DARA | Sebanyak 7 kepala desa (kades) se-Kabupaten Bandung Barat (KBB) secara resmi dilantik okeh Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail di Abadi Hash Lembang, Jalan Raya Lembang Nomor 234/276, Selasa (24/6/2025).
Pelantikan kades ini, merupakan gelombang kedua setelah 5 kades lainnya dilantik April 2025.
Jeje menyatakan, pelantikan tersebut bukan sekadar seremoni administratif, melainkan bagian dari konsolidasi pelayanan publik dan pembangunan desa yang menjadi ujung tombak kemajuan daerah.
“Pelantikan hari ini bukanlah sekadar seremonial administratif, tapi juga merupakan bagian dari proses pemulihan pemerintahan desa sebagai ujung tombak pelayanan publik dan pembangunan masyarakat,” ujar Jeje.
Sementara ke-7 kades yang dilantik adalah Desa Situwangi Kecamatan Cihampelas, Desa Tanimulya Kecamatan Ngamprah, Desa Wangunjaya Kecamatan Cikalong Wetan, Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang, Desa Wangunharja Kecamatan Lembang, Desa Kayuambon Kecamatan Lembang dan Desa Cibogo Kecamatan Lembang.
Total desa yang memiliki kepemimpinan baru di wilayah Bandung Barat 12 desa. Sebelumnya, 12 desa tersebut mengalami kekosongan kekosongan jabatan kadesnya lantaran mencalonkan diri sebagai legislatif, meninggal dunia, atau tersangkut persoalan hukum.
Pemkab Bandung Barat mengisi kekosongan jabatan kades tersebut melalui proses pemilihan Pengganti Antar Waktu (PAW).
Pelaksanaan pemilihan Kepala Desa PAW dilakukan melalui musyawarah desa, sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri yang membatasi pelaksanaan Pilkades langsung selama tahun politik 2024 dan 2025.
“Justru dari proses musyawarah ini lahir komitmen kolektif dan rasa tanggung jawab dari masyarakat. Para kepala desa yang baru dilantik adalah hasil dari kepercayaan warga, dan itu adalah amanah yang besar,” ujar Jeje.
Ia juga mengatakan, desa memiliki peranan penting dalam pembangunan nasional. Hal itu seperti yang diungkapkan Presiden RI Prabowo Subianto, bahwa desa merupakan titik awal pembangunan demi pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
Alhasil, desa tidak lagi sebagai pelengkap dalam sistem pemerintahan, melainkan fondasi.
“Ketika desa kuat dan mandiri, maka Bandung Barat akan lebih cepat berbenah,” katanya.
Jeje meminta agar para kades mampu menggerakkan rodq ekonomi desa secara nyata melalui koperasi.
“Gunakan Koperasi Desa Merah Putih sebagai motor penggerak ekonomi. Jangan hanya jadi papan nama. Jadikan koperasi alat perjuangan ekonomi rakyat,” tandas Jeje.***
Editor: denkur