Jelang Lebaran, Bank di Sukabumi tetap melayani penukaran uang baru, meski di tengah mewabahnya covid 19. Namun, teknisnya berbeda dari tahun sebelumnya. Sesuai anjuran Bank Indonesia (BI), pelayanan penukaran uang disentralkan di Bank masing-masing, tidak menyebar mobil kas keliling.
DARA | SUKABUMI – Bank Indonesia menyiapkan Rp300 miliar uang pecahan baru, dari Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu, hingga Rp20 ribu. Dititipkan melalui kas bJb Sukabumi untuk disebar 22 bank peserta BI.
“Kas titipan bjb menyiapkan uang pecahan baru. Untuk menghindari kerumunan, tidak lagi menyebar mobil kas keliling,” ujar Manager Operasional bjb Sukabumi, Reni Nuraeni. Kamis (14/5/2020).
Agar masyarakat bisa terlayani, bjb Sukabumi membatasi nilai penukaran uang baru. Satu nasabah bisa menukarkan uang baru, sekitar Rp3,7 juta saja. “Tidak melayani eceran, hanya bisa gepokan dari nilai pecahan uang yang ditukarkan,” ujarnya.
Lanjut Reni, uang baru pecahan Rp2 ribu satu gepoknya Rp200 ribu, Rp5 ribu/gepok Rp500 ribu, Rp10 ribu/pergepok Rp1 juta dan Rp20 ribu/gepok Rp2 juta.
Memasuki dua pekan bulan Ramadan, bjb sudah melayani penukaran uang baru. Sejak kemarin, hampir Rp20 miliar uang baru sudah dikeluarkan. “Kebutuhan uang baru, sesuai proyeksi BI yang mendapat masukan dari seluruh bank peserta yang ada di Kokab Sukabumi,” ujarnya.
Biasanya, proyeksi nilai tukar uang baru sangat tinggi menjelang lebaran untuk keperluan berbagi kepada sanak saudara. “Meski ditengah pandemi, saat lebaran bagi-bagi uang kepada sanak saudara tetap menjadi tradisi. Stok uang baru yang disediakan, biasanya sih habis,” pungkas Reni.
Bagi yang memiliki uang lusuh ataupun rusak, bisa diitukar langsung ke bank-bank peserta BI. Pada intinya uang yang rusak kalau keadaannya masih 2/3 asalkan asli kita terima tapi kalau kondisinya 1/3 mungkin tidak.
“Uang dalam kondisi rusak atau sobek selama ada nomor seri dan lainnya, masih diterima untuk ditukarkan,” ujarnya.***
Editor: denkur