Jokowi Agresif “Menyerang”! Fadli Zon: Tanda Putus Asa Naikkan Elektabilitas

Senin, 4 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: tribunnews

Foto: tribunnews

DARA | JAKARTA – Jokowi mulai agresif menyerang Prabowo. Namun, Fadli Zon menganggapnya Jokowi sudah putus asa dengan elektabilitasnya yang stagnan.

Jokowi menjawab Pesimisme, misalnya terkait Indonesia akan bubar dan punah. Ia menilai narasi itu hanya menggiring masyarakat pada pesimisme. “Masak ada yang bilang Indonesia bubar, punah. Bubar sendiri saja, punah sendiri saja. Tapi jangan ngajak-ngajak kita,” ujar Jokowi saat menghadiri silaturahmi dengan paguyuban pengusaha Jawa Tengah di Semarang Town Square, Semarang, Sabtu (2/2/2019).

Jokowi kembali melancarkan serangan. Menyinggung sejumlah hoaks, misalnya hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara tercoblos. Juga tentang selang cuci darah RSCM yang disebut oleh Prabowo dipakai hingga 40 kali.

Selain itu, Jokowi juga bicara mengenai hoaks penganiayaan aktivis pendukung Prabowo-Sandi, Ratna Sarumpaet. “Ada lagi yang katanya dianiaya, mukanya babak belur, lalu konferensi pers, menuduh nuduh kita,” kata Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan Koalisi Alumni Diponegoro di Kota Lama, Semarang, Minggu pagi.

Banyak sindiran yang dilontarkan Jokowi dan ditujukan kepada prabowo.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut Jokowi telah putus asa meningkatkan elektabilitas. Terlihat dari sikap yang mulai agresif menyerang Prabowo Subianto. “Ada pepatah mengatakan begini, desperate people can do desperate thing. Jadi ini sudah desperado, sudah desperate mungkin karena elektabilitasnya enggak naik-naik. Jadi dengan segala cara untuk menaikan elektabilitas itu,” ujar Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (4/2/2019)

Fadli mengatakan, petahana biasanya paling elegan dalam kontestasi pemilu. Petahana biasanya hanya bicara mengenai kelebihan atau nilai plus pemerintahannya. Bukan malah menyerang lawan politiknya. Menurut Fadli, artinya Jokowi tidak memiliki prestasi yang dibanggakan. Dengan agresif melakukan penyerangan, Jokowi disebut-sebut bertindak seperti oposisi. “Dia seolah-olah menjadi penantang,” kata Fadli.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Presiden Prabowo akan Jalani Sejumlah Agenda di St. Petersburg
Asia Menjadi Pusat Investigasi Terbesar Terhadap Industri Telur Global
LRT Jabodebek Lakukan Peremajaan 12 Eskalator di Tiga Stasiun Demi Jaga Keselamatan dan Kenyamanan Pengguna
Diplomasi Biru Indonesia di Konferensi Laut Dunia (UNOC3): Upaya Global Bagi Terumbu Karang Lestari yang Tahan Perubahan Iklim Demi Masa Depan Indonesia
Charge D’Affairs Kedubes Korea Bertukar Pikiran dengan Komunitas Hallyu di Acara Public Diplomacy Talks
PWI DIY Dukung Penetapan Hari Kebudayaan Nasional Setiap 17 Oktober
Mengenal Uji Ketahanan yang Sedang Dijalani Rangkaian Trainset (TS) 20 LRT Jabodebek
“Pulang Kerja, Saatnya Gas Lagi!” Enervon Active Gaungkan Hidup Aktif & Produktif Setelah Kerja
Berita ini 7 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:15 WIB

Presiden Prabowo akan Jalani Sejumlah Agenda di St. Petersburg

Kamis, 19 Juni 2025 - 12:49 WIB

Asia Menjadi Pusat Investigasi Terbesar Terhadap Industri Telur Global

Kamis, 19 Juni 2025 - 12:40 WIB

LRT Jabodebek Lakukan Peremajaan 12 Eskalator di Tiga Stasiun Demi Jaga Keselamatan dan Kenyamanan Pengguna

Rabu, 18 Juni 2025 - 20:54 WIB

Diplomasi Biru Indonesia di Konferensi Laut Dunia (UNOC3): Upaya Global Bagi Terumbu Karang Lestari yang Tahan Perubahan Iklim Demi Masa Depan Indonesia

Rabu, 18 Juni 2025 - 20:42 WIB

Charge D’Affairs Kedubes Korea Bertukar Pikiran dengan Komunitas Hallyu di Acara Public Diplomacy Talks

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Pemkot Sukabumi Gelar Dialog Advokasi Percepatan ODF

Jumat, 20 Jun 2025 - 17:59 WIB

MANCANEGARA

Satu Abad Pers Revolusioner Vietnam: Wartawan Juga Prajurit

Jumat, 20 Jun 2025 - 09:52 WIB