Jokowi Ingatkan Ancaman Gelombang Kedua Covid-19

Kamis, 11 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mengikuti rapat dengan Presiden Joko Widodo melalui video conference, Rabu (10/6/2020). (Foto: Humas Pemprov Jabar)

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mengikuti rapat dengan Presiden Joko Widodo melalui video conference, Rabu (10/6/2020). (Foto: Humas Pemprov Jabar)

“Tugas besar kita belum berakhir, ancaman Covid-19 masih ada, maka saya ingatkan jangan sampai terjadi gelombang kedua,” kata Jokowi.


DARA | BANDUNG – Presiden Joko Widodo memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Ridwan Kamil turut mengikuti rapat melalui video teleconference tersebut dari Gedung Pakuan, Jalan Cicendo, Kota Bandung, Rabu (10/6/2020).

Pria yang akrab disapa Emil itu, mencatat poin-poin penting dalam telekonferensi tersebut. Selain itu juga, rapat itu diikuti seluruh ketua gugus tugas provinsi lainnya se-Indonesia.

Presiden Joko Widodo berterima kasih kepada seluruh jajaran gugus tugas pusat, daerah hingga desa dan tingkat RT yang telah bekerja keras dalam pengendalian Covid-19, termasuk para tenaga medis.

“Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada jajaran gugus tugas di tingkat pusat, daerah hingga desa dan RT, juga seluruh tenaga medis yang telah bekerja keras dalam pengendalian Covid-19,’ ucap Jokowi.

Tetapi Presiden tetap mengingatkan bahwa tugas besar tersebut belum berakhir. Ancaman Covid-19 masih ada yang secara umum dinilainya masih dinamis.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, di beberapa daerah tren kasus Covid-19 memang sudah ada penurunan bahkan ada daerah yang nihil kasus. Namun tak sedikit juga daerah yang masih tinggi tingkat penularannya.

“Tugas besar kita belum berakhir, ancaman Covid-19 masih ada, maka saya ingatkan jangan sampai terjadi gelombang kedua,” katanya.

Menurutnya, kondisi seperti ini akan terus dihadapi sampai vaksin ditemukan. Oleh karena itu masyarakat harus beradaptasi dengan Covid-19 tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat dalam beraktivitas.

“Ini bukan berarti kita menyerah tapi kita harus mulai dengan kebiasaan baru yang sesuai dengan protokol kesehatan sehingga masyarakat produktif tapi aman dari penularan,” tuturnya.

Tantangan baru tersebut menuntut kehati-hatian semua pihak terutama pemerintah daerah yang menerapkan normal baru. Untuk itu Presiden mengingatkan pemerintah daerah yang kasus penularannya masih tinggi agar tidak tergesa-gesa menerapkan normal baru.

“Kami akan peringatkan daerah-daerah yang kasusnya tinggi atau kematiannya meningkat sehingga semua daerah harus memiliki kewaspadaan yang sama dalam penanganan di lapangan,” imbau Jokowi.

Pembukaan sebuah daerah menuju tatanan baru harus melalui tahapan yang ketat dan hati-hati jangan sampai ada kesalahan yang malah akan terjadi kenaikan kasus.

Jokowi mengungkapkan, tahapan tersebut yaitu, melakukan pra kondisi, seperti sosialisasi ke masyarakat harus masif dalam penggunaan masker, jaga jarak, cuci tangan dan hindari kerumunan serta tingkatkan imunitas.

“Kalau ini terus disampaikan ditambah dengan simulasi yang baik agar saat kita masuk ke tatanan baru itu masyarakat sudah siap. Inilah pra kondisi yang harus disiapkan,” ungkapnya.

Berikutnya adalah penentuan waktu harus tepat yang berdasarkan data dan fakta serta sesuai arahan pakar epidemologi.

“Jika semua itu sudah siap dan termasuk manajemennya maka daerah bisa menerapkan normal baru yang diiringi oleh pelacakan aktif dan pengetesan yang masif,” pungkas Jokowi.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Universitas Paramadina Soroti Tantangan dan Solusi Koperasi Merah Putih
Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia
Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik
Wartawan Senior Wina Armada Sukardi Tutup Usia
Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI
KAI Divre IV Tanjungkarang Tambah Stasiun Pelayanan Pembatalan Tiket KA Secara Offline
LRT Jabodebek Layani 139 Ribu Pengguna Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam 1447 H
Tren Hidup Sehat dan Ngopi di 2025: Gaya Hidup yang Semakin Berkembang di Indonesia

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:48 WIB

Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:43 WIB

Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik

Kamis, 3 Juli 2025 - 18:39 WIB

Wartawan Senior Wina Armada Sukardi Tutup Usia

Rabu, 2 Juli 2025 - 19:35 WIB

Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI

Senin, 30 Juni 2025 - 21:35 WIB

KAI Divre IV Tanjungkarang Tambah Stasiun Pelayanan Pembatalan Tiket KA Secara Offline

Berita Terbaru

CATATAN

PERDAMAIAN MENTAH Trump “Nihil” Tekan Netanyahu

Minggu, 13 Jul 2025 - 09:17 WIB

BANDUNG UPDATE

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Sabtu, 12 Jul 2025 - 15:41 WIB

BANDUNG UPDATE

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:20 WIB