Jangan Biasakan Tidur Setelah Subuh, Ini Bahayanya!

Sabtu, 25 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi orang tidur. (kompas.com)

Ilustrasi orang tidur. (kompas.com)

DARA | BANDUNG – Bagi banyak orang waktu pagi adalah waktu yang asyik untuk bermalas-malasan. Suhu yang dingin dan udara yang segar justru dinikmati untuk tidur. Bahkan mereka yang telah bangun salat Subuh pun tidak sedikit yang tidur lagi.

Apalagi saat bulan Ramadan, biasanya setelah makan sahur dan melaksanakan salat subuh, kebanyakan orang memilih untuk tidur lagi karena rasa kantuk yang tak tertahan.

Tidur pagi setelah salat Subuh memang mengasyikkan, tetapi kebiasaan itu ternyata berbahaya. Berikut bahayanya:

1. Bertentangan dengan Sunnah Rasul

Kebiasaan yang diajarkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah bangun pagi dan langsung beraktivitas tanpa tidur lagi. Setelah Subuh, Rasulullah biasa berzikir hingga tiba waktu syuruq. Bagi umatnya, dianjurkan pula seperti itu, atau kalau ada keperluan mencari maisyah, waktu yang tersedia bisa dimanfaatkan untuk melakukan persiapan.

2. Tidak mendapatkan barakah waktu pagi

Dalam sebuah hadisnya, Rasulullah mendoakan keberkahan bagi umatnya yang bangun di waktu pagi. Sebaliknya, doa itu mengisyaratkan bagi mereka yang tidur lagi setelah Subuh, mereka akan kehilangan keberkahan yang disebutkan dalam doa Nabi.
Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud)

Keberkahan dalam ayat ini memiliki makna yang luas. Secara umum maknanya adalah bertambahnya kebaikan. Bentuknya bisa macam-macam, misalnya bisnisnya berhasil sehingga bisa banyak berinfak atau karirnya meningkat sehingga mudah bersedekah.

Shakhr Al Ghamidi radhiyallahu anhu, sahabat yang meriwayatkan hadits ini, adalah orang yang telah membuktikan doa Rasulullah tersebut. Sebagai pedagang, Shakr biasa pergi untuk berdagang mulai pagi-pagi dan akhirnya sukses menjadi saudagar kaya.

3. Malas, hilang semangat

Mengisi waktu pagi setelah Subuh- dengan ibadah atau zikir menjadikan waktu berikutnya lebih segar dan bersemangat. Baik secara medis ataupun secara ruhiyah. Sebaliknya, tidur pagi setelah Subuh membuat seseorang tidak semangat di waktu berikutnya.

“Lakukanlah ibadah (secara kontinu) di waktu pagi.” (HR. Al Bukhari)

Sebagian ulama menjelaskan bahwa ghadwah dalam hadis ini artinya adalah waktu antara Subuh dan matahari terbit.

Ulama sekaliber Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa ketika dirinya berzikir setelah Subuh, siangnya beliau semangat. Kekuatannya bertambah. Tetapi ketika tidak berzikir di waktu pagi setelah Subuh, siangnya seperti kehilangan semangat.

4. Lemah, mudah sakit

Tidur di waktu pagi juga bisa mengakibatkan kondisi fisik melemah dan mudah sakit. Terutama sakit kepala. Menurut sebuah hasil studi, tidur pagi menyebabkan serebrospinal bergerak ke otak. Inilah yang menimbulkan sakit kepala.

Jauh sebelum adanya studi ini, Ibnu Qayyim Al Jauziyah telah memberikan nasehatnya. “Tidur pagi juga Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat,” tulisnya dalam Zaadul Maad.

5. Lemah syahwat

Seperti tercantum dalam Zaadul Maad tersebut, tidur pagi setelah Subuh juga bisa mengakibatkan lemah syahwat.

6. Terhalang dari rezeki

Jika keberkahan bisa bermakna luas berupa hilangnya kebaikan kalaupun tetap berlimpah- rezeki, tidur pagi juga secara khusus bisa menghalangi rezeki.

Ibnu Qayyim Al Jauziyah masih dalam Zaadul Maad- mengatakan: “Empat hal yang menghalangi datangnya rezeki adalah tidur di waktu pagi, sedikit shalat, malas-malasan dan berkhianat.”
Wallahu alam bish shawab.***

Berita Terkait

Pesan Indah Menteri Agama Nasaruddin Umar di Pernikahan Wakil Bupati Garut dengan Anak Dedi Mulyadi
Grand Final Puteri Tionghoa Indonesia 2025 Singing Competition Sukses Digelar, 10 Bintang Baru Siap Bersinar
Cek Disini, Survei Jakpat: Tren Kesehatan dan Konsumsi Kopi di tahun 2025
Buku “Jejak Si Penggembala Kerbau – Menggapai Kemilau”, Biografi Wartawan yang Jadi Pengusaha
Ekspresi Seni Ratusan Pelajar di Ruang Publik “Warna untuk Bumi” Ingkatkan Kita pada Krisis Iklim
Excel World Championship Indonesia (MEWCMicrosoftI) 2025 Dibuka: Buktikan dan Menangkan Tiket ke Las Vegas!
Peringati 70 Tahun KAA, Pos Indonesia Hadirkan Pameran Filateli di Bandung
Permainan Tradisional Ramaikan Acara Abdi Nagri Nganjang ka Warga

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 12:16 WIB

Pesan Indah Menteri Agama Nasaruddin Umar di Pernikahan Wakil Bupati Garut dengan Anak Dedi Mulyadi

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:53 WIB

Grand Final Puteri Tionghoa Indonesia 2025 Singing Competition Sukses Digelar, 10 Bintang Baru Siap Bersinar

Kamis, 3 Juli 2025 - 14:12 WIB

Cek Disini, Survei Jakpat: Tren Kesehatan dan Konsumsi Kopi di tahun 2025

Senin, 23 Juni 2025 - 11:28 WIB

Buku “Jejak Si Penggembala Kerbau – Menggapai Kemilau”, Biografi Wartawan yang Jadi Pengusaha

Senin, 2 Juni 2025 - 14:16 WIB

Ekspresi Seni Ratusan Pelajar di Ruang Publik “Warna untuk Bumi” Ingkatkan Kita pada Krisis Iklim

Berita Terbaru

CATATAN

PSIKOPATISME GAZA Kini! Terserah AS dan Uni Eropa!

Senin, 21 Jul 2025 - 13:35 WIB