Jenazah Gus Sholah Dimakamkan di Samping Makam Gus Dur, Berikut Profil Singkatnya

Senin, 3 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gus Sholah (Foto: NU Online/net)

Gus Sholah (Foto: NU Online/net)

Wasiat Gus Sholah minta jenazahnya dimakamkan di samping makam Gus Dur. Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur itu meninggal dalam usia 77 tahun karena sakit.


DARA | JAKARTA – Salahuddin Wahid atau Gus Sholah telah berpulang. Jenazahnya dimakamkan di sebelah makam Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Senin (3/2/2020).

Diberangkatkan dari rumah duka menuju Surabaya dengan pesawat melalui Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 08.30 WIB, tadi pagi.

Sebelum wafat, Gus Sholah berwasiat minta makamnya diletakkan di samping keluarganya. “Gus Sholah pesen dulu di situ akhirnya keluarga juga sepakat,” ujar Wakil Yayasan Ponpes Tebuireng, Slamet Habib.

Dikabarkan, hingga pukul 10.30 WIB, para santri yang ada di Ponpes Tebuireng masih terus membacakan ayat-ayat Al Quran yang untuk almarhum Gus Sholah.

Sekilas Riwayat hidup Gus Holah

Gus Sholah menempuh bangku pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Arsitektur. Perjalanan Gus Sholah di organisasi di antaranya yakni PMII Komisariat ITB (1964-1966), Sekretaris Jenderal DPP Inkindo (1991-1994), dan Ketua Departemen Konsultansi Manajemen Kadin (1994-1998).

Ia juga pernah mendirikan Ikatan Konsultan Manajemen Indonesia (1995) dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Umat (PKU) (1998-Oktober 1999).

Gus Sholah juga pernah menjadi Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu PKU (1999), pendiri Yayasan Baitussalam (1982), dan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baitussalam (1982-1985, 1988-1991).

Selanjutnya, ia menjadi anggota Badan Pengawas Yayasan Baitussalam (1991-1994), pendiri Yayasan Wahid Hasyim (1985), dan Sekretaris Badan Pendiri Yayasan Wahid Hasyim (1999).

Jabatan sebagai Ketua PBNU juga pernah ia jabat pada tahun 1999-2004, Ketua Badan Pendiri Yayasan Forum Indonesia Satu (sejak 2000), serta Ketua ICMI tahun 2001-2003.

Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua II Komnas HAM pada 2002-2007.

Pada 2004, ketika sistem pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan secara langsung, Gus Sholah dipinang Golkar untuk maju sebagai cawapres berpasangan dengan Wiranto.(kompas.com).***

Editor: denkur

Berita Terkait

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan, Peserta Kongres Ketua Definitif Hasil konferensi Bukan Plt yang Ditunjuk
Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional
Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa
Angkat Potensi Rasa Nusantara, Bright Gas Kembali Hadirkan Bright Gas Cooking Competition 2025
Rapat Perdana Panitia Kongres PWI 2025: Visi Disatukan, Suasana Dijaga
Enervon Active Sukses Gelar Pesta Energi melalui Cardio Karaoke Party bersama Winky Wiryawan
KCCI Sukses Gelar Festival Oullim Korea di Jakarta dan Medan
Disaksikan Prabowo–Putin, Menkomdigi Perkuat Diplomasi Digital Lewat MoU dengan Rusia
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 17:18 WIB

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan, Peserta Kongres Ketua Definitif Hasil konferensi Bukan Plt yang Ditunjuk

Rabu, 25 Juni 2025 - 12:15 WIB

Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:48 WIB

Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:42 WIB

Angkat Potensi Rasa Nusantara, Bright Gas Kembali Hadirkan Bright Gas Cooking Competition 2025

Selasa, 24 Juni 2025 - 21:00 WIB

Rapat Perdana Panitia Kongres PWI 2025: Visi Disatukan, Suasana Dijaga

Berita Terbaru