DARA| Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) menetapkan Jeje Ritchie Ismail sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kabupaten Bandung Barat (KBB), melanjutkan kepengurusan Asep Bayu Rohendi (ABR) untuk periode 2020-2025.
Surat Keputusan (SK) DPP PAN Nomor: PAN/A/Kpts/KU-SJ/ 015 /V/2025 tentang Tentang: Perubahan Pertama Kepengurusan DPD PAN Kabupaten Bandung Barat menetapkan Jeje sebagai Ketua DPD PAN KBB dibacakan salah seorang pengurus DPD Jabar, Joko Suyono.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai kader berlambang matahari ini, Jeje dibantu sejumlah pengurus lainnya seperti Sekretaris Wahyu, Bendahara Hj Enok serta sejumlah pengurus lainnya.
Menurut Joko, SK Penetapan tersebut berisikan tentang pemberhentian pengurus lama dan menetapkan pengurus baru di bawah kepemimpinan Jeje Ritchie Ismail.
“(Agenda malam ini) pembacaan SK dari DPP, berkaitan habis jabatan pengurus lama diganti dengan yang baru,” jelasnya pada wartawan usai membacakan SK Penetapan Pengurus Baru DPD PAN KBB di Bumi Pancasona-Kotabaru Parahyangan, Padalarang. Jumat (16/5/2025).
Selanjutnya, Jeje mempunyai beberapa bulan ke depan untuk menjalankan amanat partai. Salah satunya, menyelenggarakan Musda dengan target Agustus nanti.
“Minggu besok, DPD PAN Jabar akan Muswil (musyawarah wilayah) , baru setelah itu dilaksanakan Musda. Sesuai arahan DPP, Musda ditargetkan samoai bulan Agustus,” ujar Joko.
Penetapan Jeje sebagai Ketua DPD PAN KBB tersebut secara definitif, yang menjadi kewenangan DPP. “Hasil kongres kemarin di Jakarta, memberikan kewenangan penuh kepada DPP untuk mengeluarkan kebijakan (seperti) itu,” tuturnya.
Menanggapi dipercaya sebagai Ketua DPD PAN KBB, Jeje menyatakan bahwa sebagai kader ia patuh terhadap kepercayaan yang diberikan partai.
Sebelum penetapan dirinya sebagai ketua, sempat menuai polemik di internal partai. Namun Jeje bersyukur polemik tersebut pada akhirnya bisa dilewati.
“Alhamdulillah pada malam ini bisa berkumpul dengan 11 pengurus DPC (Dewan Pimpinan Cabang), untuk (mendengarkan) pembacaan SK Penetapan saya dipilih langsung oleh Saudaraku Pak Zulkifli Hasan,” ujarnya.
Ia berharap, demi perkembangan partai, semua kader PAN di wilayah tugasnya bisa menjaga soliditas.
“Tetap solid, jangan ada kubu-kubuan. PAN sekarang sudah mulai besar, bahkan di tingkat pusat sudah ada (kader) beberapa yang jadi menteri,” imbuhnya lagi.
Selain itu, ia berharap agar kader PAN tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta mendukung penuh visi misi Amanah.
Disinggung tentang netralitas dirinya dengan posisi sebagai Bupati Bandung Barat, Jeje meyakinkan bahwa hal itu tidak mengganggunya.
Ia berupaya menjaga profesionalitas dan memastikan PAN dapat berkontribusi positif dalam pembangunan Bandung Barat.
PAN sambungnya, justru akan hadir sebagai mitra yang kritis dan konstruktif. Namun untuk mewujudkan semua itu, ia perlu dukungan kader PAN di lapangan yang akan memperkuat implementasi program-program pemerintah sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat.
“Harapan saya sederhana, mari kita bersatu, kuatkan barisan, dan fokus pada tujuan bersama. Jangan biarkan perbedaan menjadi hambatan. Justru dengan kebersamaan, kita bisa wujudkan PAN yang lebih baik dan lebih kuat di Kabupaten Bandung Barat,” tutur orang nomor satu di Bandung Barat ini.
Sementara, Ketua MPP PAN KBB Dona Ahmad Muharam menjelaskan jika dari 16 kepengurusan PAC, ada 5 PAC yang tidak bisa hadir dan menyatakan sikap mendukung penuh kepengurusan baru.
Tiga PAC, dalam kondisi demisioner, satu PAC bukan sebagai kader lagi dan satu PAC telah diberhentikan partai karena melakukan pembangkangan pada saat Pilkada lalu.
“Insha Allah sebelum Musda akan kita isi lagi kepengurusan (baru),” ujarnya.***
Editor: denkur