowi saat ditanya wartawan usai menghadiri acara Bandung Lautan Sepeda, enggan berkomentar seputar kritik yang datang kepadanya soal politik genderuwo. “Saya kira kan sudah itu kemarin, sudah dijelaskan,” kata Jokowi di Gedung Sate, Bandung, Sabtu (10/11/2018). Jokowi menilai konteks pernyataannya soal politik genderuwo di Tegal kemarin sudah cukup jelas. “Enggak usah diulang lagi,” ujarnya.
Presiden Jokowi melontarkan sebutan politik genderuwo saat membagikan 3.000 sertifikat tanah di GOR Tri Sanja, Kabupaten Tegal, Jumat (9/11/2018). Sebutan itu disematkan Jokowi untuk para politikus yang tidak beretika baik dan kerap menyebarkan propaganda untuk menakut-nakuti masyarakat. Pasalnya, lanjut Jokowi, pada tahun politik seperti saat ini, banyak politikus yang pandai memengaruhi.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, menilai istilah politik genderuwo yang dilontarkan Presiden Joko Widodo tak cocok diungkapkan di era milenial.

Menurut Andre, rakyat saat ini lebih takut dengan dengan kondisi ekonomi yang semakin tidak menentu. “Saya yakin, kalau pun mitos genderuwo itu saat ini nyata, rakyat tetap lebih takut jika melihat harga kebutuhan pokok dan kondisi ekonomi,” ujarnya.

Pengamat politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti juga menyayangkan istilah politik genderuwo yang dilontarkan Jokowi. Ia menilai ucapan Jokowi itu akan memanaskan situasi politik dan membuat kegaduhan. “Akhirnya, publik kita hanya ribut soal ungkapan yang sebenarnya tidak perlu,” ujarnya. ***

Editor: Denkur

Berita Terkait

Kepemimpinan Perempuan Masih Terkendala Sistem Sosial dan Ekonomi yang Diskriminatif
Ahmad Muzani Jadi Ketua MPR Periode 2024-2029, Berikut Daftar 8 Wakilnya
Pimpinan DPR RI Periode 2024-2029 Terbentuk, Puan Ketua Lagi, Cucun Syamsurijal Jadi Wakil
Komeng Diusulkan Jadi Wakil MPR RI, Jawabannya Cukup Cerdas
Simak Nih, Susununan Pengurus PKB Periode 2024-2029
Waduh Gawat, Aksi Intimidasi Menimpa Pasangan Sahrul Gunawan-Gun Gun, Deklarasi Batal Digelar di Bale Rame
Pelantikan Anggota DPRD, Bupati Bandung Titipkan 3 Pesan Ini
Anggota DPRD Bandung Barat Periode 2024-2029 Dilantik, Petahana Hanya Diwakili Sunarya Erawan
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 11:49 WIB

Kepemimpinan Perempuan Masih Terkendala Sistem Sosial dan Ekonomi yang Diskriminatif

Kamis, 3 Oktober 2024 - 12:48 WIB

Ahmad Muzani Jadi Ketua MPR Periode 2024-2029, Berikut Daftar 8 Wakilnya

Selasa, 1 Oktober 2024 - 18:52 WIB

Pimpinan DPR RI Periode 2024-2029 Terbentuk, Puan Ketua Lagi, Cucun Syamsurijal Jadi Wakil

Sabtu, 28 September 2024 - 13:25 WIB

Komeng Diusulkan Jadi Wakil MPR RI, Jawabannya Cukup Cerdas

Kamis, 19 September 2024 - 14:31 WIB

Simak Nih, Susununan Pengurus PKB Periode 2024-2029

Berita Terbaru