Jika Anak Sering Muntah, Waspadai Sindrom Siklik

Sabtu, 19 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto: klikdokter)

Ilustrasi (Foto: klikdokter)

Muntah merupakan hal yang umum terjadi pada anak-anak. Bila hanya terjadi sesekali, ini termasuk hal yang lumrah dan mungkin tidak berbahaya. Namun jika muntah berlangsung sangat lama tanpa penyebab yang jelas, Bunda perlu waspada. Bisa jadi Si Kecil mengalami sindrom muntah siklik.


DARA | BANDUNG – Sindrom muntah siklik adalah suatu kondisi yang membuat seseorang muntah-muntah dalam jangka waktu yang cukup lama. Kondisi ini bisa terjadi pada usia berapa pun, tetapi umumnya dialami oleh anak-anak pada rentang usia 3–7 tahun.

Gejala dan Penyebab Sindrom Muntah Siklik pada Anak
Gejala utama dari sindrom muntah siklik adalah mual dan muntah yang berlangsung selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Muntah bisa terjadi 3 kali atau lebih dalam 1 jam. Selama periode tersebut, anak juga lemas, cenderung mengantuk, dan tidak nafsu makan.

Gejala lain yang bisa diamati dari sindrom muntah siklik pada anak antara lain:

  • Demam hingga 38°C
  • Diare
  • Nyeri perut
  • Sakit kepala atau migrain
  • Pucat
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Sensitif terhadap suara
  • Sering meludah atau mengiler
  • Enggan untuk berbicara

Hingga saat ini, penyebab sindrom muntah siklik pada anak belum diketahui secara pasti. Meski begitu, sebagian besar anak yang mengalami kondisi ini memiliki riwayat keluarga penderita migrain, sehingga beberapa ahli menduga adanya kaitan antara keduanya.

Selain itu, masalah pada sistem saraf otonom, otak, atau sumsum tulang belakang juga diduga dapat menyebabkan kondisi ini.

Ada banyak juga faktor risiko yang bisa menyebabkan anak mengalami sindrom muntah siklik, mulai dari kelelahan, cuaca panas, alergi makanan, konsumsi kafein atau MSG, makan berlebihan, kurang makan, infeksi saluran pernapasan, lonjakan emosional (terlalu bersemangat atau terlalu sedih), hingga stres.

Cara Tepat Mencegah Sindrom Muntah Siklik pada Anak
Bunda, muntah secara terus menerus bisa membuat Si Kecil dehidrasi. Jika ini sering terjadi, tumbuh kembangnya juga bisa terganggu karena asupan nutrisinya akan jadi tidak maksimal.

Asam lambung yang terus naik juga dapat melukai kerongkongan dan merusak giginya, lho, Bun. Tidak hanya itu, anak dengan sindrom muntah siklik juga berisiko mengalami gangguan kecemasan.

Meski begitu, Bunda tidak perlu khawatir, sindrom muntah siklik bisa dicegah, kok. Berikut ini adalah langkah sederhana yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah Si Kecil mengalami sindrom muntah siklik:

  • Pastikan Si Kecil mendapatkan istirahat yang cukup setiap hari.
  • Beri ia makan dalam porsi lebih kecil dan teratur.
  • Berikan camilan rendah lemak di sela makan utama
  • Hindari memberikan Si Kecil makanan atau minuman yang dapat memicu sindrom muntah siklik.
  • Hindari mengajak Si Kecil bermain sampai terlalu aktif dan bersemangat.
  • Ajarkan Si Kecil untuk mengelola stres.
  • Bunda, sindrom muntah siklik dapat membahayakan kesehatan anak dan berpengaruh buruk pada tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengenali gejalanya.

Bawalah Si Kecil ke dokter jika ia muntah lebih dari 3 kali dalam waktu yang berdekatan, menunjukkan tanda dehidrasi, seperti sangat haus atau terlihat lemas, juga bila ia tidak bisa makan atau minum apa pun.***

Artikel ini sudah ditayangkan Alodokter dengan judul: Waspadai Sindrom Muntah Siklik pada Anak

Editor: denkur

Berita Terkait

Kapolda Jabar Disambut Tangisan Saat Melayat Rumah Duka Almarhum Bripka Cecep
Tembakan Salvo Iringi Kepergian Bripka Cecep Saepul Bahri
Tinjau Lokasi Tragedi Pesta Rakyat Garut, Kapolda Jabar: Usut Tuntas Jika Ada Kelalain
Inilah 54 Perwakilan Kabupaten/Kota yang Akan Bersaing di Pemilihan Mojang Jaka Jawa Barat 2025
Breakingnews, Pesta Rakyat Pernikahan Putra Gubernur Jabar dengan Wakil Bupati Garut Tewaskan Tiga Warga
Ekonomi Asia Tenggara di Tengah Disrupsi Global: Indonesia Harus Menjadi Pelopor, Bukan Pengikut
Kronologis Kasus Dugaan Korupsi Mobil Covid di Bandung Barat yang Menjerat Dua Pejabat Dinkes dan Satu Orang Pihak Ketiga
Begini Pernyatan Bupati Garut Soal Temuan BPK, 13 Kecamatan Wajib Kembalikan Uang Negara Rp2,1 M

Berita Terkait

Sabtu, 19 Juli 2025 - 21:11 WIB

Kapolda Jabar Disambut Tangisan Saat Melayat Rumah Duka Almarhum Bripka Cecep

Sabtu, 19 Juli 2025 - 21:01 WIB

Tembakan Salvo Iringi Kepergian Bripka Cecep Saepul Bahri

Sabtu, 19 Juli 2025 - 18:21 WIB

Tinjau Lokasi Tragedi Pesta Rakyat Garut, Kapolda Jabar: Usut Tuntas Jika Ada Kelalain

Sabtu, 19 Juli 2025 - 11:50 WIB

Inilah 54 Perwakilan Kabupaten/Kota yang Akan Bersaing di Pemilihan Mojang Jaka Jawa Barat 2025

Jumat, 18 Juli 2025 - 19:21 WIB

Breakingnews, Pesta Rakyat Pernikahan Putra Gubernur Jabar dengan Wakil Bupati Garut Tewaskan Tiga Warga

Berita Terbaru


Proses pemakaman Bripka Cecep Saepul Bahri di TPU Kampung Sukadana Gandok, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jumat (18/7/2025) malam.(Foto: andre/dara)

HEADLINE

Tembakan Salvo Iringi Kepergian Bripka Cecep Saepul Bahri

Sabtu, 19 Jul 2025 - 21:01 WIB