Meningkatnya angka reproduksi di Jawa Barat berimbas juga kepada angka keterisian di Rumah Sakit. Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Jabar sudah harus berhati-hati karena sudah berada di lampu kuning.
DARA | BANDUNG – “Sekarang kita berada di angka kurang lebih 56%. Jadi standar WHO itu 60% dan kita secara umum hampir mendekati. Ini akan menjadi perhatian kita pada minggu ini,” kata Emil, dalam konferensi pers di Gedung Sate, Senin (28/9/2020).
Emil menambahkan, pembiayaan hotel-hotel sebagai tempat isolasi merupakan kewenangan pemerintah pusat, sehingga pihaknya belum bisa memutuskan hotel mana saja yang akan digunakan di Jawa Barat.
“Ini juga jadi diskusi kami, untuk memastikan kontraknya bagaimana, termasuk harganya juga. Apakah BPKP sudah menentukan harga hotelnya atau belum,” ujarnya.
“Kasihan juga dengan hotel yang sudah siap. Karena dia akan meng cancel tamu umum karena ini juga menjelang akhir tahun,” tambahnya.
Untuk itu, pihaknya sudah memerintahkan Sekda Jabar mempersiapkan 18 hotel di Jawa Barat, yang akan digunakan untuk ruang isolasi sementara bagi Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Ini sudah di koordinasikan oleh pak Sekda, jadi ada 15 hotel di Bandung Raya, dan ada 3 hotel di wilayah bodebek, untuk ruang isolasi OTG,” ujarnya.
Emil juga melaporkan, ada 635ribuan pelanggaran yang terjadi di Jawa Barat. Dimana 90% dari total tersebut dikarenakan kasus perorangan.
Sedangkan untuk denda pelanggaran protokol kesehatan di minggu ini ada di angka Rp.38,260,000.***
Editor: denkur